Menperin: Harga Mamin Naik 15 persen
JAKARTA, NusaBali
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan harga jual makanan dan minuman (mamin) naik 5 sampai 15 persen akhir-akhir ini.
Kabar kenaikan itu ia dapat dari hasil studi yang dilakukan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi). "Kami ingin menyampaikan bahwa berdasarkan studi yang dilakukan Gapmmi, itu ada kenaikan harga jual 5-15 persen akhir-akhir ini," kata Agus dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (22/8).
Agus mengatakan kenaikan harga jual ini dipicu oleh ketersediaan bahan baku di dalam negeri.
"Ketersediaan bahan baku pangan masih fluktuasi karena dipengaruhi oleh musim panen dan kualitas bibit," jelas Agus dalam paparannya.
Dua hal tersebut, lanjutnya, adalah bagian dari tantangan yang dihadapi pemerintah dan industri kecil dan menengah (IKM) yang mengolah produk dengan bahan baku di dalam negeri.
Menurutnya, saat ini produk dalam negeri masih bersaing cukup ketat dengan produk olahan sejenis yang berbahan baku impor.
Selain harga jual dan bahan baku, tantangan lain yang dihadapi dalam pengembangan IKM pangan adalah teknologi dan permesinan yang masih rendah dalam penerapan pembuatan olahan produk intermediate sehingga kurang memenuhi standar produk.
Kemudian, tambahnya penguatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) masih perlu diperkuat. Terakhir kurangnya penerapan standardisasi dan sistem keamanan pangan.
"Masih banyak IKM pengolah pangan yang memiliki bangunan, sarana, dan peralatan industri kurang menunjang, sanitasi dan hygiene karyawan yang kurang pada akhirnya menyebabkan spesifikasi produk akhir tidak konsisten," jelas Agus.
"Diperlukan pedoman yang mengatur pengolahan agar aman, bermutu dan layak dikonsumsi seperti HACCP," imbuhnya. *
Komentar