Geger Penemuan Mayat di Laut Desa Bukti
Seorang pekak yang menghilang sejak 10 hari lalu, ditemukan sudah mengambang dan tak bernyawa di tepi pantai.
SINGARAJA, NusaBali
Warga Desa Bukti Kecamatan Kubutambahan, Rabu (19/4) sore sekitar pukul 16.30 Wita dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki yang mengambang di Laut Desa Bukti, sekitar 100 meter dari bibir pantai. Setelah dilakukan evakuasi ternyata sesosok mayat itu adalah Sang Wayan Kening, 80, warga Banjar Dinas Tukad, Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan Buleleng. Korban dari keterangan keluarganya disebut mengalami gangguan jiwa dan sempat menghilang sejak sembilan hari yang lalu.
Peristiwa tersebut pertama kali ditemukan oleh Nyoman Merta, 40, warga Banjar Dinas Mekar Sari, Desa Bukti, Kubutambahan. Ia yang saat itu sedang berada di tepi pantai sempat melihat korban Kening sekitar pukul 15.00 Wita berjongkok di bebatuan pinggir pantai. Ia yang tidak menyangka akan terjadi peristiwa itu tidak terlalu memperhatikan gerak-gerik korban. Hingga pada pukul 16.30 Wita korban ditemukan mengambang di tengah laut.
Mengetahui hal tersebut ia pun langsung melaporkan dan member tahu warga lainnya. Selang beberapa menit lokasi kejadian mendadak ramai. Pihak kepolisian pun datang dan membantu proses evakuasi. Korban Kening pun setelah dibawa ke pinggir laut dinyatakan sudah tidak bernyawa.
Proses identifikasi berlangsung lama karena warga Bukti tidak ada yang mengenali Kening. Nah satu setengah jam kemudian pada pukul 18.00 Wita anak laki-laki korban yakni Sang Putu Wenten, 40, warga Banjar Dinas Tukad Ampel, Desa Kubutambahan datang ke lokasi kejadian dan mengiyakan bahwa mayat yang ditemukan warga itu adalah ayahnya.
Dari keterangannya, Kening sebelum ditemukan mengambang di Laut Bukti, sempat menghilang sejak tanggal 10 April lalu.
Terakhir kali ia melihat ayahnya saat itu sekitra pukul 18.30, yang berpamitan untuk pergi meninggalkan rumah. Korban dalam kesehariannya memang tinggal bersama Wenten. Ia meski dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan sejak tiga tahun terakhir, masih sanggup untuk memelihara sapi dan mencarikannya pakan rumput. Korban pun disebut sangat rajin menyabit rumput untuk sapi-sapinya. Sebelum mengalami gangguan jiwa korban disebut sempat menjadi seorang nelayan.
Sejak terakhir kali meninggalkan rumah, Wenten dan keluarganya pun telah berupaya mencari korban. Hingga ke rumah-rumah ponakannya. Bahkan sempat dikabarkan korban yang jasadnya kini berada di RSUD Buleleng datang dan meminta nasi di rumah ponakannya di Desa Bukti. Hanya saja saat anaknya mencari ke sana tidak ditemukan, korban sudah pergi entah kemana. Pihak keluarganya pun sudah menerima kejadian itu sebagai musibah.
Sementara itu Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP I Nyoman Suartika mengatakan dari hasil pemeriksaan luar pihak kepolisian tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Sementara ini tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban. Diduga kematian korban karena tenggelam. Tetapi pihak kami akan tetap melakukan penyelidikan,” kata dia. *k23
Warga Desa Bukti Kecamatan Kubutambahan, Rabu (19/4) sore sekitar pukul 16.30 Wita dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki yang mengambang di Laut Desa Bukti, sekitar 100 meter dari bibir pantai. Setelah dilakukan evakuasi ternyata sesosok mayat itu adalah Sang Wayan Kening, 80, warga Banjar Dinas Tukad, Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan Buleleng. Korban dari keterangan keluarganya disebut mengalami gangguan jiwa dan sempat menghilang sejak sembilan hari yang lalu.
Peristiwa tersebut pertama kali ditemukan oleh Nyoman Merta, 40, warga Banjar Dinas Mekar Sari, Desa Bukti, Kubutambahan. Ia yang saat itu sedang berada di tepi pantai sempat melihat korban Kening sekitar pukul 15.00 Wita berjongkok di bebatuan pinggir pantai. Ia yang tidak menyangka akan terjadi peristiwa itu tidak terlalu memperhatikan gerak-gerik korban. Hingga pada pukul 16.30 Wita korban ditemukan mengambang di tengah laut.
Mengetahui hal tersebut ia pun langsung melaporkan dan member tahu warga lainnya. Selang beberapa menit lokasi kejadian mendadak ramai. Pihak kepolisian pun datang dan membantu proses evakuasi. Korban Kening pun setelah dibawa ke pinggir laut dinyatakan sudah tidak bernyawa.
Proses identifikasi berlangsung lama karena warga Bukti tidak ada yang mengenali Kening. Nah satu setengah jam kemudian pada pukul 18.00 Wita anak laki-laki korban yakni Sang Putu Wenten, 40, warga Banjar Dinas Tukad Ampel, Desa Kubutambahan datang ke lokasi kejadian dan mengiyakan bahwa mayat yang ditemukan warga itu adalah ayahnya.
Dari keterangannya, Kening sebelum ditemukan mengambang di Laut Bukti, sempat menghilang sejak tanggal 10 April lalu.
Terakhir kali ia melihat ayahnya saat itu sekitra pukul 18.30, yang berpamitan untuk pergi meninggalkan rumah. Korban dalam kesehariannya memang tinggal bersama Wenten. Ia meski dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan sejak tiga tahun terakhir, masih sanggup untuk memelihara sapi dan mencarikannya pakan rumput. Korban pun disebut sangat rajin menyabit rumput untuk sapi-sapinya. Sebelum mengalami gangguan jiwa korban disebut sempat menjadi seorang nelayan.
Sejak terakhir kali meninggalkan rumah, Wenten dan keluarganya pun telah berupaya mencari korban. Hingga ke rumah-rumah ponakannya. Bahkan sempat dikabarkan korban yang jasadnya kini berada di RSUD Buleleng datang dan meminta nasi di rumah ponakannya di Desa Bukti. Hanya saja saat anaknya mencari ke sana tidak ditemukan, korban sudah pergi entah kemana. Pihak keluarganya pun sudah menerima kejadian itu sebagai musibah.
Sementara itu Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP I Nyoman Suartika mengatakan dari hasil pemeriksaan luar pihak kepolisian tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Sementara ini tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban. Diduga kematian korban karena tenggelam. Tetapi pihak kami akan tetap melakukan penyelidikan,” kata dia. *k23
1
Komentar