Pedagang Pasar Anyar Diteror Upal
Sejumlah pedagang korban upal mengaku pelaku tiga orang dimana seorang perempuan dan dua laki-laki. Mereka mengedarkan uang palsu pecahan Rp 100 ribu dengan modus pura-pura belanja.
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah pedagang di Pasar Anyar Buleleng, Kota Singaraja, diduga menjadi korban peredaran uang palsu (Upal). Pelaku berbelanja menggunakan uang pecahan Rp 100 ribu yang diduga palsu. Bahkan, ada pedagang yang sempat memberikan kembalian uang asli. Pihak kepolisian masih tengah mendalami kasus tersebut.
Salah seorang pedagang mengaku mendapatkan uang palsu dari seorang pembeli, pada Jumat (26/8) pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Awalnya, seorang perempuan berbelanja sejumlah bumbu dapur di tempatnya. Perempuan itu berbelanja sejumlah Rp 40 ribu dan memberikan uang pecahan Rp 100 ribu. Dia kemudian memberikan uang kembalian sebesar Rp 60 ribu.
"Yang belanja di tempat saya itu perempuannya sendirian. Tapi informasinya dia ngajak dua orang laki-laki," ungkap pedagang yang enggan disebutkan namanya ini, ditemui Jumat (26/8) di lapaknya.
Lantaran sibuk melayani pembeli, dia tak sadar jika uang di tangannya adalah palsu. Sekilas ia melihat uang itu adalah asli. Namun setelah para pelaku berlalu, ia baru sadar ada yang aneh dari uang tersebut. Uang itu berwarna lebih terang dan seperti plastik. Ukurannya pun lebih kecil dibanding uang asli.
"Awalnya saya tidak tahu. Setelah dicek sama teman saya dikatakan palsu. Mereka itu belanja tidak di tempat saya saja. Di tempat lain juga. Sekarang uangnya sudah dibawa sama polisi buat jadi bukti," sambungnya.
Para pelaku yang berbelanja dengan uang palsu itu diduga mengendarai sebuh mobil. Ketiganya pun terekam CCTV yang ada di pasar. "Ada pedagang lain yang lihat. Saya sendiri tidal lihat mereka ke sini bagaimana. Yang jelas mereka belanja di tempat saya pakai uang itu," terang dia.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya mengatakan, polisi masih menyelidiki kasus dugaan peredaran uang palsu ini. Untuk sementara, barang bukti berupa lembaran uang yang diduga palsu yang didapat dari pedagang masih diamankan untuk kepentingan penyelidikan. "Masih penyelidikan," singkatnya. *mz
Salah seorang pedagang mengaku mendapatkan uang palsu dari seorang pembeli, pada Jumat (26/8) pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Awalnya, seorang perempuan berbelanja sejumlah bumbu dapur di tempatnya. Perempuan itu berbelanja sejumlah Rp 40 ribu dan memberikan uang pecahan Rp 100 ribu. Dia kemudian memberikan uang kembalian sebesar Rp 60 ribu.
"Yang belanja di tempat saya itu perempuannya sendirian. Tapi informasinya dia ngajak dua orang laki-laki," ungkap pedagang yang enggan disebutkan namanya ini, ditemui Jumat (26/8) di lapaknya.
Lantaran sibuk melayani pembeli, dia tak sadar jika uang di tangannya adalah palsu. Sekilas ia melihat uang itu adalah asli. Namun setelah para pelaku berlalu, ia baru sadar ada yang aneh dari uang tersebut. Uang itu berwarna lebih terang dan seperti plastik. Ukurannya pun lebih kecil dibanding uang asli.
"Awalnya saya tidak tahu. Setelah dicek sama teman saya dikatakan palsu. Mereka itu belanja tidak di tempat saya saja. Di tempat lain juga. Sekarang uangnya sudah dibawa sama polisi buat jadi bukti," sambungnya.
Para pelaku yang berbelanja dengan uang palsu itu diduga mengendarai sebuh mobil. Ketiganya pun terekam CCTV yang ada di pasar. "Ada pedagang lain yang lihat. Saya sendiri tidal lihat mereka ke sini bagaimana. Yang jelas mereka belanja di tempat saya pakai uang itu," terang dia.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya mengatakan, polisi masih menyelidiki kasus dugaan peredaran uang palsu ini. Untuk sementara, barang bukti berupa lembaran uang yang diduga palsu yang didapat dari pedagang masih diamankan untuk kepentingan penyelidikan. "Masih penyelidikan," singkatnya. *mz
Komentar