Normalisasi Alur Sungai, BPBD Turunkan Alat Berat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, akhirnya menurunkan alat berat guna membersihkan akar pohon dan bambu yang menumpuk di Tukad Penarukan, di Pantai Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan.
SINGARAJA, NusaBali
Sebelumnya pada 9 April lalu BPBD sudah mencoba membersihkan tumpukan akar pohon dan bambu dengan gergaji mesin, namun terkendala blabar (arus air sungai membesar) yang dipicu hujan deras di bagian hulu.
Tumpukan akar pohon dan bambu itu terjadi akibat banjir bandang yang terjadi pada Februari 2017 lalu. Akar pohon dan bambu itu diperkirakan kiriman dari hulu Tukad Penarukan yang kemudian nyangkut di bagian hilir, tepatnya di bibir Pantai Desa Kerobokan. Tumpukan akar pohon dan bambu itu terlihat menjulang tinggi ketika air Tukad Penarukan mengecil dan air laut surut.
Tumpukan akar pohon dan bamboo itu dikhawatirkan memicu bencana susulan jika dibiarkan karena menghalangi aliran air menuju laut lepas. “Kita bersihkan sekarang agar alur sungai kembali normal, kita berusaha secepatnya selesai,” kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, I Made Subur, Selasa (18/4).
Subur mengatakan, alat berat yang dikerahkan membersihkan alur Tukad Penarukan di Pantai Kerobokan telah bekerja sejak tiga hari lalu. Akar pohon dan bambu yang melintang di tengah sungai diangkut ke pingir sungai. Sedangkan timbunan lumpur mengendap kemudian dikeruk agar aliran air berjalan normal menuju laut lepas. “Nanti akar pohon dan bamboo yang sudah ada dipinggir sungai kita potong-potong. Sedangkan lumpur hasil kerukan kita pakai pemadatan di bagian sisi bronjong agar senderan bronjong aman dari abrasi,” jelasnya. *k 19
Sebelumnya pada 9 April lalu BPBD sudah mencoba membersihkan tumpukan akar pohon dan bambu dengan gergaji mesin, namun terkendala blabar (arus air sungai membesar) yang dipicu hujan deras di bagian hulu.
Tumpukan akar pohon dan bambu itu terjadi akibat banjir bandang yang terjadi pada Februari 2017 lalu. Akar pohon dan bambu itu diperkirakan kiriman dari hulu Tukad Penarukan yang kemudian nyangkut di bagian hilir, tepatnya di bibir Pantai Desa Kerobokan. Tumpukan akar pohon dan bambu itu terlihat menjulang tinggi ketika air Tukad Penarukan mengecil dan air laut surut.
Tumpukan akar pohon dan bamboo itu dikhawatirkan memicu bencana susulan jika dibiarkan karena menghalangi aliran air menuju laut lepas. “Kita bersihkan sekarang agar alur sungai kembali normal, kita berusaha secepatnya selesai,” kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, I Made Subur, Selasa (18/4).
Subur mengatakan, alat berat yang dikerahkan membersihkan alur Tukad Penarukan di Pantai Kerobokan telah bekerja sejak tiga hari lalu. Akar pohon dan bambu yang melintang di tengah sungai diangkut ke pingir sungai. Sedangkan timbunan lumpur mengendap kemudian dikeruk agar aliran air berjalan normal menuju laut lepas. “Nanti akar pohon dan bamboo yang sudah ada dipinggir sungai kita potong-potong. Sedangkan lumpur hasil kerukan kita pakai pemadatan di bagian sisi bronjong agar senderan bronjong aman dari abrasi,” jelasnya. *k 19
1
Komentar