Pria Ngamuk dan Tikam Pemotor Bikin Warga Ketakutan
Terjadi di Simpang Semer, Kerobokan, Pelaku Sudah Diamankan
MANGUPURA, NusaBali
Peristiwa berdarah terjadi di Jalan Raya Kerobokan tepatnya di Simpang Semer, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Kamis (1/9) pukul 08.00 Wita.
Seorang pria bernama Putu Trisna Wibawa,23, mengamuk dan menikam seorang pengendara motor Honda Scoopy Kadek Sumerta,23, pada bagian belakang bahu kanan sebanyak satu kali menggunakan pisau kecil dengan panjang 25 centimeter. Peristiwa penikaman itu terjadi sesaat setelah pelaku asal Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan itu terlibat tabrakan di Simpang Semer.
Akibat tikaman pisau tersebut, korban Kadek Sumerta harus dilarikan ke RSD Mangusada di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Sebelum akhirnya dievakuasi ke RSD Mangusada, korban asal Buleleng itu sempat melakukan pengejaran terhadap Trisna Wibawa (pelaku) yang berusaha kabur hingga akhirnya diringkus polisi.
Salah seorang warga di lokasi TKP yang menyaksikan langsung kejadian itu, Eka Nova Ariana,24, mengatakan sebelum kejadian, Putu Trisna Wibawa datang dari arah selatan ke arah utara mengendarai sepeda motor Honda Vario DK 2013 QN saat tiba di Simpang Semer, lampu lalu lintas sedang menyala merah. Namun, pelaku yang saat itu mengenakan baju adat warna putih langsung menerobos.
Sementara pada saat yang sama dari arah barat (dari Jalan Semer) yang pada saat itu lampu hijau meluncur satu sepeda motor Honda Scoopy DK 3177 GAE yang dikendarai I Komang Putra Wirawan,19. Pada saat itu pemotor asal Banjar Sengguan, Desa Kaba Kaba, Kecamatan Kediri, Tabanan langsung belok kanan menuju ke arah selatan Jalan Raya Kerobokan, hingga terjadilah tabrakan pas di depan pos polisi.
Akibat tabrakan itu Trisna Wibawa mengalami keseleo pada bahu kiri. Sementara Putra Wirawan yang merupakan mahasiswa semester III salah satu kampus di Badung itu menderita luka lecet pada kaki dan tangannya. Seperti tidak terima dengan peristiwa tabrakan, Trisna Wibawa mengamuk di tengah jalan sambil mengeluarkan sebilah pisau. Warga sekitar dan kendaraan yang melintas di lokasi berhenti menyaksikan kejadian itu. Salah satunya adalah Kadek Sumerta. Kadek Sumerta berhenti untuk menanyakan apa yang terjadi.
Pada saat itulah datang pelaku Trisna Wibawa memegang tengkuk Kadek Sumerta sambil ngamuk-ngamuk. Korban hanya diam pasrah. Sesaat setelah mengamuk pelaku mengayunkan pisaunya menikam bahu kanan bagian belakang korban sebanyak satu kali. Di sisi lain Putra Wirawan yang terlibat tabrakan dengan pelaku kabur meninggalkan lokasi karena takut jadi korban penikaman.
"Saya tidak tahu apa yang pelaku dan korban bicarakan. Yang saya tahu pelaku itu terobos lampu merah hingga akhirnya terlibat tabrakan dengan pemotor lain. Sementara korban yang ditikam saat itu berhenti. Tiba-tiba pelaku datang dan menikam punggung korban," ungkap Nova Ariana. Pada saat pelaku menikam korban, warga sekitar yang ada di lokasi TKP tidak ada yang berani melerai.
Aksi pelaku itu malah jadi bahan tontonan. Bahkan ada yang mengabadikan video dan foto pakai HP dan diviralkan lewat media sosial. Video dan foto yang viral itu direspons cepat oleh aparat Polsek Kuta Utara dan langsung bergerak menuju lokasi TKP. Beberapa saat setelah menikam korban, Trisna Wibawa berusaha kabur ke arah timur melewati Jalan Merta Agung. Melihat pelaku kabur, korban kena tikam Kadek Sumerta mengejarnya dalam posisi punggung bersimbah darah. Sekitar 200 meter dari Simpang Semer, pelaku kabur ke areal persawahan warga. Kadek Sumerta terus mengejarnya. Tak lama berselang aparat Polsek Kuta Utara bersenjata lengkap tiba di lokasi TKP.
