Bangli Nihil Kasus Chikungunya
BANGLI, NusaBali
Dinas Kesehatan Bangli mengimbau masyarakat waspada deman berdarah dengue (DBD) dan chikungunya.
Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Pencegahannya dengan pola hidup bersih dan sehat serta gerakan 3M, menguras bak penampungan air, menutup rapat bak penampungan air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi jadi genangan air. Bangli masih nihil kasus cikungunya.
Kadis Kesehatan Bangli, dr Nyoman Arsana mengatakan, nyamuk penghantar virus DBD dan chikungunya sama. Demam chikungunya tidak separah DBD. Demam chikungunya menyebabkan nyeri persendian seperti lumpuh sementara. “Itu (kelumpuhan) hanya terjadi seminggu saja. Virus chikungunya dalam seminggu sudah mati dalam tubuh,” ungkap dr Nyoman Arsana, Kamis (1/9). Penularan demam chikungunya tergolong cepat. Tingkat kematiannya kecil, bahkan belum ada laporan kasus kematian akibat demam chikungunya.
dr Nyoman Arsana mengaku belum menerima laporan adanya kasus cikungunya di Bangli. Dinas Kesehatan Bangli tetap mengimbau masyarakat tetap selalu waspada. Masyarakat wajib menjaga kebersihan lingkungan untuk meminimalisir breeding place atau tempat berkembangbiak nyamuk Aedes Aegypti. Kasus DBD di Bangli secara kumulatif dari bulan Januari hingga Agustus sebanyak 76 kasus. “Jumlah kasus terbanyak pada bulan Mei dengan 18 kasus,” ungkap dr Nyoman Arsana didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Sudarma. *esa
Komentar