Blok A Pasar Ubud Terbakar
Pasca kebakaran di Blok B setahun lalu, kepala pasar mengizinkan pedagang menyimpan dagangan di Block A Lantai 2.
GIANYAR, NusaBali
Setahun pasca terbakar Pasar Ubud, bangunan di Block A Lantai 2, Pasar Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar, terbakar, Senin (17/4) dini hari. Api membakar barang-barang milik pedagang.
Akibat kejadian tersebut tiga pedagang merugi puluhan juta rupiah. Informasi di lokasi, sekitar pukul 03.45 Wita, dua orang saksi mata,I Ketut Bambang,51, dan I Nyoman Suparta,45, sedang duduk di areal Block A bagian bawah. Keduanya mencium bau seperti barang terbakar. Saat itu pula mereka melihat kepulan asap dari Lantai 2 Block A. Selanjutnya Ketut Bambang memberitahukan hal tersebut kepada petugas parkir Pasar Ubud. Sedangkan Nyoman Suparta menghubungi aparat di Polsek Ubud.
Sekitar pukul 04.00 Wita, tiga unit Pemadam Kebakaran (PMK) Pemkab Gianyar, tiba di lokasi. Sekitar 15 menit, api berhasil dikendalikan sehingga tidak merembet ke bangunan yang lain. Setelah api padam, pihak kepolisian melakukan olah TKP. Polisi memasang police line di tangga dan pintu masuk Blok A Pasar Ubud.
Salah seorang staf Pasar Ubud Kadek Seridarma menjelaskan akibat kebakaran tersebut ada tiga pedagang yang barang dagangannya hangus terbakar. Mereka Made Astawa, warga Banjar Pujung Kelod, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, mengalami kerugian Rp 22.400.000. Gusti Putu Mahendra Putra, warga Banjar Tiapi Kelod, Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring, mengalami kerugian Rp 10.800.000.
Gede Joniasa asal Karangasem mengalami kerugian Rp 4.900.000. "Total kerugian Rp 38.100.000. Barang yang terbakar sebagian besar kerajinan tangan berupa patung dan souvenir. Api cepat dipadamkan sehingga tidak merembet ke barang lain," ungkapnya di Kantor Pasar Ubud.
Diungkapkan pula, bangunan Block A Lantai 2 sebelumnya kosong, dan bangunan tersebut bukanlah gudang. Pasca kebakaran di Blok B setahun lalu, kepala pasar mengizinkan para pedagang menyimpan barang dagangan di Block A Lantai 2. "Pasca kebakaran pedagang jualan di lantai bawah agar barang tidak berserekan, maka setelah jualan barang disimpan di lantai atas," jelas Seridarma.
Dikatakan pula, bangunan Block A terakhir direnovasi pada tahun 2012. Setelah direnovasi Block A Lantai 2 memang dikosongkan. "Kalau dulu kewenangan masih di Bagian Ekonomi, entah apa pertimbangan Lantai 2 dikosongkan," ungkapnya. Tentunya tidak ada pemasukan dari Block A Lantai 2 tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Ubud Iptu Hadimastika mengatakan bahwa penyebab pasti kebarakan belum diketahui. "Masih dalam lidik, belum bisa kami pastikan penyebabnya," jelasnya singkat. Di sisi lain, aktivitas jual beli di Pasar Ubud berlangsung seperti biasa. Terlihat wisatawan cukup ramai berbelanja di Pasar Ubud.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar I Wayan Suamba, mengatakan, pihaknya telah mengecek lokasi kebakaran di Pasar Ubud. “Kami masih mendata dan hasilnya kami akan kirimkan ke Polsek. Ya, untuk mengtahui apa penyebabnya,” ujar Suamba.
Mengenai bangunan yang terkena dampak kebakaran kemarin, pihaknya akan mengusulkan perbaikan dengan APBD Perubahan 2017. “Kami akan rembuk dengan Bagian Aset untuk membahas renovasinya,” jelasnya.
