Peserta Kejurnas Motor Cross Tewas Kecelakaan
Kejuaraan Nasional (Kerjurnas) Motor Cross di Sirkuit Sio Sio, Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, pada Umanis Galungan, Kamis (5/4) memakan korban jiwa.
NEGARA, NusaBali
Korban tewas yakni Putu Fajar Handika, 18, asal Lingkungan Munduk Waru, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Ia tewas dalam perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar pada Minggu (16/4) pagi.
Informasi di lapangan, Fajar yang merupakan atlet motor cross asal Jembrana ini terjatuh saat melewati jumping dalam ajang kerjurnas tersebut. Sialnya, ia terjatuh dan tertimpa motor cross tunggangannya sehingga dua tulang rusuknya patah. Korban yang tak sadarkan diri lanjut dibawa berobat ke RSUD Negara. Setelah menjalani perawatan selama 5, korban dirujuk ke RSUP Sanglah. Korban meninggal pada Minggu (16/4) pukul 09.00 Wita, atau setelah 11 hari menjalani perawatan.
Kepergian korban meninggalkan luka mendalam bagi keluarga. Ayah korban, Wayan Wisada, 47, mengaku telah mengikhlaskan kepergian anak sulung tersebut. Menurutnya, Fajar sudah mengikuti ajang motor cross sejak tahun 2013. Dia sudah menyabet sejumlah prestasi di sejumlah ajang di Bali, Jawa, maupun Lombok. Diakui, Fajar merupakan anak putus sekolah. Ia pilih berhenti sekolah setelah naik kelas XI lalu bekerja sebagai montir di salah satu bengkel.
Menurut Wisada, Fajar berencana melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan terlebih dahulu mengikuti kejar paket C. Pihak keluarga sudah melakukan persiapan di rumah duka, tinggal menunggu petunjuk hari baik untuk pengabenan. Dikatakan, Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat turut serta berikan santunan dengan ajukan klaim bukti perawatan di RSUD Negara maupun RSUP Sanglah. * ode
Korban tewas yakni Putu Fajar Handika, 18, asal Lingkungan Munduk Waru, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Ia tewas dalam perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar pada Minggu (16/4) pagi.
Informasi di lapangan, Fajar yang merupakan atlet motor cross asal Jembrana ini terjatuh saat melewati jumping dalam ajang kerjurnas tersebut. Sialnya, ia terjatuh dan tertimpa motor cross tunggangannya sehingga dua tulang rusuknya patah. Korban yang tak sadarkan diri lanjut dibawa berobat ke RSUD Negara. Setelah menjalani perawatan selama 5, korban dirujuk ke RSUP Sanglah. Korban meninggal pada Minggu (16/4) pukul 09.00 Wita, atau setelah 11 hari menjalani perawatan.
Kepergian korban meninggalkan luka mendalam bagi keluarga. Ayah korban, Wayan Wisada, 47, mengaku telah mengikhlaskan kepergian anak sulung tersebut. Menurutnya, Fajar sudah mengikuti ajang motor cross sejak tahun 2013. Dia sudah menyabet sejumlah prestasi di sejumlah ajang di Bali, Jawa, maupun Lombok. Diakui, Fajar merupakan anak putus sekolah. Ia pilih berhenti sekolah setelah naik kelas XI lalu bekerja sebagai montir di salah satu bengkel.
Menurut Wisada, Fajar berencana melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan terlebih dahulu mengikuti kejar paket C. Pihak keluarga sudah melakukan persiapan di rumah duka, tinggal menunggu petunjuk hari baik untuk pengabenan. Dikatakan, Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat turut serta berikan santunan dengan ajukan klaim bukti perawatan di RSUD Negara maupun RSUP Sanglah. * ode
Komentar