nusabali

Sekretaris Camat Penebel Meninggal Mendadak

  • www.nusabali.com-sekretaris-camat-penebel-meninggal-mendadak

Sekretaris Camat (Sekcam) Penebel, Dewa Ayu Sri Trisnaadi, 51, meninggal mendadak dalam perawatan di RS Kasih Ibu Tabanan, Selasa (18/4) dinihari pukul 00.30 Wita.

TABANAN, NusaBali

Sebelum dinyatakan meninggal, istri dari Staf Ahli Bupati Tabanan I Made Sudarya ini sempat selama 45 menit dirawat di RS Kasih Ibu, sejak Senin (17/4) malam sekitar pukul 23.45 Wita.

Belum dikertahui pasti, apa penyebab kematian mendadak Dewa Ayu Sri Trisnaadi, Sekcam Penebel yang juga menjabat Ketua Ashram Boma Shanti di Banjar Senganan Kangin, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan. Menurut menantu almarhum, Agra Utari, 27, ibu mertuanya ini hanya sempat mengalami gejala flu selama beberapa hari dan sudah sempat berobat ke dokter.

Namun, Senin malam sekitar pukul 23.00 Wita, kondisi Dewa Ayu Trisnaadi tiba-tiba drop dan lemas. Keluarga yang dalam kondisi panik pun langsung membawanya perempuan berusia 51 tahun ini ke RS Kasih Ibu Tabanan. Namun, hanya sempat 45 menit dirawat, Sekcam Penebel ini dinyatakan meninggal dunia.

“Kami sekeluarga merasa sangat kehilangan. Terlebih lagi, sebelumnya Ibu biasa diajak ngobrol dan bercanda dengan seluruh keluarga. Ibu juga tidak punya riwayat penyakit kronis. Nggak tahu kenapa bisa begini? Apa mungkin ibu kecapaian atau bagaimana?" terang Agra Utari saat ditemui NusaBali di rumah duka di Banjar Senganan Kangin, Desa Se-nganan, Kecamatan Penebel, Selasa kemarin.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Direktur RS Kasih Ibu Tabanan, dr Buana, menyatakan pihaknya tidak tahu secara detail kondisi pasien Dewa Ayu Sri Trisnaadi. Hanya saja, dalam daftar terdata pasien ini datang memakai infus ke RS Kasih Ibu, Senin malam sekitar pukul 23.45 Wita. “Ketika datang, pasien suah dalam keadaan henti jantung dan henti napas. Bahkan, denyut nadinya pun tidak terasa,” jelas dr Buana.

Akhirnya, kata dr Buana, saat itu pula dilakukan pertolongan RJP (Resusitasi Jantung Paru), yakni mengembalikan fungsi napas atau sirkulasi tubuh yang terhenti, di UGD RS Kasih Ibu. Pertolongan itu dilakukan selama 45 menit. Namun, pasien sudah tidak bisa ditolong dan dinyatakan meninggal, Selasa dinihari sekitar pukul 00.29 Wita.

Menurut dr Buana, saat keadaan henti jantung dan henti napas, tidak bisa dilakukan pertolongan lainya, karena pasien sudah dalam kondisi kolaps. Sampel darahnya tidak bisa diambil darah. "Kami tidak bisa menyebutkan pasien terkena penyakit apa? Sebab, saat itu kami fokus ke pertolongan jantung agar bisa mengembalikan napasnya," papar dr Buana.

Hanya saja, lanjut dr Buana, berdasarkan informasi dari keluarganya, pasein Dewa Ayu Ratnaadi sudah pernah melakukan cek darah jauh sebelum dilarikan ke RS Kasih Ibu. Namun, saat pasien dibawa ke RS Kasih Ibu, riwayat cek darah tersebut tidak dibawa, sehingga datanya menjadi tidak akurat dan tak bisa menyatakan pasien meninggal karena apa?

Ditambahkan dr Buana, pihak keluarga juga sempat menyampaikan kalau pasien Dewa Ayu Ratnaadi punya sakit panas sejak Jumat (14/4). "Saat tiba di RS kasih Ibu, kami sudah melakukan pelayanan sesuai dengan prosedur. Keluarga juga membawa dr spesialis mata dan spesialis jantung. Mereka secara bersama-sama melihat penanganan pasien. Memang saat itu pasien sudah tidak bisa ditolong," tandas dr Buana.

Sementara itu, jenazah Dewa Ayu Sri Trisnaadi hingga Selasa kemarin masih disemayamkan di rumah duka di Banjar Senganan Kangin, Dsa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan. Rencananya, jenazah almarhum akan dimakamkan melalui prosesi Mangkingsan ring Gni di Setra Desa Pakraman Senganan pada Buda Wage Langkir, Rabu (19/4) ini.

Almarhum Dewa Ayu Trisnaadi berpulang buat selamanya dengan meninggalkan suami tercinta Made Sudarya dan dua anak, Satya Wiku Nara Budi dan Sri Pitha Maha Yoni. Almarhum merupakan alumnus Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) angkatan XXI. Sebelum menjabat sebagai Sekcam Penebel sejak 2015, Trisnaadi sempat bertugas di Kantor Inspektorat Kabupaten Tabanan dengan jabatan sebagai Kabid.

Selain jabatannya di pemerintahan, Trsinaadi juga dikenal sebagai tokoh spiritual. Dia mendirikian Ashram Boma Shanti yang berada tak jau dari rumahnya, 5 tahun silam. Sampai ajal menjemputnya, Trisnaadi masih menjabat sbagai Ketua Ashram Boma Shanti dan sekaligus menjadi guru di sram tersebut.

Sementara itu, Camat Penebel I Gusti Ayu Nyoman Supartiwi mengaku tidak menyangka kepergian Sekcam Dewa Ayu Sri Trisnaadi. Di manata Camat IGA Supartiwi, almarhum merupakan sosok yang baik dan ramah. "Beliau menadi Sekcam di Kantor Camat Penebel sejak tahun 2015," tandas IGA Supartiwi, Selasa kemarin. * d,k21

Komentar