Lomba Mekorot, Lestarikan Permainan Tradisional
SINGARAJA, NusaBali
Perayaan HUT Ke-77 Republik Indonesia disemarakkan dengan berbagai kegiatan oleh masyarakat di Buleleng.
Salah satunya dengan lomba layangan mekorot yang digelar Jumat (19/8) di Lapangan Bhuana Patra, Kota Singaraja. Selain untuk memeriahkan perayaan HUT RI, lomba ini juga digelar sebagai ajang melestarikan permainan tradisional. “Lomba ini digelar sebagai upaya melestarikan budaya permainan tradisional Bali, khususnya kepada generasi muda saat ini di tengah gempuran teknologi gadget,” kata Ketua Panitia Lomba Layangan Mekorot, Agus Sastrawan.
Lomba bertajuk ‘Raja Langit Battle Sky’ digelar bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kebudayaan, Dinas Kominfosanti, serta komunitas penghobi layangan mekorot. Sebanyak 64 peserta mengikuti lomba berjadiah total Rp 15 juta tersebut dengan sistem gugur.
Secara teknis, seluruh peserta diberi benang gelasan secukupnya dan membawa layangan. Keahlian dalam mekorot ditunjukkan karena benang gelasan sama. Jika peserta menang akan diadu ke babak selanjutnya sampai memperoleh juara. Namun jika putus dalam lomba akan langsung gugur.
"Lomba kali ini penyelenggaraan lumayan besar dari sisi hadiah maupun antusias peserta dibandingkan lomba terdahulu. Saya berharap pemerintah bisa membuat agenda rutin lomba mekorot ke depan, agar dapat menjangkau peserta lebih banyak dan mengundang peserta dari luar Buleleng," harap Agus.
Salah satu peserta lomba Putu Kajeng mengatakan, menerima informasi sejak sebulan lalu mengenai lomba mekorot. Begitu mengetahui ada lomba mekorot, dirinya langsung mendaftar. "Lomba ini sekaligus menyalurkan hobi saya dan menunjukkan keahlian dalam mekorot. Ini hobi saya sejak kecil," ujar Kajeng. *mz
1
Komentar