Diakui Suamba, jika bicara tentang Pasar Ubud, banyak masalah yang dihadapi. “Antara lain, kabel listrik dan meteran. Saya minta jangan membebankan ke pemerintah saja. Pedagang harus sama-sama ikut menjaga,” harapnya. *e
Setahun pasca terbakar Pasar Ubud, bangunan di Block A Lantai 2, Pasar Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar, terbakar, Senin (17/4) dini hari. Api membakar barang-barang milik pedagang.
Akibat kejadian tersebut tiga pedagang merugi puluhan juta rupiah. Informasi di lokasi, sekitar pukul 03.45 Wita, dua orang saksi mata,I Ketut Bambang,51, dan I Nyoman Suparta,45, sedang duduk di areal Block A bagian bawah. Keduanya mencium bau seperti barang terbakar. Saat itu pula mereka melihat kepulan asap dari Lantai 2 Block A. Selanjutnya Ketut Bambang memberitahukan hal tersebut kepada petugas parkir Pasar Ubud. Sedangkan Nyoman Suparta menghubungi aparat di Polsek Ubud.
Sekitar pukul 04.00 Wita, tiga unit Pemadam Kebakaran (PMK) Pemkab Gianyar, tiba di lokasi. Sekitar 15 menit, api berhasil dikendalikan sehingga tidak merembet ke bangunan yang lain. Setelah api padam, pihak kepolisian melakukan olah TKP. Polisi memasang police line di tangga dan pintu masuk Blok A Pasar Ubud.
Salah seorang staf Pasar Ubud Kadek Seridarma menjelaskan akibat kebakaran tersebut ada tiga pedagang yang barang dagangannya hangus terbakar. Mereka Made Astawa, warga Banjar Pujung Kelod, Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, mengalami kerugian Rp 22.400.000. Gusti Putu Mahendra Putra, warga Banjar Tiapi Kelod, Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring, mengalami kerugian Rp 10.800.000.
Gede Joniasa asal Karangasem mengalami kerugian Rp 4.900.000. "Total kerugian Rp 38.100.000. Barang yang terbakar sebagian besar kerajinan tangan berupa patung dan souvenir. Api cepat dipadamkan sehingga tidak merembet ke barang lain," ungkapnya di Kantor Pasar Ubud.
Diungkapkan pula, bangunan Block A Lantai 2 sebelumnya kosong, dan bangunan tersebut bukanlah gudang. Pasca kebakaran di Blok B setahun lalu, kepala pasar mengizinkan para pedagang menyimpan barang dagangan di Block A Lantai 2. "Pasca kebakaran pedagang jualan di lantai bawah agar barang tidak berserekan, maka setelah jualan barang disimpan di lantai atas," jelas Seridarma.
Dikatakan pula, bangunan Block A terakhir direnovasi pada tahun 2012. Setelah direnovasi Block A Lantai 2 memang dikosongkan. "Kalau dulu kewenangan masih di Bagian Ekonomi, entah apa pertimbangan Lantai 2 dikosongkan," ungkapnya. Tentunya tidak ada pemasukan dari Block A Lantai 2 tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Ubud Iptu Hadimastika mengatakan bahwa penyebab pasti kebarakan belum diketahui. "Masih dalam lidik, belum bisa kami pastikan penyebabnya," jelasnya singkat. Di sisi lain, aktivitas jual beli di Pasar Ubud berlangsung seperti biasa. Terlihat wisatawan cukup ramai berbelanja di Pasar Ubud.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar I Wayan Suamba, mengatakan, pihaknya telah mengecek lokasi kebakaran di Pasar Ubud. “Kami masih mendata dan hasilnya kami akan kirimkan ke Polsek. Ya, untuk mengtahui apa penyebabnya,” ujar Suamba.
Mengenai bangunan yang terkena dampak kebakaran kemarin, pihaknya akan mengusulkan perbaikan dengan APBD Perubahan 2017. “Kami akan rembuk dengan Bagian Aset untuk membahas renovasinya,” jelasnya.
Diakui Suamba, jika bicara tentang Pasar Ubud, banyak masalah yang dihadapi. “Antara lain, kabel listrik dan meteran. Saya minta jangan membebankan ke pemerintah saja. Pedagang harus sama-sama ikut menjaga,” harapnya. *e
1
Komentar