Ayah Bunda, Jangan Paksa Anak PAUD Calistung
MANGUPURA, NusaBali.com – Seringkali orangtua siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terlalu mengarahkan anak untuk membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Padahal, bukan itu tujuan PAUD yang mengedepankan Merdeka Bermain.
Terlebih lagi persepsi semacam ini juga dapat memengaruhi proses penerimaan peserta didik baru di jenjang PAUD, sebab orangtua cenderung mendaftarkan anak mereka ke lembaga pendidikan usia dini yang menekankan kegiatan calistung.
Perlu diketahui bahwa pada jenjang pendidikan usia dini yang mengedepankan Merdeka Bermain, anak-anak lebih diarahkan untuk pembentukan karakter dan kemandirian. Sedangkan, calistung merupakan ranah pendidikan dasar.
“Orangtua berekspektasi agar anak harus bisa calistung, kemudian juga memerhatikan kesiapan anak, kalau di TK itu dalam rangka pembentukan karakter dan kemandirian, namun orangtua berharap lebih dari itu,” kata I Wayan Wirawan, 54, Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal, Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, Kamis (18/8/2022).
Kata Wirawan, semua pihak harus memerhatikan transisi anak dari pendidikan usia dini yang mengedepankan Merdeka Bermain, menuju pendidikan dasar yang berpedoman pada Merdeka Belajar. Perbedaan landasan ini harus dipahami semua pihak khususnya orangtua.
Guna mempersiapkan transisi tersebut sekaligus membenahi persepsi orangtua terhadap pendidikan usia dini, Disdikpora Kabupaten Badung menyelenggarakan bimbingan teknis untuk menguatkan Forum Komunikasi (FK) PAUD-SD untuk program kesiapan bersekolah.
Acara yang digelar mulai Kamis (18/8/2022) hingga Jumat (19/8/2022) di SPNF Sanggar Kegiatan Belajar Kerobokan di Jalan Raya Kerobokan Kaja atau di sebelah selatan GOR Purna Krida di Kecamatan Kuta Utara, diikuti oleh 30 anggota FK PAUD-SD terdiri dari unsur-unsur PAUD, SD, Disdikpora Badung, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali, dan Bunda PAUD Kabupaten Badung.
Menurut Wirawan yang juga Sekretaris Disdikpora Kabupaten Badung, kegiatan bimbingan teknis tersebut salah satunya diselenggarakan untuk menyikapi transisi peserta didik supaya mereka siap menghadapi perubahan pola pembelajaran, sekaligus orangtua dapat diberikan penyadartahuan mengenai esensi Merdeka Bermain.
“Diharapkan ke depannya, permasalahan kesiapan dari anak-anak PAUD ke sekolah dasar itu dapat diantisipasi agar anak-anak kita benar-benar siap ketika menerima pendidikan di SD,” tutur Wirawan.
Saat ini terdapat 237 lembaga pendidikan usia dini di wilayah Kabupaten Badung. Kata Wirawan, yang menjadi tantangan dalam penerapan Merdeka Bermain adalah kekeliruan persepsi orangtua terhadap level pembelajaran yang hendaknya diberikan kepada anak-anak.
Selain itu, perkembangan lembaga PAUD yang masih cenderung berpusat di Badung selatan khususnya di Kecamatan Kuta Selatan juga perlu diperluas agar terjadi pemerataan dan peningkatan perkembangan lembaga pendidikan usia dini. *rat
1
Komentar