Harga BBM Dikabarkan Bakal Naik, Nelayan Berharap Kebijakan Khusus
DENPASAR, NusaBali
Nelayan yang kesehariannya menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk melaut, berharap mendapat kebijakan khusus apabila memang benar-benar ada kenaikan harga.
Ketua Kelompok Nelayan Madu Segara, Serangan, Denpasar Selatan, I Made Kariaka, mengatakan kenaikan harga BBM akan semakin mempersulit situasi nelayan saat ini. Hasil melaut yang tidak menentu ditambah faktor cuaca yang ekstrem, kenaikan harga BBM hanya akan membuat nelayan semakin tekor.
Dikatakannya, nelayan seperti dirinya dan teman-temannya di kelompok nelayan menggunakan bahan bakar pertalite untuk melaut. “Dengan harga saat ini setidaknya perlu biaya Rp 200.000 sekali melaut,” kata Kariaka, ditemui di Serangan, Jumat (26/8).
Dengan biaya sebesar itu, tak jarang setiap kali melaut nelayan seperti berjudi. Karena tidak jarang jumlah tangkapan tidak memenuhi harapan. Kariaka terkesan pasrah dengan kenaikan harga BBM. Dia hanya berharap ada kebijakan khusus kepada para nelayan.
Selain melaut untuk menangkap ikan, Kariaka juga menyewakan jasa mengantar penghobi mancing ke tengah laut. Namun lagi-lagi itu membutuhkan BBM.
“Kalau sudah pemerintah menetapkan, kami tidak bisa bicara apa. Harapan kami nantinya ada semacam subsidi kepada nelayan supaya bisa lebih ringan pengeluarannya,” harapnya.
Ketua Kelompok Nelayan Cipta Karya Serangan I Nyoman Wirata mengungkapkan hal yang sama. Kondisi yang saat ini sudah sedemikian sulit pastinya akan bertambah dengan adanya kenaikan harga BBM.
“Yang jelas buat nelayan, dengan kondisi laut dan penangkapan ikan yang sudah tidak bersahabat lagi, akan menjadi masalah tersendiri. Dengan harga yang sekarang saja kami sudah kesulitan apa lagi ada rencana kenaikan,” ucapnya.
Sementara, Ketua Kelompok Nelayan Sanur Mina Sari Asih I Ketut Sukarja mengutarakan hal yang sama. Menurutnya naiknya harga BBM akan menambah beban para nelayan. Namun dia masih bersyukur kondisi pariwisata (Sanur) yang mulai pulih sehingga hasil tangkapannya cepat diserap pasar. Dia pun setuju adanya skema subsidi khusus kepada nelayan.
“Pastinya sulit, tapi mudah-mudahan kondisi ekonomi (pariwisata) semakin pulih, sehingga nelayan bisa cepat menjual ikannya,” kata Sukarja. *cr78
Komentar