Harga BBM Akhirnya Naik, Komisi VI Ingatkan Pemerintah Kawal Inflasi
DENPASAR,NusaBali
Harga bahan bakar minyak (BBM) akhirnya resmi naik. Anggota Komisi VI DPR RI dapil (daerah pemilihan) Bali dari Fraksi Demokrat Putu Supadma Rudana mengingatkan pemerintah agar kawal inflasi (kenaikan harga barang-barang) jangan sampai merugikan masyarakat kecil, terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Supadma Rudana yang membidangi BUMN, Investasi, Perdagangan, UMKM mengatakan, kenaikan harga BBM sudah pasti akan ada dampaknya, terutama dengan kemungkinan kenaikan harga barang-barang. “Maka pemerintah wajib mengawal, jangan sampai inflasi terlalu tinggi. Karena sudah pasti UMKM bakal paling terdampak,” tegas politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Menurut Supadma Rudana, kenaikan harga BBM oleh pemerintah ini menyentuh kepentingan masyarakat kecil. BBM jenis pertalite, solar, non subsidi paling banyak digunakan masyarakat kecil menengah ke bawah. Sehingga masyarakat pasti mensiasati supaya bisa bertahan. “Kenaikan harga BBM ini mengancam pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Kata dia, kenaikan harga BBM ini momentumnya sebenarnya tidak tepat. Karena ekonomi masyarakat baru menggeliat, pasca dihantam Pandemi Covid-19. Apalagi di Bali, pariwisata di Pulau Dewata baru mulai hangat. “Kalau dilihat dari momentum, sebenarnya kurang tepat saat ini dengan menaikkan harga BBM, ekonomi masyarakat baru menggeliat setelah terjadi hantaman pandemi Covid -19,” ujar Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini.
“Di Bali, efeknya pasti keras terhadap ekonomi rakyat. Terutama bagi pelaku pariwisata yang bergerak di bidang bisnis transportasi. Saya menerima aspirasi dari kalangan praktisi pariwisata di Bali mereka juga merasa berat, namun nggak bisa ngomong apa-apa lagi. Kalau cost tinggi, ya pariwisata juga jadi mahal,” tambah Supadma Rudana.
Supadma Rudana mengatakan walaupun kenaikan harga BBM ini merupakan mekanisme pasar, harus ada upaya-upaya pemerintah mengatasi jeritan masyarakat kecil. “Harga kebutuhan pokok harus murah. Harga tiket pesawat juga jangan sampai naik, sehingga wisatawan domestik tetap bisa ramai ke Bali. Kalau tiket mahal, mereka bisa beralih ke destinasi lain dengan harga murah dan terjangkau,” ujar Supadma Rudana.*nat
1
Komentar