Koster Siap Pasang Badan untuk Hotel Pro Petani, Nelayan dan UMKM
TABANAN, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster memberi apresiasi terhadap Marriott Group yang memelopori Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Santhika dan Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara.
Gubernur Koster juga siap pasang badan lindungi hotel yang melibatkan petani, nelayan dan perajin UMKM/IKM lokal untuk penyediaan sumber bahan makanannya.
“Kerjasama ini menunjukkan kepedulian pihak hotel terhadap keberlangsungan hidup petani dan nelayan serta perajin UMKM Bali, khususnya yang ada di Kabupaten Tabanan,” ungkap Gubernur Koster di sela-sela sambutannya saat menyaksikan penandatanganan kesepakatan kerjasama antara Marriott Group dengan Perumda Dharma Santhika, UMKM Binaan Bank Indonesia Provinsi Bali dan Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara di De Jukung Resto and Bar, Tanah Lot, Tabanan pada Soma Paing Menail, Senin (29/8).
Menurutnya, setelah dua tahun melawan pandemi Covid-19 dan segala upaya penanganan dilakukan bersama jajarannya, telah membuahkan hasil hingga penyebaran Covid-19 saat ini melandai dan kasusnya terkendali. Hal positif lagi yang dirasakan dengan usaha dan upaya Gubernur Koster adalah dibukanya penerbangan masuk Bali yang tercatat per hari Minggu (28/8) sebanyak 10.800 wisatawan domestik dan 10.600 wisatawan mancanegara (Wisman) yang datang dan berkunjung ke Bali.
Kembalinya kepercayaan dunia terhadap Bali, diharapkan memberikan dampak yang baik juga terhadap semua sektor kehidupan masyarakat Bali, bukan hanya yang berkutat di sektor pariwisata, namun juga diharapkan memberikan dampak positif kepada para petani, nelayan dan perajin UMKM/IKM di Bali.
“Saya harapkan semua sektor perekonomian di Bali mulai berputar dan memberikan dampak yang baik. Dengan tumbuh dan bangkitnya sektor pariwisata yang tentu akan berdampak pada jumlah keterisian kamar (okupansi) hotel, akan mempengaruhi kebutuhan hotel terhadap ketersediaan bahan makanan. Nah, dari sini saya berharap pihak hotel akan memanfaatkan bahan makanan baik itu sayur-mayur, buah buahan bahkan beras dan ikan yang didapatkan dari petani dan nelayan lokal. Sehingga tidak hanya hotel yang mendapatkan pemasukan, namun juga para petani, nelayan dan perajin UMKM/ IKM Bali kena imbas dari pulihnya pariwisata Bali,” tegas Ketua DPD PDIP Bali ini.
Dia menambahkan siap pasang badan atau melindungi hotel yang melibatkan petani, nelayan, perajin UMKM/IKM lokal untuk penyediaan sumber bahan makanannya. “Jika pariwisata bangkit, secara otomatis pelaku pariwisata juga akan tersenyum, namun senyum-senyum tersebut juga harus memberi pengaruh terhadap petani, nelayan dan perajin. Karena tanggung jawab saya adalah terhadap semua masyarakat di Bali. Jika kalian tersenyum, maka mereka (petani, nelayan dan perajin) juga harus tersenyum. Karena senyum kalian semua adalah kebahagiaan saya sebagai kepala daerah,” tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengatakan pihaknya akan mendukung kerjasama ini dengan cara menjaga inisiasi yang sudah diberikan kepada Kabupaten Tabanan. Bentuk dukungan ini adalah dengan menjaga jaminan kualitas produk serta kesinambungan produksi.
Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Marriott Hotel Group dan Perusahaan Umum Daerah Dharma Shantika Kabupaten Tabanan, yaitu dalam pengadaan sayur dan buah. Dua komoditi yang memang dihasilkan oleh Kabupaten Tabanan ini diharapkan akan dikerjasamakan secara terus menerus dan bertambah dari waktu ke waktu. Mengingat Kabupaten Tabanan sebagai daerah agraris yang akan selalu berlimpah hasil pangan, maka harus dicarikan akses pasar yang lebih luas.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan pihaknya sangat senang dengan dilakukannya penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini. Dengan dilaksanakannya MoU antara Marriott Group dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Santhika dan Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara ini menunjukkan semakin bergairahnya perekonomian Bali, yang melibatkan petani, nelayan dan perajin UMKM/IKM lokal Tabanan.
Selain kesiapan bahan makanan baik itu sayur, ikan dan beras serta kerajinan tangan, kerjasama juga memberikan dampak kepada kemudahan penggunaan pembayaran nontunai QRIS oleh 24 hotel yang tergabung dalam Marriott Group. Setelah diterapkannya pembayaran non tunai QRIS, ke depan penggunaan QRIS antar negara (pembayaran QRIS silang) juga akan dapat diaktifkan. *nat
Komentar