Siapkan Isolasi Pengidap Cacar Monyet
Diskes Manfaatkan Ruang Bekas Isolasi Covid-19
Kalau ada gejala ruam di kaki, tangan dan selangkangan, akan dilakukan PCR. PCR sama dengan PCR Covid-19.
SINGARAJA, NusaBali
Kasus penyakit cacat monyet pertama telah ditemukan di Indonesia dan diumumkan secara resmi oleh Pemerintah Pusat. Kendati penyakit ini belum ditemukan di Buleleng, Dinas Kesehatan Buleleng, menginstruksikan seluruh rumah sakit untuk mengantisipasi. Dinas Kesehatan Buleleng telah menyiapkan tempat isolasi pengidap cacar monyet dari ruangan sebelumnya yang digunakan sebagai tempat isolasi Covid-19.
Warga juga diimbau untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat guna mencegah penyakit tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr Sucipto mengatakan, telah menginstrusikan seluruh rumah sakit untuk melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) jika menemukan pasien dengan gejala menyerupai cacar monyet. "Kalau ada gejala ruam di kaki, tangan dan selangkangan, akan dilakukan PCR. PCR sama dengan PCR Covid-19," ujarnya Selasa, (23/8).
Sucipto menyebutkan, yang membedakan cacar biasa dan cacar monyet, yakni ruam di bagian tangan, kaki atau selangkang pada penderita cacar. Sementara, penularannya, bisa melalui kontak fisik dengan penderita cacar monyet.
Dinas Kesehatan Buleleng telah menyiapkan ruang isolasi untuk pasien penderita cacar monyet di Buleleng jika nantinya ditemukan pasien yang bergejala. Kata Sucipto, tempat isolasi itu sebelumnya digunakan sebagai tempat isolasi Covid-19.
Pihaknya berharap agar kasus ini tidak ditemukan di Buleleng. Untuk menghindari penyakit ini, warga pun diminta menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta menjaga protokol kesehatan. Sementara terkait vaksinasi untuk mencegah cacar monyet, pihaknya mengaku belum menerima arahan dari Pemerintah Pusat. "Sejauh ini belum ada laporan (cacar monyet), astungkara jangan sampai lah. Obat di Buleleng memang belum tersedia, tapi ada persamaan obat yang memungkinkan bisa digunakan. Untuk antisipasi yang bisa dilakukan slalu menjaga prokes serta pola hidup bersih dan sehat," tutup Sucipto. *mz
Warga juga diimbau untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat guna mencegah penyakit tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr Sucipto mengatakan, telah menginstrusikan seluruh rumah sakit untuk melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) jika menemukan pasien dengan gejala menyerupai cacar monyet. "Kalau ada gejala ruam di kaki, tangan dan selangkangan, akan dilakukan PCR. PCR sama dengan PCR Covid-19," ujarnya Selasa, (23/8).
Sucipto menyebutkan, yang membedakan cacar biasa dan cacar monyet, yakni ruam di bagian tangan, kaki atau selangkang pada penderita cacar. Sementara, penularannya, bisa melalui kontak fisik dengan penderita cacar monyet.
Dinas Kesehatan Buleleng telah menyiapkan ruang isolasi untuk pasien penderita cacar monyet di Buleleng jika nantinya ditemukan pasien yang bergejala. Kata Sucipto, tempat isolasi itu sebelumnya digunakan sebagai tempat isolasi Covid-19.
Pihaknya berharap agar kasus ini tidak ditemukan di Buleleng. Untuk menghindari penyakit ini, warga pun diminta menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta menjaga protokol kesehatan. Sementara terkait vaksinasi untuk mencegah cacar monyet, pihaknya mengaku belum menerima arahan dari Pemerintah Pusat. "Sejauh ini belum ada laporan (cacar monyet), astungkara jangan sampai lah. Obat di Buleleng memang belum tersedia, tapi ada persamaan obat yang memungkinkan bisa digunakan. Untuk antisipasi yang bisa dilakukan slalu menjaga prokes serta pola hidup bersih dan sehat," tutup Sucipto. *mz
Komentar