Sosialisasi Penurunan Stunting Digencarkan ke Desa
SINGARAJA, NusaBali
Penanganan stunting menjadi perhatian serius semua pihak. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting secara nasional yang kini berkisar 24 persen.
Salah satunya dengan menggencarkan sosialisasi hingga ke desa-desa. Seperti dalam sosialisasi yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali di Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Buleleng, Minggu (21/8) sore.
Kepala BKKBN Provinsi Bali, dr Ni Luh Gede Sukardiasih menjelaskan, sejauh ini pihaknya terus gencar menggelar sosialisasi penurunan angka stunting, baik itu di wilayah yang ditemukan kasus stunting maupun menyasar keluarga yang beresiko melahirkan anak stunting. Menurut Sukardiasih, Karangasem dan Buleleng memiliki kasus stunting tinggi dibandingkan kabupaten/kota di Bali.
"Kami terus bergerak untuk penurunan angka stunting, seperti di Desa Sinabun ini. Semua kami garap baik di desa yang ada kasus stunting termasuk juga menyasar keluarga yang beresiko melahirkan anak stunting, dengan harapan mereka tahu dan menjaga pola hidup sehat," kata Sukardiasih.
Sosialisasi tersebut juga melibatkan stakeholder terkait dan komponen masyarakat, termasuk memberikan pemahaman kepada para remaja untuk membentuk keluarga yang sehat pada masa mendatang.
Anggota Komisi IX DPR RI (yang membidangi kesehatan) Ketut Kariyasa Adnyana yang turut hadir dalam sosialisasi mengatakan, penanganan stunting merupakan program nasional. Seluruh kementerian membuat program penanganan stunting. "Angka stunting di Indonesia yang 24 persen ini mengganggu masa depan bangsa. Dan target menjadikan Indonesia Generasi Emas di tahun 2045 nanti, terganggu," kata Kariyasa Adnyana.
Pihaknya bersama BKKBN akan terus bergerak untuk melakukan sosialisasi penanganan stunting dan Bali akan menjadi perhatian khusus, mengingat Bali adalah daerah pariwisata. Sehingga faktor kesehatan merupakan hal yang penting. "Sekarang ini di Bali angka stunting sekitar 10 persen, dibawah angka nasional. Saya harapkan, Bali bisa mendekati 4 persen," ujar Kariyasa Adnyana.
Sementara itu Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra saat menghadiri sekaligus sebagai narsumber dalam kegiatan kampanye percepatan penurunan stunting menyebutkan pentingnya kampanye penurunan stunting. "Stunting menjadi masalah yang harus dipahami oleh masyarakat, oleh sebab itu kampanye percepatan penurunan stunting harus terus dilakukan," kata Sutjidra. *mz
Komentar