Meresahkan, Anak Punk Dipulangkan ke Jawa
Tanpa identitas dan bekal, gerombolan anak punk meminta-minta uang ke warga dan pengendara di kawasan Gilimanuk.
NEGARA, NusaBali
Aparat Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, mengamankan 10 orang gerombolan anak punk yang meresahkan warga di kelurahan setempat, Sabtu (27/8) pagi.
Gerombolan anak punk asal Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) yang tidak membawa identitas atau perbekalan ini, dipulangkan kembali ke Jawa.
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, gerombolan anak punk tersebut, diamankan setelah kedapatan memalak warga dan pengendara di depan sebuah toko di Gilimanuk, sekitar pukul 08.30 Wita.
Sebelumnya, 10 anak punk yang 3 diantaranya perempuan mengaku berangkat dari Pasuruan dengan diam-diam memanjat bak truk hingga akhirnya sampai di Gilimanuk.
Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma mengatakan, 10 anak punk itu mengaku datang ke Bali untuk sekadar jalan-jalan. Rencananya, mereka hendak menuju Pantai Sanur Denpasar. Namun para anak punk itu tidak ada membawa identitas ataupun perbekalan.
Untuk makan, mereka pun mengaku meminta-minta uang kepada warga ataupun pengendara di jalan. "Tadi pun kita amankan mereka setelah kedapatan meminta uang kepada masyarakat di depan Toko AS Gilimanuk," ujar Gus Tony.
Anak punk yang meresahkan warga itu pun sempat dibawa ke Kantor Lurah Gilimanuk. Setelah didata dan diberikan pembinaan oleh Lurah bersama Babinkamtibmas,Babinsa, beserta Kasi Trantib dan Linmas Gilimanuk, mereka pun dipulangkan lewat Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jatim, sekitar pukul 09.30 Wita
Gus Tony mengaku tidak melarang siapapun masuk Bali. Sepanjang tidak melakukan hal-hal yang menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Begitu juga bersama-sama menjaga keamanan. Terlebih dalam waktu dekat ini, di Bali akan diselenggarakan kegiatan bertaraf internasional, KTT G20. *ode
Aparat Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, mengamankan 10 orang gerombolan anak punk yang meresahkan warga di kelurahan setempat, Sabtu (27/8) pagi.
Gerombolan anak punk asal Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) yang tidak membawa identitas atau perbekalan ini, dipulangkan kembali ke Jawa.
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, gerombolan anak punk tersebut, diamankan setelah kedapatan memalak warga dan pengendara di depan sebuah toko di Gilimanuk, sekitar pukul 08.30 Wita.
Sebelumnya, 10 anak punk yang 3 diantaranya perempuan mengaku berangkat dari Pasuruan dengan diam-diam memanjat bak truk hingga akhirnya sampai di Gilimanuk.
Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma mengatakan, 10 anak punk itu mengaku datang ke Bali untuk sekadar jalan-jalan. Rencananya, mereka hendak menuju Pantai Sanur Denpasar. Namun para anak punk itu tidak ada membawa identitas ataupun perbekalan.
Untuk makan, mereka pun mengaku meminta-minta uang kepada warga ataupun pengendara di jalan. "Tadi pun kita amankan mereka setelah kedapatan meminta uang kepada masyarakat di depan Toko AS Gilimanuk," ujar Gus Tony.
Anak punk yang meresahkan warga itu pun sempat dibawa ke Kantor Lurah Gilimanuk. Setelah didata dan diberikan pembinaan oleh Lurah bersama Babinkamtibmas,Babinsa, beserta Kasi Trantib dan Linmas Gilimanuk, mereka pun dipulangkan lewat Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jatim, sekitar pukul 09.30 Wita
Gus Tony mengaku tidak melarang siapapun masuk Bali. Sepanjang tidak melakukan hal-hal yang menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Begitu juga bersama-sama menjaga keamanan. Terlebih dalam waktu dekat ini, di Bali akan diselenggarakan kegiatan bertaraf internasional, KTT G20. *ode
1
Komentar