Harga Telur Naik, Pedagang 'Kehilangan' Pembeli
AMLAPURA, NusaBali
Penjualan telur di Pasar Pagi Subagan, Jalan Gunung Agung, Amlapura lesu. Pedagang telur ‘kehilangan’ pembeli karena mereka lebih memilih belanja kebutuhan lainnya.
Kenaikan harga telur dipengaruhi mahalnya harga pakan ternak. Kenaikan harga telur rata-rata Rp 10.000 per tray. Salah seorang pedagang telur, Ni Wayan Simpen menuturkan, sebelumnya harga telur super Rp 45.000 per tray, kini Rp 55.000 per tray. Telur ukuran sedang dari Rp 40.000 per tray menjadi Rp 48.000 per tray. “Kami dapat keuntungan Rp 1.000 per tray, itu pun kalau ada yang beli,” ungkap Wayan Simpen saat ditemui di Pasar Pagi Subagan, Selasa (30/8). Wayan Simpen beli telur langsung dari peternak. Beli telur Rp 54.000 per tray, jual Rp 55.000 per tray.
Menurut Wayan Simpen, jarang ada yang membeli telur satu tray. Kebanyakan beli 1 kilogram, itu pun yang ukuran kecil. Hal senada diungkapkan Ni Wayan Arini, dari Jalan Gunung Agung. “Telur naik, pembeli sepi, keuntungan menurun,” katanya. Terpisah, peternak ayam petelur I Nengah Rusnawan mengatakan harga telur super Rp 52.000 per tray. Menurutnya, harga pakan ternak tinggi, terutama konsentrat. Sementara Kadis Koperasi dan UKM Perindustrian dan Perdagangan Karangasem I Gede Loka Santika mengatakan, harga telur sejak sebulan terus beranjak naik. “Disebabkan harga pakan ternak yang naik, sehingga peternak menyesuaikan harga jual telur,” jelas Loka Santika. *k16
Menurut Wayan Simpen, jarang ada yang membeli telur satu tray. Kebanyakan beli 1 kilogram, itu pun yang ukuran kecil. Hal senada diungkapkan Ni Wayan Arini, dari Jalan Gunung Agung. “Telur naik, pembeli sepi, keuntungan menurun,” katanya. Terpisah, peternak ayam petelur I Nengah Rusnawan mengatakan harga telur super Rp 52.000 per tray. Menurutnya, harga pakan ternak tinggi, terutama konsentrat. Sementara Kadis Koperasi dan UKM Perindustrian dan Perdagangan Karangasem I Gede Loka Santika mengatakan, harga telur sejak sebulan terus beranjak naik. “Disebabkan harga pakan ternak yang naik, sehingga peternak menyesuaikan harga jual telur,” jelas Loka Santika. *k16
1
Komentar