Atap Gedung SDN 1 Gadung Sari Ambruk
Terjadi Malam Hari, Siswa Terpaksa Belajar di Emperan Sekolah
TABANAN, NusaBali
Atap gedung SDN 1 Gadung Sari, Desa Gadung Sari, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan ambruk.
Atap gedung yang ambruk ini adalah kelas 1, 2 dan 3 dengan ukuran 9 meter x 8 meter. Untuk sementara siswa terpaksa belajar di emperan kelas. Ambruknya atap bangunan sudah berumur tersebut diperkirakan terjadi, Senin (29/8) malam. Sebab kawasan Desa Gadung Sari pada malam itu hujan deras. Ambruknya bangunan tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Kepala Sekolah (Kasek) SDN 1 Gadung Sari, I Nyoman Widana mengatakan ambruknya gedung diketahui, Selasa (30/8) pagi pukul 07.15 Wita. Begitu masuk ke dalam sekolah dia sendiri melihat ke arah timur atap bangunan sudah di bawah alias ambruk. “Atap bangunan ambruk kami prediksi terjadi malam hari, karena cuaca malam hari hujan deras,” ujar Widana.
Kata dia, atap bangunan yang ambruk ini memang sudah berumur. Bahkan sebelum itu pihak sekolah sudah mengantisipasi kejadian ini. Dua hari sebelum ambruknya atap, token listrik maupun wifi sudah dipindah untuk meminimalisir kerugian. “Kondisi bangunan memang sudah tua, terutama di bagian atap plafon lapuk. Jadi sebelum ambruk ini kami sudah mengantisipasi. Untungnya tidak ambruk saat proses belajar,” katanya. Dengan kondisi ini, siswa yang kelasnya ambruk terpaksa belajar di tempat berbeda.
Untuk kelas I yang jumlahnya 9 orang belajar di parkir PAUD yang berada di sebelah sekolah, kelas II yang jumlahnya 11 orang belajar di emper kelas, dan kelas 3 jumlahnya 8 orang di ruangan yang biasanya digunakan untuk pertemuan. “Ambruknya atap sekolah sudah kami laporkan langsung, camat dan Babinsa sudah turun untuk mengecek,” terangnya.
Widana menambahkan bangunan yang ambruk ini kondisinya memang sudah tua. Sudah sempat mendapat perbaikan ringan di bagian atap. Terakhir perbaikan tahun 2013 hanya saja karena kondisi alam, ditambah keberadaan sekolah berada di desa. “Beberapa kali memang sudah mendapat perbaikan ringan, tetapi mungkin karena alam sehingga kayu atap mudah lapuk,” tuturnya.
Dia menambahkan gedung SDN 1 Gadung Sari ini berdiri tahun 1951. Dulunya SDN 1 Gadung Sari adalah SDN 2 Gadungan. Karena terjadi pemekaran wilayah, menjadi SDN 1 Gadung Sari. “Total kami memiliki 41 siswa sekarang, kami didukung oleh 3 banjar yang menjadi rayon,” terang Widana. Terpisah Camat Selemadeg Timur I Putu Hendra Manik menjelaskan begitu mendapat laporan pihaknya langsung turun melakukan pengecekan. Dari hasil pemantauan kondisi gedung memang sudah tua sekali, ditambah lagi lahannya masih milik Desa Adat Cepaka, Desa Gadung Sari.
Sehingga untuk mendapat bantuan perbaikan dari pusat agak sulit. “Bangunan memang sudah tua sekali, atap yang roboh ini sudah lapuk,” terangnya. Dengan kondisi tersebut, pimpinan dalam hal ini Bupati Tabanan akan mencari celah agar gedung bisa mendapat bantuan lewat anggaran BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). “Karena ini darurat harus segera ditangani, pimpinan mengambil tindakan untuk gedung bisa diperbaiki lewat BPBD. Mudah-mudahan segera teratasi,” harap Mantan Camat Pupuan ini.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Nyoman Srinada Giri menjelaskan dari hasil turun cek ke lokasi, memang kondisi bangunan sudah lama dengan kayu lapuk. Ditambah lagi hujan deras semalaman, membuat bangunan tiga ruang kelas ambruk. Tingkat kerugian ditaksir Rp 250 juta. “Masih kita cek dulu tingkat kerusakannya, agar bisa secepat mungkin bangunan diperbaiki sehingga proses belajar mengajar kembali normal, dan ini akan menjadi skala prioritas kami untuk bisa diproses lebih lanjut,” katanya. *des
1
Komentar