Bapeten Bersama FMIPA Unud Gelar Seminar Keselamatan Nuklir 2022
Universitas Udayana
Seminar Keselamatan Nuklir 2022
Limbah Radioaktif
Energi Hijau
Green Energy
Bapeten
DENPASAR, NusaBali.com - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bersama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Udayana (Unud) menggelar seminar Keselamatan Nuklir (SKN) di lantai III Kampus Pasca Unud, Jalan PB Sudirman, Denpasar, Rabu (24/8) pagi.
Seminar dengan tema "Peran Pengawasan Ketenaganukliran dalam Transisi Energi Hijau dan Pengelolaan Limbah Radioaktif" diikuti oleh 300 peserta dari instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, universitas, para pemangku kepentingan seperti rumah sakit, industri, badan peneliti, serta perhimpunan atau asosiasi profesi yang terkait dengan pengawasan ketenaganukliran, dan mahasiswa.
SKN 2022 diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk memperkaya ilmu pengetahuan, pertukaran dan penyebaran informasi, mengakomodasi masukan dari para ilmuwan/pakar dan penggiat teknologi keselamatan nuklir. Selain itu, seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk sosialisasi ke luar dan penguatan koordinasi dengan institusi lain dalam hal kontribusi keilmuan dan teknologi keselamatan nuklir di Indonesia.
Plt Bapeten, Sugeng Sumbarjo mengatakan, kegiatan SKN yang digelar rutin setiap tahun ini punya peran penting dari sisi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penyediaan SDM, khususnya dalam mendukung pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.
"Seminar ini diharapkan dapat menjadi forum diskusi ilmiah dan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang pengawasan pemanfaatan ketenaganukliran," tutur Sugeng.
Sementara Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir Bapeten Dahlia Cakrawati Sinaga mengungkapkan di Bali ada 258 izin pemakaian tenaga nuklir. Sinaga merincikan, 219 izin ada di rumah sakit dan 39 dipegang oleh perusahaan. "Semua izin ini dikeluarkan oleh Bapeten. Kami memonitor dan mengawas secara rutin,” tuturnya.
Di sisi lain Dekan FMIPA Unud, Ni Luh Wartiasih mengatakan kerja sama ini dalam hal penyebaran informasi terhadap hal-hal tentang keselamatan nuklir. Luh Wartiasih mengaku akan memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk melakukan kerja sama dengan Bapeten utamanya di bidang penelitian. Para mahasiswa khususnya FMIPA berkesempatan melakukan penelitian di BAPETEN.
"Nuklir itu banyak digunakan di bidang medis. Di FMIPA Unud memiliki program studi dengan konsentrasi fisikal medis. Dengan adanya kerja sama dengan Bapeten kami akan elaborasi untuk meningkatkan kontribusi Bapeten terhadap proses pembelajaran yang ada di FMIPA khususnya di bidang Fisikal Medis," tandasnya.pol
1
Komentar