Jembatan Kaca Panjang 199 Meter Jadi Objek Wisata Baru di Bali
Kuat Menahan Beban hingga 10 Ton
GIANYAR, NusaBali.com - Jembatan kaca yang menghubungkan Desa Adat Blangsinga, Kecamatan Blahbatuh dan Desa Adat Tegenungan, Kecamatan Sukawati akan menjadi objek wisata baru dan pertama di Bali.
Jembatan kaca yang berada di Kabupaten Gianyar ini memiliki lintasan sepanjang sekitar 199 meter. Ketinggiannya diperkirakan lebih dari 40 meter di atas aliran Tukad Petanu. Dari atas jembatan, wisatawan bisa menikmati guyuran air terjun yang diapit dua desa bertetangga ini.
Di bawah jembatan, wisatawan dapat melihat secara tembus pandang aliran Tukad Petanu dengan deretan bebatuan besar. Bagian bawah jembatan informasinya juga akan dibuatkan semacam taman.
Bendesa Adat Blangsinga I Wayan Murtika BA didampingi tokoh masyarakat I Nyoman Artawa saat ditemui Kamis (25/8/2022) menjelaskan jembatan kaca ini dibangun oleh investor asing asal China.
"Menurut Mr Zhang, pemerintah Indonesia yang mengundang mereka untuk investasi di Indonesia. Mereka tertarik, kemudian memilih Bali," jelas Bendesa.
Di Bali ada beberapa opsi yang dilirik, diantaranya view sawah, view air terjun dan view laut. "Setelah itu terjadilah proses investasi mereka di Blangsinga ini," bebernya.
Wayan Murtika mengatakan sudah berapa kali melakukan pertemuan dengan investor asing ini. Beberapa kesepakatan pun dihasilkan. "Kita kerjasama pemanfaatan lahan, modalnya murni dari PT Kaishi. September atau Oktober ini diharapkan Jembatan Kaca ini sudah rampung," ujarnya.
Lahan di Desa Adat Blangsinga yang dimanfaatkan seluas 12,8 are. Lahan tersebut termasuk akses masuk dan beberapa bangunan penunjang. "Nanti pemasukan ke desa adat ada prosentase dari hasil kotor," jelasnya.
Krama Blangsinga diakui sangat mendukung objek wisata baru ini. "Kerjasamanya cukup baik. Tentu kami harap bisa berdampak positif terhadap yang sudah ada di Blangsinga," terangnya.
Namun terkait detail progres pengerjaan jembatan kaca pihaknya tidak mengetahui secara pasti. Yang jelas, jembatan kaca ini kuat menahan beban mencapai 10 ton.
"Sekali lewat maksimal bisa naik 250 orang. Jadi itu seperempat dari kekuatan jembatan," ungkapnya. Bendesa juga optimis karena akses masuk jembatan kaca dari Blangsinga cukup luas. "Bis bisa masuk, parkir luas," ujarnya.
Akses jalan juga akan diperlebar pada Januari 2023 mendatang. "Tahun depan akan jadi jalan Kabupaten. Kiri kanannya akan diperlebar. Dari sekarang 3,5 meter akan jadi 4,5 meter," imbuhnya. *nvi
1
Komentar