Aktivitas SPBU Normal, Muncul Pengumuman 'Jalur BBM Subsidi'
DENPASAR, NusaBali
Di tengah wacana kenaikan harga BBM subsidi, sejumlah SPBU di Kota Denpasar masih melakukan aktivitas seperti biasa melayani para konsumen.
Belum tampak persiapan khusus terkecuali papan pengumuman bertuliskan 'Jalur BBM Subsidi' yang mengarahkan konsumen menuju stasiun pengisian pertalite/biosolar. Papan pengumuman yang sudah hadir sejak sekitar Senin juga tidak bermaksud melarang konsumen tertentu untuk membeli BBM subsidi. "Hanya untuk mengarahkan saja, tidak ada larangan untuk mobil tertentu," ujar Made Suyadnya, petugas pengisian BBM SPBU di seputaran Jalan Pulau Kawe, Denpasar, kepada NusaBali, Kamis (1/9) siang.
Ia mengakui, belum ada arahan dari tempatnya bekerja mengenai kenaikan harga BBM subsidi. Namun ia mengakui dalam empat hari terakhir sedikit ada kenaikan jumlah pembelian BBM khususnya jenis Pertalite. "Naik sekitar 30 persen," ucapnya.
SPBU di seputaran Jalan Raya Sesetan juga terlihat masih melayani konsumen seperti biasa. Aktivitas yang dilakukan sama dengan ketika wacana kenaikan BBM subsidi belum bergulir. Salah satu staf bahkan menyebut tidak merasakan adanya kenaikan jumlah pembelian.
"Aktivitasnya segini-segini saja, belum ada peningkatan (pembelian) juga," ujar Yani yang merupakan staf keuangan.
Pun, ia menyebut papan pengumuman bertuliskan 'Jalur BBM Subsidi' sekadar mengarahkan konsumen menuju stasiun pengisian BBM subsidi, yakni pertalite dan biosolar. "Kebetulan saat ini kami hanya menjual BBM subsidi, jadi untuk mengarahkan saja," sebutnya.
Sementara Kantor Cabang Marketing Pertamina Denpasar, masih enggan memberikan keterangan lebih jauh terkait persiapan SPBU mengantisipasi jika harga BBM subsidi jadi dinaikkan. Namun, seorang staf menyebut papan pengumuman bertuliskan 'Jalur BBM Subsidi' berfungsi mengarahkan konsumen menuju pengisian dua jenis BBM yang saat ini disubsidi pemerintah, yakni Pertalite dan Biosolar.
Seperti diketahui pemerintah dalam beberapa hari terakhir melemparkan wacana menaikkan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Biosolar untuk mengurangi beban APBN. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Rp 502 triliun digelontorkan untuk subsidi BBM pada tahun ini. Jumlah yang kata Sri Mulyani sangat fantastis, dan seharusnya bisa dialihkan kepada pembangunan sektor produktif.
Skema BLT bahkan mulai terdengar sebagai kompensasi untuk masyarakat yang membutuhkan jika harga BBM jadi dinaikkan. Selain itu agar BBM bersubsidi nantinya lebih tepat sasaran menyasar masyarakat menengah ke bawah, maka akan dibuat peraturan jenis-jenis kendaraan yang diperbolehkan menenggak BBM bersubsidi. *cr78
Komentar