Sebanyak 9.841 Siswa SMP Ikuti USBN
USBN SMP berlangsung bersamaan dengan ujian sekolah (US). Sebanyak 9.841 murid dari 62 SMP reguler di Kabupaten Badung akan mengikuti USBN yang dimulai hari ini.
MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 9.841 siswa sekolah menengah pertama (SMP) se-Kabupaten Badung siap mengikuti ujian sekolah berstandar nasional (USBN), Senin (17/4). Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) memastikan persiapan pelaksanaan ujian sudah 100 persen. Mengenai soal-soal ujian seluruhnya dipersiapkan pihak sekolah.
“Untuk USBN besok (hari ini) semuanya sudah siap. Laporan yang saya terima dari sekolah tidak ada kendala dalam persiapan USBN,” kata Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika, Minggu (16/4).
Di Kabupaten Badung, beber Astika, USBN diikuti 62 sekolah reguler termasuk Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) di Jimbaran maupun SMP LB Jimbaran, Kuta Selatan. Adapun pesertanya berjumlah 9.841 siswa. “Ini tidak termasuk penyelenggaraan Kejar Paket B, karena waktunya tidak bersamaan,” imbuhnya.
Astika menambahkan, pelaksanaan USBN kali ini sekaligus berbarengan dengan ujian sekolah (US). Untuk USBN dilaksanakan serempak Senin (17/4), Selasa (18/4), dan Rabu (19/4), sedangkan US mulai Senin (17/4) hingga Sabtu (22/4).
Perincian mata pelajaran dalam pelaksanaan USBN maupun US sebagai berikut, USBN yang dilaksanakan Senin yakni mata pelajaran Agama Budi Pekerti, hari berikutnya PPKN, dan hari berikutnya lagi IPS. Sementara untuk US, hari pertama Senin yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika, dan hari berikutnya lagi Penjaskes. “Hari Senin, Selasa, dan Rabu, selain USBN ada juga US. USBN pada jam pertama dan US jam kedua,” ucap Astika. Nah untuk US dilanjut hingga Kamis yakni mata pelajaran Bahasa Inggris dan Seni Budaya, Jumat IPA dan Prakarya, dan hari terakhir atau Sabtu yakni mata pelajaran Bahasa Bali, TIK, dan Muatan Lokal. “Yang hari terakhir memang tiga mata pelajaran, jadi waktunya sampai sore,” kata Astika.
Kenapa disebut USBN, sementara soal disiapkan masing-masing pihak sekolah? “Iya, karena ada beberapa persen dari soal mengacu pada kisi-kisi dari pemerintah pusat. Makanya disebut USBN. Tapi untuk soal US, murni sekolah yang menentukan,” tandasnya.
Mantan Kepala SMKN 1 Kuta Selatan itu berharap seluruh siswa, pihak sekolah, maupun guru, dapat melaksanakan USBN maupun US sebaik mungkin. Satu yang ditekankan Astika agar pelaksanaan ujian mengedepankan nilai-nilai kejujuran. “Tentu harapan kami ujian berjalan lancar, aman, dan berintegritas.” * asa
“Untuk USBN besok (hari ini) semuanya sudah siap. Laporan yang saya terima dari sekolah tidak ada kendala dalam persiapan USBN,” kata Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika, Minggu (16/4).
Di Kabupaten Badung, beber Astika, USBN diikuti 62 sekolah reguler termasuk Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) di Jimbaran maupun SMP LB Jimbaran, Kuta Selatan. Adapun pesertanya berjumlah 9.841 siswa. “Ini tidak termasuk penyelenggaraan Kejar Paket B, karena waktunya tidak bersamaan,” imbuhnya.
Astika menambahkan, pelaksanaan USBN kali ini sekaligus berbarengan dengan ujian sekolah (US). Untuk USBN dilaksanakan serempak Senin (17/4), Selasa (18/4), dan Rabu (19/4), sedangkan US mulai Senin (17/4) hingga Sabtu (22/4).
Perincian mata pelajaran dalam pelaksanaan USBN maupun US sebagai berikut, USBN yang dilaksanakan Senin yakni mata pelajaran Agama Budi Pekerti, hari berikutnya PPKN, dan hari berikutnya lagi IPS. Sementara untuk US, hari pertama Senin yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika, dan hari berikutnya lagi Penjaskes. “Hari Senin, Selasa, dan Rabu, selain USBN ada juga US. USBN pada jam pertama dan US jam kedua,” ucap Astika. Nah untuk US dilanjut hingga Kamis yakni mata pelajaran Bahasa Inggris dan Seni Budaya, Jumat IPA dan Prakarya, dan hari terakhir atau Sabtu yakni mata pelajaran Bahasa Bali, TIK, dan Muatan Lokal. “Yang hari terakhir memang tiga mata pelajaran, jadi waktunya sampai sore,” kata Astika.
Kenapa disebut USBN, sementara soal disiapkan masing-masing pihak sekolah? “Iya, karena ada beberapa persen dari soal mengacu pada kisi-kisi dari pemerintah pusat. Makanya disebut USBN. Tapi untuk soal US, murni sekolah yang menentukan,” tandasnya.
Mantan Kepala SMKN 1 Kuta Selatan itu berharap seluruh siswa, pihak sekolah, maupun guru, dapat melaksanakan USBN maupun US sebaik mungkin. Satu yang ditekankan Astika agar pelaksanaan ujian mengedepankan nilai-nilai kejujuran. “Tentu harapan kami ujian berjalan lancar, aman, dan berintegritas.” * asa
Komentar