Panen Sortir Bunga Mitir di Bungbungan
Bunga Mitir sejak beberapa tahun terakhir menjadi komoditas pertanian tak kalah unggul dibandingkan padi dan palawija.
Bunga ini tak hanya untuk memenuhi kebutuhan upacara keagamaan Hindu dan adat Bali, namun juga diburu konsumen untuk bahan utama hiasan segala dekorasi upacara. Seperti tampak pada foto yang diambil NusaBali, beberapa waktu lalu, sejumlah buruh tani memanen bunga Mitir dengan cara sortir atau memilih yang mekar sempurna, di Subak Giri, Dusun Penarukan, Desa Bungbungan, Kecamatan, Banjarangkan, Kungkung. Panen bunga ini hasil dari penanaman yang dilakukan sejumlah petani asal Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Bunga ini menampakkan hamparan asri, maka sawah ini kerap dihampiri turis, atau warga untuk berselfie (swafoto). Petani bertanam Mitir secara nomaden (berpindah-pindah) dari satu lahan subak ke subak lain. Mereka bertani dengan sistem sewa petak sawah yang sedang bertanamn palawija, minimal Rp50.000/are. Harga Mitir super di pasaran sekitar Rp 10.000 dan kualitas sedang Rp 5.000. Jika jelang rahinan terutama hari suci Hindu, apalagi Galungan, bisa tembus Rp 30.000 – Rp 40.000/kg. ‘’Lonjakan harga terjadi, biasanya kerena ada orang dapat pesanan membuat dekorasi. Mereka wajib pakai banyak Mitir,’’ jelas salah seorang petani panen bunga ini. *isa
Komentar