Valentinus Nahak dan Tio Bahari ke Final
Bali berhasil mengirim dua petinju di babak final STE ke-34 di Bogor. Sayangnya, petinju andalan Julio Bria malah kandas.
BOGOR, NusaBali
Dua petinju Bali melaju ke final Sarung Tinju Emas (STE) yang berlangsung di GOR Kesenian Bogor. Mereka adalah Tio Villo Bahari di kelas Menengah Ringan 75 kg dan Valentinus Nahak di kelas layang ringan 46 kg. Pelatih Yulianus Leo Bunga berharap, keduanya bisa mempersembahkan gelar juara bagi Bali pada final, Kamis (17/12) ini. Di semifinal Rabu (16/12), Valen menang atas petinju Riau, Jaki Riki Manula.
Menurut pelatih Yulianus Bunga, Jaki merupakan lawan tak asing bagi Valen. Mereka pernah bertemu di dua kejuaraan yakni Youth Championship 2014 yang berlangsung di Tangerang, Banten.
Di Banten, Valen berhasil menundukan Jaki. Namun di STE 2014 di Medan, Sumatera Utara, Valen harus mengakui ketangguhan Jeki. "Kedudukan mereka menjadi satu sama. Namun dengan kemenangan di STE kali ini membuat Valen unggul dari dia," terang Yulianus.
Di final Valen berhadapan dengan petinju Sulawesi Selatan, Josua. Valen dan Josua, kata Yulianus, belum pernah bertemu sehingga babak final adalah pertemuan perdana mereka. Josua merupakan petinju juara Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2015. Meski berbekal gelar juara Popnas, tak membuat Valen gentar. Yulianus menegaskan, anak didiknya bakal berusaha maksimal agar bisa mempersembahkan hasil terbaik. "Valen akan berusaha maksimal, semoga dia bisa menang," ucap Yulianus.
Satu petinju Bali lainnya yang bertanding di final adalah Tio Villo Bahari. Anak dari legenda tinju ternama Daniel Bahari ini di babak puncak bertemu petinju tuan rumah, Max Batuwael. Dia melangkah ke final lantaran peserta di kelas menengah ringan 75 kg hanya dua orang. "Di kelas itu, pesertanya hanya dua petinju. Jadi mereka bertanding langsung di final. Villo berhadapan dengan petinju Jawa Barat. Mudah-mudahan Villo bisa menang," jelas Yulianus.
Sayangnya petinju pelatnas Julio Bria harus mengakui ketangguhan lawannya dibabak penyisihan pada Senin (14/12) kemarin. Julio takluk ditangan petinju Jawa Barat, Dadan Amanda di kelas bantam 56 kg.
Atas kekalahan Julio tersebut, Yulianus mengaku, tidak kecewa. Sebab, Julio biasa main di kelas 52 kg. Kelas 56 kg baru saja Julio tekuni. Sementara lawannya adalah spesialis di kelas tersebut. Dadan juga pernah satu pelatnas SEA Games 2015 yang berlangsung di Palembang sehingga mengetahui kelebihan dan kekurangan Julio.
Selain itu, dia selalu menyerang Julio di bagian kepala. Namun tidak mendapat peringatan dari wasit. Ketika dekat dengan Julio, dia sering pula mendorong-dorong. Padahal berat tubuhnya lebih besar dari Julio. Berat badan Julio sekitar 56 lebih, sedangkan dia bisa 57-58 kg sehingga itu menjadi salah satu faktor kekalahan peraih medali emas SEA Games 2011 ini.
"Julio baru naik kelasnya sehingga kami tidak terlalu kecewa. Apalagi kami tidak menargetkan terlalu tinggi lantaran ajang ini, kami gunakan sebagai tolak ukur untuk melihat kemampuan lawan-lawan di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 nanti," papar Yulianus.
STE ke-34 ini merupakan turnamen bergengsi tinju amatir empat tahunan, Kali ini memperebutkan Trofi Bupati Bogor dan dirangkaikan dengan Kejuaraan Pelajar se-Jabar
Sebanyak 63 petinju amatir dari 16 Provinsi turun dalam STE dan mempertandingkan 16 kelas. Sementara kejuaraan untuk pelajar diikuti 75 atlet dari 16 kabupaten kota yang turun dalam 14 kelas di Gedung Kesenian dan Olahraga Cibinong, Bogor, Jawa Barat, 13-19 Desember.7
Komentar