Seluruh Alat Berat DLH Bangli Rusak
Volume sampah yang dikirim ke TPA Landih sekitar 150 kubik per hari.
BANGLI, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli punya tiga alat berat, masing-masing louder, ekskavator, dan wheel loader. Namun seluruh alat berat yang digunakan untuk penanganan sampah di TPA Bangli rusak. DLH mengajukan anggaran perbaikan sebesar Rp 500 juta pada APBD Perubahan 2022.
Sekretaris DLH Bangli, Gusti Laksana mengatakan, kerusakan alat berat sejak beberapa bulan lalu. Kerusakan pada komponen mesin dan ban bocor. “Kerusakan tidak sekaligus. Sejak empat minggu terakhir ketiga alat berat tidak bisa difungsikan,” ungkap Gusti Laksana, Selasa (30/8). Akibat kerusakan alat berat ini, sampah di TPA Bangli yang berlokasi di Desa Landih, Kecamatan Bangli menumpuk. Menurut Gusti Laksana, untuk penanganan sampah di TPA Bangli, meminjam dua alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum.
Volume sampah yang dikirim ke TPA Landih sekitar 150 kubik per hari. Sedangkan sampah dari desa atau wilayah tidak terlayani DLH dengan volume sampah 20 sampai 40 kubik per hari. Pada APBD Perubahan, DLH Bangli mengajukan usulan anggaran perbaikan sebesar Rp 500 juta. “Bapak bupati sudah turun lihat kondisi TPA berikut alat berat yang rusak. Beliau berkomitmen mendukung penanganan sampah. Mudah-mudahan usulan kami terealisasi,” harap Gusti Laksana.
Pejabat asal Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli ini mengaku akan mengajukan anggaran untuk penataan basecamp alat berat. Selama ini alat berat ditaruh di luar, dekat sampah. Dampaknya, alat berat cepat rusak karena banyak tikus gerogoti instalasi kabel. “Bangunan gudang sudah ada tinggal servis ringan saja,” sambung Gusti Laksana. *esa
Sekretaris DLH Bangli, Gusti Laksana mengatakan, kerusakan alat berat sejak beberapa bulan lalu. Kerusakan pada komponen mesin dan ban bocor. “Kerusakan tidak sekaligus. Sejak empat minggu terakhir ketiga alat berat tidak bisa difungsikan,” ungkap Gusti Laksana, Selasa (30/8). Akibat kerusakan alat berat ini, sampah di TPA Bangli yang berlokasi di Desa Landih, Kecamatan Bangli menumpuk. Menurut Gusti Laksana, untuk penanganan sampah di TPA Bangli, meminjam dua alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum.
Volume sampah yang dikirim ke TPA Landih sekitar 150 kubik per hari. Sedangkan sampah dari desa atau wilayah tidak terlayani DLH dengan volume sampah 20 sampai 40 kubik per hari. Pada APBD Perubahan, DLH Bangli mengajukan usulan anggaran perbaikan sebesar Rp 500 juta. “Bapak bupati sudah turun lihat kondisi TPA berikut alat berat yang rusak. Beliau berkomitmen mendukung penanganan sampah. Mudah-mudahan usulan kami terealisasi,” harap Gusti Laksana.
Pejabat asal Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli ini mengaku akan mengajukan anggaran untuk penataan basecamp alat berat. Selama ini alat berat ditaruh di luar, dekat sampah. Dampaknya, alat berat cepat rusak karena banyak tikus gerogoti instalasi kabel. “Bangunan gudang sudah ada tinggal servis ringan saja,” sambung Gusti Laksana. *esa
1
Komentar