Nelayan dan Pembudidaya Ikan Dibantu Rp 919 Juta
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 9 Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan dan 1 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Buleleng mendapatkan bantuan hibah berupa uang tunai.
Total bantuan senilai Rp 919 juta bersumber dari APBD Kabupaten Buleleng tahun 2022. Bantuan hibah diusulkan kelompok untuk pemenuhan alat tangkap ikan dan sarana pendukung budidaya.
Bantuan hibah uang tunai untuk KUB nelayan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra kepada tiga kelompok, Senin (22/8). Ketiganya yakni KUB Weda Weka Jaladi Desa/Kecamatan Kubutambahan, KUB Sari Merta desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng dan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Muda Mandiri desa Subuk kecamatan Busungbiu. Penyerahan bantuan juga dihadiri Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng Gede Putra Aryana menyebutkan hingga pertengahan tahun ini pencairan dana hibah berupa uang tunai ini sudah diterima 7 kelompok. Sedangkan 3 diantaranya masih berproses.
“Mereka sebelumnya sudah mengajukan permohonan tahun 2021 lalu. Besarannya bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk pengadaan sarana tangkap, seperti perahu, mesin, jaring ikan termasuk sarana bioflok hingga pakan kepada Pokdakan air tawar di Subuk,” kelas Putra Aryana.
Bantuan hibah ini diharapkan pemerintah dapat menjadi stimulan pembudidayaan dan meningkatkan hasil tangkapan. Tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi menambah kesejahteraan ekonomi kelompok.
Sementara itu Wabup Sutjidra berharap bantuan sarana prasarana penangkapan ikan ini dapat berdaya dan berhasil guna. Serta dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup nelayan serta anggota keluarga KUB.
Sutjidra juga berpesan kepada para nelayan dan juga anggota kelompok penerima bantuan untuk menggunakan dana yang diberikan dan dimanfaatkan sesuai dengan usulan dalam proposal. Selalu menjaga dan merawat perlengkapan yang diberikan. “Hal yang susah adalah merawat perlengkapan tersebut dan diberdayagunakan untuk meningkatkan hasil tangkap,” ungkap Sutjidra.
Dia pun menyarankan ke depannya kelompok nelayan dan pembudidaya ikan memiliki cool storage, yang dapat menampung saat hasil tangkapan melimpah. Sehingga kelompok bisa mengendalikan harga jual tidak terjebak pada permainan harga pengepul disaat hasil tangkapan melimpah.
“SKPD terkait mohon juga bantu mereka untuk mengakses bantuan cool storage, baik melalui dana pusat atau provinsi, sehingga bisa maksimal peningkatan kesejahteraannya,” pesan Sutjidra. *k23
Komentar