Desa Kukuh Ajak Warga Ternak Babi
TABANAN, NusaBali
Krama Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan mengikuti sosialiasi memelihara babi, Minggu (21/8).
Hal ini dilakukan untuk mengatasi penyakit African Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi. Pasca ASF, warga trauma dan enggan beternak.
Sosialisasi ini dilakukan setiap satu semester atau jelang panen babi. Selain diberikan cara memelihara babi yang benar, peternak juga mendapat wawasan kesehatan hewan. Sosialisasi ini diberikan langsung dokter hewan dari UPTD Puskeswan II Tabanan Dinas Pertanian Tabanan yang mewilayahi Kecamatan Kerambitan.
Perbekel Desa Kukuh I Nyoman Widhi Adnyana mengatakan, sosialisasi diberikan untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat terkait standar pemeliharaan ternak babi dan upaya pencegahan ASF. "Kita ingin masyarakat kembali dapat memelihara babi pasca beberapa bulan yang lalu diserang ASF," terangnya.
Sebab kata Nyoman Widhi Adnyana, tak dipungkiri jika masyarakat masih ragu dan takut untuk memelihara babi. Dengan adanya sosialiasi ini diharapkan dapat meningkatkan keyakinan diri akan memelihara babi kembali. "Dengan mereka tahu standar operational procedur (SOP) pemeliharaan babi dan upaya pencegahan ASF, maka harapan kita mereka mulai berani beternak babi," katanya.
Untuk mendukung usaha warga ini, BUMDes sudah membuat program pembiayaan pakan dengan sistem talang. Maksud dari program ini peternak yang ingin membeli pakan seperti dedak, dan lainnya dibayarkan dulu dari BUMDes di tempat mereka mengambil pakan.
Nantinya setelah panen kisaran 4-5 bulan, peternak bisa melunasi dengan tambahan 0,5 persen dari total biaya yang sudah dikeluarkan. "Desa siapkan Rp 50 juta ke BUMDes untuk satu periode. Satu periode ini untuk 4-5 bulan. Program ini sudah berjalan selama 2 periode," terangnya.
Diakuinya program ini sudah banyak yang ikut. Terdata ada 14 peternak yang sudah merasakan program sistem talang ini. "Kegiatan ini adalah sebagai bentuk komitmen pemerintah desa dalam bidang pertanian serta Bulan September 2022 kami akan fasilitasi para peternak babi di desa dengan pelatihan pengolahan dan pembuatan pakan ternak," bebernya.
Adnyana pun berharap dengan adanya sosialisasi dan program sistem talang tersebut, peternak di Desa Kukuh bisa terbantu untuk meningkatkan usaha memelihara babi yang ada akhirnya meningkatkan perekonomian. "Kami di Desa Kukuh tidak memelihara babi khusus, babi yang dipelihara adalah babi yang dicari untuk keperluan upacara dan hajatan," kata Adnyana. *des
1
Komentar