Belum Kebagian Vaksin PMK, Peternak Tabanan Gelisah
TABANAN, NusaBali.com – Peternak sapi di Kabupaten Tabanan yang sama sekali belum mendapat vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merasa khawatir lantaran sapi mereka belum terlindungi.
Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan pada paruh akhir bulan Agustus sudah menerima 5.000 dosis vaksin PMK tambahan dari Pemerintah Pusat. Mengingat keterbatasan jumlah vaksin yang tersedia pada periode sebelumnya, vaksin tambahan tersebut diatur untuk memperluas vaksinasi tahap I dan booster.
Meskipun sudah ada kabar baik mengenai ketersediaan vaksin, para peternak di lapangan merasa khawatir karena tidak menerima kabar dan ternak sapi mereka sama sekali belum menerima vaksin PMK. Bukan hanya peternak perseorangan, kelompok Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) yang notabene besutan pemerintah pun belum menerima.
Kegelisahan ini disampaikan oleh para peternak di Banjar Bangah, Desa/Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Kelompok Simantri 737 yang sudah berdiri sejak 2018 dan beberapa peternak perseorangan di lingkungan tersebut mengaku khawatir karena belum menerima vaksin.
“Waktu ini sudah disemprot saja, tapi tidak ada vaksin,” kata Ketut Wana, 40, salah seorang anggota kelompok Simantri 737 saat ditemui di dekat lokasi pengandangan, Minggu (4/9/2022).
Hal senada pun disampaikan oleh beberapa peternak perseorangan yang ditemui tidak jauh dari lokasi Simantri.
“Tolong disampaikan (untuk bisa divaksin), karena belum ada di sini,” kata Wayan Nuasa, 60, peternak perseorangan yang memelihara dua ekor sapi Bali di area persawahannya.
Sementara kata Wana, Satgas Penanganan PMK Kabupaten Tabanan menyatakan bahwa sapi-sapi mereka di sana dalam kondisi sehat sehingga hanya disemprot saja. Ia pun menyayangkan keputusan tersebut meskipun Wana tetap berpikir positif mengenai kemungkinan ketersediaan vaksin yang belum ada.
Pengakuan Wana, hal tersebut terjadi sekitar bulan Agustus lalu ketika kelompok Simantrinya dikunjungi oleh Satgas PMK. Padahal, Wana mengetahui betul bahwa justru sapi yang sehatlah yang harus diberikan vaksin sebagai pencegahan.
Wana bersama beberapa peternak lain yang tergabung dalam Simantri 737 tidak menginginkan hal buruk terjadi pada ternak mereka sebab PMK bukanlah ‘penyakit’ melainkan permasalahan ekonomi.
Kata Wana, sapi adalah sumber penghidupan dan tabungan para peternak ketika dibutuhkan dukungan finansial. Mewakili rekannya, Wana hanya berharap sapi-sapi di Simantrinya dapat diberikan vaksin demi pencegahan dan keberlangsungan sumber penghidupan mereka.
Terlebih lagi, menurut Wana, tidak jauh dari desanya, dikabarkan sudah ada kasus PMK terjadi di Banjar Jelantik, Desa Apuan, Kecamatan Baturiti. Desa tersebut berjarak kurang dari 5 km dari Banjar Bangah, Desa Baturiti. *rat
1
Komentar