SDN 1 Gadung Sari Tak Bisa Gunakan DAK
Solusi yang bisa dilakukan memperbaiki atap kelas yang ambruk adalah dengan menggunakan anggaran bencana.
TABANAN, NusaBali
Komisi IV minta Dinas Pendidikan segera menangani atap gedung sekolah SDN 1 Gadung Sari, Kecamatan Selemadeg Timur pasca ambruk. Namun karena lahan SDN 1 Gadung Sari merupakan milik adat, maka bantuan melalui pos DAK (Dana Alokasi Khusus) mengalami kendala.
Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana menegaskan, tanah SDN 1 Gadung Sari ini milik adat, sulit untuk mendapat bantuan dari pusat. Padahal tak hanya atap gedung yang diperuntukkan untuk kelas 1, 2, dan 3 ini saja rusak, namun kelas yang lain perlu mendapatkan perbaikan. “Di sana juga ada PAUD, gedung PAUD juga tak representatif, ini harus segera dicarikan solusi,” ujarnya usai meninjau ke SDN 1 Gadung Sari, Rabu (31/8).
Menurutnya Dinas Pendidikan harus menata kembali sekolah yang menempati tanah milik adat. Bila perlu sekolah juga harus mengajak koordinasi pihak adat. “Apa nanti tukar guling atau bagaimana, harus segera ini ditangani, karena darurat belajar,” tegasnya.
Pihaknya tak ingin karena masalah ini, pembelajaran di SDN 1 Gadung Sari terganggu. “Kalau hanya mengandalkan perbaikan dari pemerintah ini sulit. Saya juga akan menghadap Bupati Tabanan untuk menjelaskan kondisi di lapangan agar SDN 1 Gadung Sari segera tertangani,” tandasnya.
Sementara itu Kepala SDN 1 Gadung Sari I Nyoman Widana berharap, segera bisa mendapat penanganan. Supaya siswa yang belajar di emper kelas maupun di parkir PAUD segera mendapat belajar dengan layak. “Kami dari pihak sekolah berharap segera mendapat penanganan. Para pemangku kebijakan pun sudah turun melihat kondisi yang ada,” harapnya.
Terpisah Kabid SD Dinas Pendidikan Tabanan menegaskan perbaikan SDN 1 Gadung Sari sudah diusulkan untuk mendapat bantuan DAK. Karena masih bersertifikat adat maka usulan itu tidak bisa. “Kalau perbaikan penyengker, halaman sekolah sudah difasilitasi lewat anggaran APBD,” jelasnya.
Untuk sekarang solusinya, Dinas Pendidikan sudah melakukan koordinasi. Dimana ambruknya atap kelas 1, 2, dan 3 ini di-back up melalui anggaran bencana. “Kita akan terus koordinasi untuk penanganan ini,” tandasnya.
Sebelumnya atap gedung belajar kelas 1,2, dan 3 di SDN 1 Gadung Sari ambruk. Atap ambruk diperkirakan Senin (29/8) malam. Atap ambruk karena memang kondisi bangunan tua, serta kayu plafon telah lapuk. Sebelum itu sekolah sudah mengantisipasi dengan memindahkan kabel listrik dan wifi untuk menghindari kerugian lebih banyak. *des
Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana menegaskan, tanah SDN 1 Gadung Sari ini milik adat, sulit untuk mendapat bantuan dari pusat. Padahal tak hanya atap gedung yang diperuntukkan untuk kelas 1, 2, dan 3 ini saja rusak, namun kelas yang lain perlu mendapatkan perbaikan. “Di sana juga ada PAUD, gedung PAUD juga tak representatif, ini harus segera dicarikan solusi,” ujarnya usai meninjau ke SDN 1 Gadung Sari, Rabu (31/8).
Menurutnya Dinas Pendidikan harus menata kembali sekolah yang menempati tanah milik adat. Bila perlu sekolah juga harus mengajak koordinasi pihak adat. “Apa nanti tukar guling atau bagaimana, harus segera ini ditangani, karena darurat belajar,” tegasnya.
Pihaknya tak ingin karena masalah ini, pembelajaran di SDN 1 Gadung Sari terganggu. “Kalau hanya mengandalkan perbaikan dari pemerintah ini sulit. Saya juga akan menghadap Bupati Tabanan untuk menjelaskan kondisi di lapangan agar SDN 1 Gadung Sari segera tertangani,” tandasnya.
Sementara itu Kepala SDN 1 Gadung Sari I Nyoman Widana berharap, segera bisa mendapat penanganan. Supaya siswa yang belajar di emper kelas maupun di parkir PAUD segera mendapat belajar dengan layak. “Kami dari pihak sekolah berharap segera mendapat penanganan. Para pemangku kebijakan pun sudah turun melihat kondisi yang ada,” harapnya.
Terpisah Kabid SD Dinas Pendidikan Tabanan menegaskan perbaikan SDN 1 Gadung Sari sudah diusulkan untuk mendapat bantuan DAK. Karena masih bersertifikat adat maka usulan itu tidak bisa. “Kalau perbaikan penyengker, halaman sekolah sudah difasilitasi lewat anggaran APBD,” jelasnya.
Untuk sekarang solusinya, Dinas Pendidikan sudah melakukan koordinasi. Dimana ambruknya atap kelas 1, 2, dan 3 ini di-back up melalui anggaran bencana. “Kita akan terus koordinasi untuk penanganan ini,” tandasnya.
Sebelumnya atap gedung belajar kelas 1,2, dan 3 di SDN 1 Gadung Sari ambruk. Atap ambruk diperkirakan Senin (29/8) malam. Atap ambruk karena memang kondisi bangunan tua, serta kayu plafon telah lapuk. Sebelum itu sekolah sudah mengantisipasi dengan memindahkan kabel listrik dan wifi untuk menghindari kerugian lebih banyak. *des
Komentar