UNBK Paket C Digelar Kuningan
Ini menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah agar jadwal UNBK tidak berbenturan dengan hari raya keagamaan.
GIANYAR, NusaBali
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) siap melaksanakan Ujian Nasional Berbaris Komputer (UNBK) dengan 139 peserta Paket C sederajat. UNBK digelar empat hari, mulai Hari Raya Kuningan, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (15/4), Minggu (16/4) dan Sabtu (22/4) dan MInggu (23/4).
Pantauan NusaBali, Jumat (14/4) di SMPN 1 Gianyar, sejumlah petugas mempersiapkan pelaksanaan UNBK itu. UNBK pertama kali untuk program kesetaraan ini diikuti tiga PKBM, yakni PKBM Melati di Kecamatan Payangan, PKBM Widya Asrama di Gianyar, dan PMBK Wahyu Putra di Kecamatan Sukawati.
Ketua PKBM Widya Asrama Gianyar Gede Adistana Wira Putra didampingi Ketua PKBM Melati Payangan, I Putu Wardhamananta menjelaskan, tiga PMBK ditunjuk untuk melaksanakan UNBK setelah ada evaluasi dari petugas Pusat Penilaian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jadwal UNBK juga disesuaikan dari Pusat yakni tanggal 15, 16, 22 dan 23 April. UNBK pada Sabtu (15/4) juga bertepatan dengan Hari Raya Kuningan.
Adapun mata pelajaran yang diujikan disesuaikan dengan jurusan IPS. UNBK dilaksanakan dengan dua sesi (kelompok). Dari pukul 07.30-09.30 Wita, 10.30-12.30 Wita dan sesi kedua 14.00 - 16.00 Wita, 17-19.00 Wita. Hari pertama ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Geografi, hari kedua Matematika dan Sosiologi, hari ketiga Bahasa Inggris dan Ekonomi dan hari terakhir Pendidikan Kewarganegaraan.
Kata Gede Adistana, tidak jauh berbeda dengan sekolah formal yang melaksanakan UNBK, pihak juga telah melaksanakan kegiatan simulasi, gladi, serta sinkronisasi UNBK ini. Lokasi ujian di SMPN 1 Gianyar juga sesuai petunjuk Pusat. "Pusat sudah memetakan lokasi ujian, mengingat sarana dan prasana di SMPN 1 Gianyar ini mendukung. Syukur dari pihak sekolah sangat mendukung kami," ungkapnya.
Dari 139 peserta UNBK, ada peserta tertua I Wayan Subrata,54, seorang PNS di Pemkan Gianyar. Alasan mengikut program kesetaraan ini untuk menuntaskan Wajar (wajib belajar) 12 tahun. Peserta termuda usia 19 tahun. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Telkom dan PLN demi kelancaran UNBK.
Disinggung terkait pelaksanaan UNBK bertepatan dengan Hari Raya Kuningan, kata Gde Adistana, tentu tak bisa ditawar atau digeser karena sudah dijadwalkan dari Pusat. "Kami berharap ke depan hal ini menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah agar jadwal disesuaikan hingga tidak berbenturan dengan hari raya," ungkapnya.
Dipilih hari Sabtu dan Minggu untuk UNBK ini, lanjut dia, karena pihak Pusat melihat dari ujian-ujian sebelumnya, yang mana ujian pada hari kerja banyak peserta yang absen. "Karena kebanyakan peserta Paket C ini sudah bekerja. Maka dipilih hari Sabtu dan Minggu," imbuhnya.
Ketua PKBM Melati Kecamatan Payangan Wayan Badra menambahkan, PKBM menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota. "Kami berharap pemerintah bisa membantu sarana prasana, mengingat kewenangan sudah diserahkan ke pemerintah kabupaten," ungkapnya.
PKBM sendiri merupakan lembaga pendidikan non formal yang meniliki visi dan msi untuk memberdayakan masyarakat. "Baik pemberdayaan keahlian hidup, kesetaraan maupun keaksaraan," ujarnya. *e
Pantauan NusaBali, Jumat (14/4) di SMPN 1 Gianyar, sejumlah petugas mempersiapkan pelaksanaan UNBK itu. UNBK pertama kali untuk program kesetaraan ini diikuti tiga PKBM, yakni PKBM Melati di Kecamatan Payangan, PKBM Widya Asrama di Gianyar, dan PMBK Wahyu Putra di Kecamatan Sukawati.
Ketua PKBM Widya Asrama Gianyar Gede Adistana Wira Putra didampingi Ketua PKBM Melati Payangan, I Putu Wardhamananta menjelaskan, tiga PMBK ditunjuk untuk melaksanakan UNBK setelah ada evaluasi dari petugas Pusat Penilaian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jadwal UNBK juga disesuaikan dari Pusat yakni tanggal 15, 16, 22 dan 23 April. UNBK pada Sabtu (15/4) juga bertepatan dengan Hari Raya Kuningan.
Adapun mata pelajaran yang diujikan disesuaikan dengan jurusan IPS. UNBK dilaksanakan dengan dua sesi (kelompok). Dari pukul 07.30-09.30 Wita, 10.30-12.30 Wita dan sesi kedua 14.00 - 16.00 Wita, 17-19.00 Wita. Hari pertama ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Geografi, hari kedua Matematika dan Sosiologi, hari ketiga Bahasa Inggris dan Ekonomi dan hari terakhir Pendidikan Kewarganegaraan.
Kata Gede Adistana, tidak jauh berbeda dengan sekolah formal yang melaksanakan UNBK, pihak juga telah melaksanakan kegiatan simulasi, gladi, serta sinkronisasi UNBK ini. Lokasi ujian di SMPN 1 Gianyar juga sesuai petunjuk Pusat. "Pusat sudah memetakan lokasi ujian, mengingat sarana dan prasana di SMPN 1 Gianyar ini mendukung. Syukur dari pihak sekolah sangat mendukung kami," ungkapnya.
Dari 139 peserta UNBK, ada peserta tertua I Wayan Subrata,54, seorang PNS di Pemkan Gianyar. Alasan mengikut program kesetaraan ini untuk menuntaskan Wajar (wajib belajar) 12 tahun. Peserta termuda usia 19 tahun. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Telkom dan PLN demi kelancaran UNBK.
Disinggung terkait pelaksanaan UNBK bertepatan dengan Hari Raya Kuningan, kata Gde Adistana, tentu tak bisa ditawar atau digeser karena sudah dijadwalkan dari Pusat. "Kami berharap ke depan hal ini menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah agar jadwal disesuaikan hingga tidak berbenturan dengan hari raya," ungkapnya.
Dipilih hari Sabtu dan Minggu untuk UNBK ini, lanjut dia, karena pihak Pusat melihat dari ujian-ujian sebelumnya, yang mana ujian pada hari kerja banyak peserta yang absen. "Karena kebanyakan peserta Paket C ini sudah bekerja. Maka dipilih hari Sabtu dan Minggu," imbuhnya.
Ketua PKBM Melati Kecamatan Payangan Wayan Badra menambahkan, PKBM menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota. "Kami berharap pemerintah bisa membantu sarana prasana, mengingat kewenangan sudah diserahkan ke pemerintah kabupaten," ungkapnya.
PKBM sendiri merupakan lembaga pendidikan non formal yang meniliki visi dan msi untuk memberdayakan masyarakat. "Baik pemberdayaan keahlian hidup, kesetaraan maupun keaksaraan," ujarnya. *e
Komentar