Saat polisi datang pelaku Trisna Wibawa menyerah dan tak berkutik. Polisi langsung memborgolnya dan dibawa ke Mapolsek Kuta Utara untuk dilakukan pemeriksaan. Polisi sempat dibuat pusing oleh pelaku sebelum akhirnya diketahui kalau pelaku berasal dari Kepaon, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan. Saat ditanya asalnya dari mana pelaku menyebut nama beberapa tempat, seperti Kediri, Tabanan dan Kepaon. Selain itu pelaku juga mengajak bercanda polisi yang menginterogasinya. Pelaku mengaku pamannya adalah polisi. Dia tidak terima dirinya ditangkap dan menanyakan kenapa orang yang terlibat tabrakan dengannya tidak ditangkap.
Kapolsek Kuta Utara, Kompol Putu Diah Kurniawandari mengatakan pelaku belum bisa di-BAP, sebab keterangannya tidak jelas. Bila dilihat dari cara pelaku bicara ungkap Kapolsek, diduga korban sedang dalam kondisi sakit. Dikatakan Kapolsek, dalam peristiwa ini, Trisna Wibawa melakukan dua pelanggaran, yakni pelanggaran lalu lintas dan penganiayaan. "Pelaku kami tenangkan dahulu sembari menunggu keluarganya datang. Informasi sementara yang kami dapatkan pelaku ini alami gangguan kejiwaan. Kami belum bisa mengatakan korban sakit, sebelum ada surat keterangan dokter. Kami akan memeriksa kejiwaan pelaku ini," ungkap Kapolsek Kompol Diah.
Lebih lanjut Kompol Diah mengatakan, pisau yang digunakan menurut pengakuan pelaku adalah peninggalan neneknya. Pisau itu dibawanya ke mana-mana untuk jaga diri. "Barang bukti berupa pisau tanpa gagang sudah kami amankan. Sementara korban luka dirawat di RSD Mangusada. Sementara sepeda motor yang terlibat dalam peristiwa itu diamankan di Polres Badung sebagai barang bukti kecelakaan lalu lintas," ungkap Kapolsek.
Sementara Komang Putra Wirawan, pemotor yang terlibat tabrakan dengan Tresna Wibawa dikonfirmasi NusaBali melalui telepon kemarin siang mengatakan pada saat tabrakan dirinya kaget. Sebab, tiba-tiba ada motor meluncur dari arah selatan. Putra Wirawan mengaku pada saat itu dirinya hendak ke salah satu hotel tempat trainningnya di Seminyak, Kuta. "Saya hendak pergi trainning di hotel di Seminyak. Saya kabur dari lokasi karena saya takut ditikam. Tadi (kemarin) saya sudah datang ke Polres Badung untuk beri keterangan. Motor saya untuk sementara ditahan," tutur mahasiswa semester III ini.
Sementara korban penusukan, Kadek Sumerta, 21, mengalami luka tusuk pada bahu bagian kanan. Korban Sumerta awalnya sempat dilarikan ke Puskesmas Kuta Utara pukul 09.30 Wita. Kemudian oleh pihak puskesmas dirujuk ke RS Mangusada untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Lantaran korban mengalami luka pada bahu kanan dan juga mengalami sesak napas.
Dikonfirmasi, Kamis kemarin, Dirut RSD Mangusada, dr I Wayan Darta mengungkapkan, pasien tersebut begitu diterima langsung dilakukan penanganan observasi untuk mengamati apakah luka yang dialami sampai mengenai organ dalam. Darta mengatakan, bahwa kondisi korban saat ini stabil. "Jadi kami lakukan observasi dulu. Kemudian dirontgen apakah luka yang dialami memgenai organ dalam. Kalau mengenai organ dalam tentu dilakukan tindakan yang lebih intensif. Kalau tidak (tidak kena organ dalam, red) kita berikan penanganan terhadap lukanya sesuai SOP. Tapi sejauh ini kondisi pasien ini stabil," kata dr Darta. *pol, ind
Komentar