Kulidan Kitchen & Space Gelar Seminar dan Pelatihan Hidup Inklusif
GIANYAR, NusaBali
Yayasan Rumah Berdaya Saraswati (YRBS) menyelenggarakan Seminar ‘Hidup Inklusif dengan Anak dan Remaja Difabel dan Berkebutuhan Khusus’ di Kulidan Kitchen & Space, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Jumat (19/8).
Seminar ini sebagai bagian dari Program Pemanfaatan Kulidan Art Space untuk proses kreasi dan apresiasi yang inklusif. Seminar didukung Direktorat Jenderal Kebudayaan dibawah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, melalui program Bantuan Pemerintah Fasilitasi Bidang Kebudayaan 2022. Founder Yayasan Rumah Berdaya Saraswati I Komang Adiartha menjelaskan, program ini dimulai secara efektif selama tiga bulan pada bulan Agustus - Oktober 2022. Program ini untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang kolaboratif dengan mendayagunakan ruang publik agar dapat untuk sasaran lebih luas. Kolaborasi akan dilakukan bersama dengan Kulidan Kitchen & Space untuk memfasilitasi ruang, proses berkreasi dan apresiasi. Kegiatan ini membawa tema pelestarian warisan budaya yang menjangkau beragam penerima manfaat yang dilakukan secara inklusif, termasuk anak dan remaja difabel dan berkebutuhan khusus. "Seminar ini ditujukan bagi publik dan masyarakat secara umum dan orangtua dengan anak penyandang disabilitas secara khusus," jelasnya.
Seminar menghadirkan pengajar anak berkebutuhan khusus, IGPA Mirah Rahmawati SSn MSi yang juga dosen dan founder Komunitas Srikandi dengan topik Seni Sebagai Media Terapi. Hadir pula praktisi psikologi klinis Ida Ayu Saraswati Indraharsani M Psi, dengan topik Parenting di Era Pasca Pandemi. Sedangkan tentang Tumbuh Kembang Anak Secara Inklusi Tanpa Kekerasan disampaikan oleh Ni Luh Gede Yastini SH selaku Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali. Seminar dimoderatori dr Ni Wayan Eka Rahayu Dewi MKes.
"Setelah seminar, akan ada program pelatihan seni dan pameran karya yang akan mengedepankan inklusivitas dengan mengajak anak dan remaja difabel untuk terlibat sebagai penerima manfaat," jelas Komang Adiartha. Dalam program pelatihan seni akan mengangkat potensi Desa Guwang yang pernah eksis dengan ukiran patung Garuda. Pelatihan akan diikuti anak dan remaja umum termasuk remaja difabel (tuna rungu). ‘’Mereka juga akan gelar pameran karya hasil workshop, pendokumentasian melalui riset dan pembuatan buku hingga kampanye di media sosial," jelasnya. *nvi
1
Komentar