China Airlines Kembali Buka Penerbangan ke Bali
Sudah Ada 23 Maskapai, 22 Rute dari 12 Negara
Rencananya maskapai China Airlines melayani penerbangan dua kali dalam sepekan, yakni Selasa dan Jumat.
MANGUPURA, NusaBali
Maskapai China Airlines kembali beroperasi melayani rute penerbangan langsung ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pada Jumat (2/9) hari ini. Dengan beroperasinya maskapai asal Negeri Tirai Bambu itu, menambah daftar maskapai yang kembali membuka rute penerbangan ke bandara tersibuk kedua di Indonesia ini.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan, membenarkan China Airlines kembali akan membuka rute penerbangan ke Bandara Ngurah Rai. Penerbangan itu merupakan penerbangan reguler flight yang direaktif lagi setelah dua tahun stop karena pandemi. “Besok (hari ini) ada pembukaan kembali maskapai China Airlines, itu dari Taipe. Makanya kami akan menyiapkan penyambutan sesuai dengan permintaan pihak China Airlines saat mendarat di Bandara Ngurah Rai,” kata Handy, Kamis (1/9).
Meski sudah ada permintaan penyambutan berupa water salute, Handy mengaku belum mengetahui secara pasti data dan ukuran serta jenis pesawat, termasuk total penumpang pada pendaratan perdana dari China Airlines. Sampai Kamis malam, pihaknya masih menunggu informasi lanjutan. Terkait pembukaan perdana itu, Handy juga menjelaskan tidak menyediakan jalur khusus bagi penumpang, hal ini dikarenakan sudah masuk dalam penerbangan reguler. “Rencananya penerbangan akan dilakukan dua kali dalam sepekan (Selasa dan Jumat). Kalau jalur khusus itu tidak ada, kami samakan saja dengan yang lainnya,” katanya
Handy berharap dengan mulai beroperasinya maskapai China Airlines, bisa memberi semangat baru dalam mendongkrak kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata. Apalagi, sebelum pandemi wisatawan asal China menduduki posisi terbanyak. “Ya harapannya ini merupakan angin segar dalam meningkatkan kunjungan. Apalagi dulu dari China itu yang nomor satu,” ucapnya.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira, mengatakan dari catatan yang dimiliki sejak dibukanya penerbangan internasional sampai Agustus 2022, sudah ada 23 maskapai yang melayani 22 rute internasional dari 12 negara. Jika dibandingkan sebelum pandemi, maskapai yang melayani penerbangan langsung ke Bandara Ngurah Rai tercatat ada 35 maskapai. Dengan demikian, masih ada 12 maskapai yang belum membuka kembali rute penerbangan ke Bandara Ngurah Rai.
Taufan mengaku, saat ini pergerakan penumpang internasional di Bandara Ngurah Rai, belum maksimal karena beberapa negara belum membuka kembali penerbangan langsung ke Bali, seperti China, Rusia, New Zaeland dan Brunei Darussalam. Hal ini juga menjadi salah satu faktor belum maksimalnya pergerakan penumpang di sektor internasional.
Catatan pada 2019 atau sebelum pandemi, pada periode Januari hingga Juli melayani 7.933.976 penumpang internasional. Sedangkan untuk tahun ini pada periode yang sama, baru melayani 1.270.890 penumpang internasional. “Dengan beroperasinya maskapai China Airlines ini diharapkan bisa membangkitkan lagi pergerakan penumpang internasional,” harap Taufan. *dar
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan, membenarkan China Airlines kembali akan membuka rute penerbangan ke Bandara Ngurah Rai. Penerbangan itu merupakan penerbangan reguler flight yang direaktif lagi setelah dua tahun stop karena pandemi. “Besok (hari ini) ada pembukaan kembali maskapai China Airlines, itu dari Taipe. Makanya kami akan menyiapkan penyambutan sesuai dengan permintaan pihak China Airlines saat mendarat di Bandara Ngurah Rai,” kata Handy, Kamis (1/9).
Meski sudah ada permintaan penyambutan berupa water salute, Handy mengaku belum mengetahui secara pasti data dan ukuran serta jenis pesawat, termasuk total penumpang pada pendaratan perdana dari China Airlines. Sampai Kamis malam, pihaknya masih menunggu informasi lanjutan. Terkait pembukaan perdana itu, Handy juga menjelaskan tidak menyediakan jalur khusus bagi penumpang, hal ini dikarenakan sudah masuk dalam penerbangan reguler. “Rencananya penerbangan akan dilakukan dua kali dalam sepekan (Selasa dan Jumat). Kalau jalur khusus itu tidak ada, kami samakan saja dengan yang lainnya,” katanya
Handy berharap dengan mulai beroperasinya maskapai China Airlines, bisa memberi semangat baru dalam mendongkrak kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata. Apalagi, sebelum pandemi wisatawan asal China menduduki posisi terbanyak. “Ya harapannya ini merupakan angin segar dalam meningkatkan kunjungan. Apalagi dulu dari China itu yang nomor satu,” ucapnya.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira, mengatakan dari catatan yang dimiliki sejak dibukanya penerbangan internasional sampai Agustus 2022, sudah ada 23 maskapai yang melayani 22 rute internasional dari 12 negara. Jika dibandingkan sebelum pandemi, maskapai yang melayani penerbangan langsung ke Bandara Ngurah Rai tercatat ada 35 maskapai. Dengan demikian, masih ada 12 maskapai yang belum membuka kembali rute penerbangan ke Bandara Ngurah Rai.
Taufan mengaku, saat ini pergerakan penumpang internasional di Bandara Ngurah Rai, belum maksimal karena beberapa negara belum membuka kembali penerbangan langsung ke Bali, seperti China, Rusia, New Zaeland dan Brunei Darussalam. Hal ini juga menjadi salah satu faktor belum maksimalnya pergerakan penumpang di sektor internasional.
Catatan pada 2019 atau sebelum pandemi, pada periode Januari hingga Juli melayani 7.933.976 penumpang internasional. Sedangkan untuk tahun ini pada periode yang sama, baru melayani 1.270.890 penumpang internasional. “Dengan beroperasinya maskapai China Airlines ini diharapkan bisa membangkitkan lagi pergerakan penumpang internasional,” harap Taufan. *dar
1
Komentar