Pengadaan Seragam Murid SMP Ditenderkan
Total pagu anggaran untuk pengadaan perlengkapan sekolah siswa baru SMP tahun ajaran 2017/2018 sekitar Rp 11.801.020.000. Anggaran diambil dari APBD Badung tahun 2017.
MANGUPURA, NusaBali
Para orangtua di Kabupaten Badung yang hendak menyekolahkan putra–putrinya ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP), tak akan ditarik biaya sepeser pun. Bahkan seragam sekolah juga ditanggung pemerintah. Untuk persiapan tahun ajaran 2017/2018 nanti, Pemkab Badung sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 11 miliar untuk seragam murid baru SMP, dan sekitar Rp 12 miliar untuk seragam murid SD.
Seragam yang akan diberikan diantaranya pakaian biru putih, termasuk topi, dasi, ikat pinggang, dan atribut lainnya. Anggaran yang dipersiapkan untuk pengadaan seragam biru putih sebesar Rp 1.719.577.200. Selain seragam biru putih, pemeritah juga menenderkan pengadaan seragam pramuka untuk murid baru SMP. Untuk seragam pramuka ini dianggarkan Rp 1.722.742.019.
Saat ini pemerintah melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung tengah melakukan tender di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPS) Kabupaten Badung. Tender dibuka sejak 13 April 2017 dan akan berakhir pada 27 April 2017 mendatang.
Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika membenarkan pengadaan tersebut. Menurutnya, ini sesuai janji bupati yang akan menggratiskan biaya pendidikan di Kabupaten Badung. Dengan begitu, di sekolah betul-betul tidak ada lagi ‘pungutan’ kepada orangtua siswa. “Bukan cuma untuk siswa SMP tapi juga siswa SD,” katanya, Selasa (18/4).
Astika menambahkan, saat ini pengadaan seragam masih dalam proses tender dan seluruhnya telah dipercayakan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Badung I Made Mandi, menambahkan, total pagu anggaran untuk pengadaan perlengkapan sekolah siswa baru SMP pada tahun ajaran baru nanti mencapai sekitar Rp 11.801.020.000. Anggaran diambil dari APBD Kabupaten Badung tahun 2017. “Untuk SMP pemerintah menyiapkan Rp 11 miliar, tapi yang baru tender ada dua, yakni pengadaan seragam biru putih dan seragam pramuka. Ini belum untuk pengadaan tas, sepatu, dan perlengkapan sekolah yang lain,” jelasnya.
Bagaimana dengan murid SD? “Sama, pemerintah yang menyiapkan semuanya, dari seragam dan perlengkapan masuk sekolah lainnya, sehingga orangtua siswa tidak perlu mengeluarkan uang. Tapi untuk yang SD pemerintah menyiapkan pagu anggaran mencapai Rp 12 miliar. Namun untuk yang SD belum ada yang masuk tender.”
Terkait biaya pendidikan gratis ini, akhir tahun 2016 lalu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengumpulkan para guru SD dan SMP di GOR Purna Krida, Kerobokan, Kuta Utara. Bupati didampingi Wakil Bupati I Ketut Suiasa menegaskan komitmennya menggratiskan seluruh biaya pendidikan. “Kami akan tanggung semua biaya pendidikan, termasuk biaya aci dan ekstrakurikuler kami tanggung. Inilah upaya kami Pemkab bersama DPRD Badung untuk meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan,” tegas bupati asal Desa Pelage, Kecamatan Petang, itu.
Guna mewujudkan pendidikan gratis, Pemkab Badung telah mengawalinya dengan meluncurkan implementasi PPNSB melalui bantuan laptop untuk guru dan murid kelas 6 SD, dan akan dilanjutkan laptop untuk murid kelas 5 SD.
Sementara untuk para guru, Pemkab Badung juga memberikan tambahan penghasilan pada anggaran 2016 sebesar Rp 230 miliar lebih, sedangkan di tahun 2017 menjadi Rp 265 miliar lebih. * asa
Seragam yang akan diberikan diantaranya pakaian biru putih, termasuk topi, dasi, ikat pinggang, dan atribut lainnya. Anggaran yang dipersiapkan untuk pengadaan seragam biru putih sebesar Rp 1.719.577.200. Selain seragam biru putih, pemeritah juga menenderkan pengadaan seragam pramuka untuk murid baru SMP. Untuk seragam pramuka ini dianggarkan Rp 1.722.742.019.
Saat ini pemerintah melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung tengah melakukan tender di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPS) Kabupaten Badung. Tender dibuka sejak 13 April 2017 dan akan berakhir pada 27 April 2017 mendatang.
Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika membenarkan pengadaan tersebut. Menurutnya, ini sesuai janji bupati yang akan menggratiskan biaya pendidikan di Kabupaten Badung. Dengan begitu, di sekolah betul-betul tidak ada lagi ‘pungutan’ kepada orangtua siswa. “Bukan cuma untuk siswa SMP tapi juga siswa SD,” katanya, Selasa (18/4).
Astika menambahkan, saat ini pengadaan seragam masih dalam proses tender dan seluruhnya telah dipercayakan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Badung I Made Mandi, menambahkan, total pagu anggaran untuk pengadaan perlengkapan sekolah siswa baru SMP pada tahun ajaran baru nanti mencapai sekitar Rp 11.801.020.000. Anggaran diambil dari APBD Kabupaten Badung tahun 2017. “Untuk SMP pemerintah menyiapkan Rp 11 miliar, tapi yang baru tender ada dua, yakni pengadaan seragam biru putih dan seragam pramuka. Ini belum untuk pengadaan tas, sepatu, dan perlengkapan sekolah yang lain,” jelasnya.
Bagaimana dengan murid SD? “Sama, pemerintah yang menyiapkan semuanya, dari seragam dan perlengkapan masuk sekolah lainnya, sehingga orangtua siswa tidak perlu mengeluarkan uang. Tapi untuk yang SD pemerintah menyiapkan pagu anggaran mencapai Rp 12 miliar. Namun untuk yang SD belum ada yang masuk tender.”
Terkait biaya pendidikan gratis ini, akhir tahun 2016 lalu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengumpulkan para guru SD dan SMP di GOR Purna Krida, Kerobokan, Kuta Utara. Bupati didampingi Wakil Bupati I Ketut Suiasa menegaskan komitmennya menggratiskan seluruh biaya pendidikan. “Kami akan tanggung semua biaya pendidikan, termasuk biaya aci dan ekstrakurikuler kami tanggung. Inilah upaya kami Pemkab bersama DPRD Badung untuk meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan,” tegas bupati asal Desa Pelage, Kecamatan Petang, itu.
Guna mewujudkan pendidikan gratis, Pemkab Badung telah mengawalinya dengan meluncurkan implementasi PPNSB melalui bantuan laptop untuk guru dan murid kelas 6 SD, dan akan dilanjutkan laptop untuk murid kelas 5 SD.
Sementara untuk para guru, Pemkab Badung juga memberikan tambahan penghasilan pada anggaran 2016 sebesar Rp 230 miliar lebih, sedangkan di tahun 2017 menjadi Rp 265 miliar lebih. * asa
1
Komentar