Bayi Laki-laki Ditemukan Warga di Dalung
Pelaku Diburu, Diduga Orang Tua Kandung
Kondisi bayi stabil. Dinsos Badung berencana menyerahkan bayi tersebut kepada Dinsos Provinsi Bali.
MANGUPURA, NusaBali
Warga yang berada di kawasan Jalan Anom, Banjar Untal Untal, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung dihebohkan dengan penemuan bayi laki-laki dalam bungkusan kain warna ungu, Sabtu (20/8) pukul 04.00 Wita. Bayi itu pertama kali ditemukan oleh I Nyoman Oka Suartana, 53. Saat ini pelaku pembuang bayi malang itu masih dalam pengejaran aparat kepolisian dari Polsek Kuta Utara.
Kasi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudana, Minggu (21/8) mengatakan bayi laki-laki yang lengkap dengan tali pusarnya itu ditemukan secara tak sengaja oleh Suartana. Pada saat itu, Suartana mendatangi lokasi TKP untuk ambil bunga Kamboja. Pada saat pungut bunga tersebut mendengar suara tangisan bayi. Mendengar tangisan itu, Suartana mencari di sekitar lokasi. Ternyata suara tangisan itu bersumber dari dalam bungkusan kain warna ungu. Kejadian itu pun dilaporkan ke warga sekitar hingga akhirnya dilaporkan ke Mapolsek Kuta Utara.
“Pada saat ditemukan bayi itu masih lengkap dengan tali pusarnya. Oleh warga kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif,” kata Iptu Ketut Sudana.
Hingga kemarin, aparat Polsek Kuta Utara belum berhasil mengungkap pelaku pembuang bayi malang tersebut. Iptu Sudana mengatakan, diduga bayi tersebut dibuang oleh orang tua kandungnya.
Sementara Dirut RSD Mangusada dr I Wayan Darta, mengatakan kondisi bayi tersebut sudah mulai membaik. “Setelah diterima bayi tersebut langsung mendapatkan perawatan di ruang NICU. Kondisi bayi sekarang sudah stabil, dengan jenis kelaminnya laki-laki. Kami menggunakan inkubator dan ventilator untuk perawatan bayi tersebut,” ujarnya, Minggu (21/8).
Dari hasil pemeriksaan, kata dr Darta, usia bayi dalam kandungan sebelum dilahirkan diperkirakan sekitar 7-8 bulan. Kemudian memiliki berat badan hanya 980 gram. Pihaknya memperkirakan bayi tersebut baru dilahirkan kemudian langsung dibuang. “Kondisinya premature dan kecil sekali, beratnya cuma 980 gram,” kata mantan Kabid Kesmas di Dinas Kesehatan Badung ini.
Kepala Dinas Sosial Badung I Ketut Sudarsana, pada bagian lain mengatakan untuk penanganan awal bayi tersebut akan dititipkan di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan secara intensif. Setelah kondisinya membaik, Dinsos Badung akan menyerahkan bayi tersebut kepada Dinsos Provinsi Bali. “Kalau berada di Kabupaten Badung, untuk biaya perawatan menjadi ranah kabupaten. Tetapi kalau sudah di Provinsi akan menjadi ranah provinsi. Ibaratnya anak yang terlantar itu adalah anak negara,” kata Sudarsana. *pol, ind
Kasi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudana, Minggu (21/8) mengatakan bayi laki-laki yang lengkap dengan tali pusarnya itu ditemukan secara tak sengaja oleh Suartana. Pada saat itu, Suartana mendatangi lokasi TKP untuk ambil bunga Kamboja. Pada saat pungut bunga tersebut mendengar suara tangisan bayi. Mendengar tangisan itu, Suartana mencari di sekitar lokasi. Ternyata suara tangisan itu bersumber dari dalam bungkusan kain warna ungu. Kejadian itu pun dilaporkan ke warga sekitar hingga akhirnya dilaporkan ke Mapolsek Kuta Utara.
“Pada saat ditemukan bayi itu masih lengkap dengan tali pusarnya. Oleh warga kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif,” kata Iptu Ketut Sudana.
Hingga kemarin, aparat Polsek Kuta Utara belum berhasil mengungkap pelaku pembuang bayi malang tersebut. Iptu Sudana mengatakan, diduga bayi tersebut dibuang oleh orang tua kandungnya.
Sementara Dirut RSD Mangusada dr I Wayan Darta, mengatakan kondisi bayi tersebut sudah mulai membaik. “Setelah diterima bayi tersebut langsung mendapatkan perawatan di ruang NICU. Kondisi bayi sekarang sudah stabil, dengan jenis kelaminnya laki-laki. Kami menggunakan inkubator dan ventilator untuk perawatan bayi tersebut,” ujarnya, Minggu (21/8).
Dari hasil pemeriksaan, kata dr Darta, usia bayi dalam kandungan sebelum dilahirkan diperkirakan sekitar 7-8 bulan. Kemudian memiliki berat badan hanya 980 gram. Pihaknya memperkirakan bayi tersebut baru dilahirkan kemudian langsung dibuang. “Kondisinya premature dan kecil sekali, beratnya cuma 980 gram,” kata mantan Kabid Kesmas di Dinas Kesehatan Badung ini.
Kepala Dinas Sosial Badung I Ketut Sudarsana, pada bagian lain mengatakan untuk penanganan awal bayi tersebut akan dititipkan di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan secara intensif. Setelah kondisinya membaik, Dinsos Badung akan menyerahkan bayi tersebut kepada Dinsos Provinsi Bali. “Kalau berada di Kabupaten Badung, untuk biaya perawatan menjadi ranah kabupaten. Tetapi kalau sudah di Provinsi akan menjadi ranah provinsi. Ibaratnya anak yang terlantar itu adalah anak negara,” kata Sudarsana. *pol, ind
Komentar