Pria Ngamuk Tikam Warga Dibawa ke RSJ
Pemeriksaan Awal Ada Tanda Gangguan Jiwa Berat
MANGUPURA, NusaBali
Pelaku penikaman pemotor di kawasan Simpang Semer, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Putu Trisna Wibawa,23, diperiksa kesehatannya ke RSJ Bangli di Kelurahan Kawan, Kecamatan/Kabupaten Bangli.
Pelaku asal Kepaon, Denpasar Selatan ini dievakuasi ke Bangli, Kamis (1/9) sore beberapa jam setelah diamankan aparat Polsek Kuta Utara. Kapolsek Kuta Utara, Kompol Putu Diah Kurniawandari saat dikonfirmasi, Jumat (2/9) mengatakan kejiwaan dari Trisna Wibawa harus diperiksa terlebih dahulu. Pemeriksaan kejiwaan itu karena tidak bisa di-BAP, sebab keterangannya tidak jelas. Selain itu informasi dari ibunya kalau pelaku menderita sakit sejak kelas IV SD.
Sejak kelas IV SD itu pelaku sering keluar masuk RS untuk lakukan perawatan. Namun hingga saat ini tidak ada vonis kalau pelaku menderita gangguan kejiwaan. Untuk memastikan kejiwaan pelaku maka perlu dirawat ke RSJ. Nanti hasil pemeriksaan di RSJ akan menentukan apakah kasusnya diproses lebih lanjut atau dihentikan.
"Kami belum buat BAP terhadap pelaku. Nanti hasil pemeriksaan di RSJ menentukan kasusnya lanjut atau tidak. Karena belum di-BAP maka status pelaku masih sebagai terlapor. Meskipun ada keterangan dari orangtua pelaku yang mengatakan ada gangguan kejiwaan, kami tetap melakukan pemeriksaan, karena yang menentukan itu adalah RS," beber Kapolsek Kompol Diah.
Putu Trisna Wibawa sendiri diringkus aparat Polsek Kuta Utara setelah mengamuk dan menikam seorang pemotor bernama Kadek Sumerta,23, di Jalan Raya Kerobokan, tepatnya di Simpang Semer, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Kamis (1/9) pagi. Penikaman itu setelah pelaku terlibat tabrakan dengan pemotor lainnya, I Komang Putra Wirawan,19. Setelah menikam Kadek Sumerta, pelaku sempat kabur dari lokasi TKP. Pada saat kabur dia lalu dikejar korban. Pada saat kejar-kejaran di areal persawahan warga datang aparat Polsek Kuta Utara bersenjata lengkap. Pelaku diborgol dan dibawa ke Mapolsek untuk diperiksa.
Sementara menurut Direktur RSJ Provinsi Bali di Bangli, dr Dewa Gede Basudewa SpKj, jika Putu Trisna Wibawa dirujuk ke RSJ oleh polisi. Putu Trisna baru pertama kali menjalani perawatan di RSJ. "Kami tidak tahu apakah yang bersangkutan pernah menjalani perawatan di tempat lain. Tapi kalau di RSJ, ini pertama kali," ungkap dr Dewa Basudewa dikonfirmasi, Jumat kemarin.
Putu Trisna saat ini masih menjalani perawatan oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP). Putu Trisna dinilai masih perlu menjalani rawat inap, pasalnya dari pemeriksaan dokternya ditemukan adanya tanda-tanda mengalami gangguan jiwa berat. Dokter Dewa Basudewa menjelaskan pasien ada tanda mengalami gangguan jiwa berat, karena sudah ada gangguan dalam bentuk tidak nyata dan adanya agresifitas di luar kendali. Namun demikian, jika seseorang dengan gangguan jiwa masih tetap bisa melakukan aktifitasnya sehari-hari.
Seperti halnya Putu Trisna masih sempat mengendarai sepeda motor sebelum mengamuk dan mengancam warga sekitar dengan senjata tajam.
"Pasien jiwa itu sejatinya mengerti proses mengendarai sepeda motor, dia mau belanja ke pasar, membeli barang dengan uang, dan sebagainya. Cuma pada saat dia mengalami ketidakmampuan mengontrol, ini yang harus dipahami masyarakat. Supaya masyarakat tidak menstigma bahwa semua sakit jiwa itu tidak bisa dikontrol," terangnya.
Sementara itu, untuk penyebab Putu Trisna bisa mengamuk, saat ini sedang digali oleh DPJP-nya. Masih akan dirunut apakah dia ada riwayat gangguan jiwa atau tidak, apakah karena stres, depresi, dan sebagainya. "Seperti dalam video, itulah gambaran ketika dia dalam keadaan dipengaruhi oleh gangguan jiwanya. Tapi tidak semua gangguan jiwa membahayakan seperti itu," tegasnya.
Ditambahkan pula, jika keluarga memiliki peran untuk memahami tanda-tanda awal gangguan jiwa. Misalnya dari yang semula aktif menjadi lebih pendiam, tidak bisa tidur nyenyak, mulai tidak mau merawat diri, mengurung diri, hingga melakukan perilaku yang aneh. Hal tersebut merupakan tanda-tanda awal yang harus dipahami oleh keluarga.
Seperti diberitakan peristiwa berdarah terjadi di Jalan Raya Kerobokan tepatnya di Simpang Semer, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Kamis (1/9) pukul 08.00 Wita. Seorang pria bernama Putu Trisna Wibawa,23, mengamuk dan menikam seorang pengendara motor Honda Scoopy Kadek Sumerta,23, pada bagian belakang bahu kanan sebanyak satu kali menggunakan pisau kecil dengan panjang 25 centimeter. Peristiwa penikaman itu terjadi sesaat setelah pelaku terlibat tabrakan di Simpang Semer.
Akibat tikaman pisau tersebut, korban Kadek Sumerta harus dilarikan ke RSD Mangusada di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Sebelum akhirnya dievakuasi ke RSD Mangusada, korban asal Buleleng itu sempat melakukan pengejaran terhadap Trisna Wibawa (pelaku) yang berusaha kabur hingga akhirnya diringkus polisi. *pol, esa
1
Komentar