Wacana Harga BBM Bersubsidi Naik, Picu Antrian Panjang di Sejumlah SPBU
Wacana kenaikan harga BBM Pertalite membuat para spekulan terutama pedagang BBM eceran mulai bergerak.
SEMARAPURA, NusaBali
Isu dan wacana terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite, dari Rp 7.650/liter menjadi Rp 10.000/liter, menimbulkan antrian cukup panjang di sejumlah SPBU. Kondisi ini, antara lain tampak di SPBU Jalan Ngurah Rai, Kota Semarapura, Klungkung, Senin (22/8) pagi.
Pantauan di lapangan, sejak Senin (22/8) pagi, tampak antrian panjang, terutama para pengendara sepeda motor untuk membeli pertalite. Sedangkan pompa SPBU di jalur BBM jenis Pertamax, tampak sepi. Salah seorang warag, I Wayan Sumendra mengaku mendapatkan informasi lewat media sosial, harga Pertalite akan naik. Untuk itu, karena itu dia bergegas mengisi penuh tangki sepeda motornya. "Jika benar - benar naik, tentu pengeluaran untuk beli BBM juga bertambah," ujar Sumendra.
Untuk itu, Sumendra berharap agar pemerintah mengatur pemberian subsidi/diberikan hanya khusus untuk rakyat kecil saja. "Saya pribadi berat rasanya jika harga Pertalite dinaikkan. Karena keadaan ekonomi yang seperti ini masih belum pulih akibat Covid-19," ujar Sumendra.
Sementara itu, pengelola SPBU di Jalan Ngurah Rai, Semarapura, I Wayan Karas mengaku belum ada pengumuman resmi terkait kenaikan tersebut. Sehingga SPBU masih menjual dengan harga normal, sedangkan pasokan juga normal sesuai dengan pesanan. Dia dalam sehari bisa memesan untuk 8.000 liter - 16.000 liter. "Pemesanan BBM ini tergantung berapa habis," kata Wayan Karas.
Sejumlah SPBU lain di Klungkung, seperti di Jalan Rama, Semarapura, lengang karena pihak SPBU hingga Sabtu siang belum mendapat pengiriman Pertelaite dari Depo Manggis, Karangasem.
Sementara itu, sejumlah warga di Gianyar menduga, wacana kenaikan harga BBM Pertalite membuat para spekulan terutama pedagang BBM eceran mulai bergerak. Terbukti, hasil pantauan NusaBali, sekitar pukul 14.35 Wita, Senin kemarin, sejumlah pembeli Pertalite menyasar SPBU di Lingkungan Bukit Jati, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar. Mereka masing-masing mengendarai sepeda motor dan membawa dua jerigen ukuran 20 liter/jerigen. Akibatnya, SPBU ini langsung kehabisan Pertalite. ‘’Pertalite habis, Pak,’’ ujar salah seorang petugas SPBU setempat. *wan,lsa
Pantauan di lapangan, sejak Senin (22/8) pagi, tampak antrian panjang, terutama para pengendara sepeda motor untuk membeli pertalite. Sedangkan pompa SPBU di jalur BBM jenis Pertamax, tampak sepi. Salah seorang warag, I Wayan Sumendra mengaku mendapatkan informasi lewat media sosial, harga Pertalite akan naik. Untuk itu, karena itu dia bergegas mengisi penuh tangki sepeda motornya. "Jika benar - benar naik, tentu pengeluaran untuk beli BBM juga bertambah," ujar Sumendra.
Untuk itu, Sumendra berharap agar pemerintah mengatur pemberian subsidi/diberikan hanya khusus untuk rakyat kecil saja. "Saya pribadi berat rasanya jika harga Pertalite dinaikkan. Karena keadaan ekonomi yang seperti ini masih belum pulih akibat Covid-19," ujar Sumendra.
Sementara itu, pengelola SPBU di Jalan Ngurah Rai, Semarapura, I Wayan Karas mengaku belum ada pengumuman resmi terkait kenaikan tersebut. Sehingga SPBU masih menjual dengan harga normal, sedangkan pasokan juga normal sesuai dengan pesanan. Dia dalam sehari bisa memesan untuk 8.000 liter - 16.000 liter. "Pemesanan BBM ini tergantung berapa habis," kata Wayan Karas.
Sejumlah SPBU lain di Klungkung, seperti di Jalan Rama, Semarapura, lengang karena pihak SPBU hingga Sabtu siang belum mendapat pengiriman Pertelaite dari Depo Manggis, Karangasem.
Sementara itu, sejumlah warga di Gianyar menduga, wacana kenaikan harga BBM Pertalite membuat para spekulan terutama pedagang BBM eceran mulai bergerak. Terbukti, hasil pantauan NusaBali, sekitar pukul 14.35 Wita, Senin kemarin, sejumlah pembeli Pertalite menyasar SPBU di Lingkungan Bukit Jati, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar. Mereka masing-masing mengendarai sepeda motor dan membawa dua jerigen ukuran 20 liter/jerigen. Akibatnya, SPBU ini langsung kehabisan Pertalite. ‘’Pertalite habis, Pak,’’ ujar salah seorang petugas SPBU setempat. *wan,lsa
1
Komentar