Lift dan Eskalator Pasar Badung Tidak Difungsikan, Ini Penyebabnya
DENPASAR, NusaBali.com – Fasilitas di Pasar Badung terutama lift dan eskalator kini lebih banyak menjadi ‘pajangan’. Pasalnya fasilitas ini lebih sering tidak dioperasikan lantaran besarnya pengeluaran bulanan pasar yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 tersebut.
Sejak diresmikan tiga tahun silam itu pula, pedagang Pasar Badung belum dikenai biaya sewa bulanan sebagaimana sebelum terjadi kebakaran. Pada pedagang hanya dikenai Biaya Operasional yang dipungut tiap hari.
Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma (PSD) IB Kompyang Wiranata, 56, saat ditemui di ruang kerjanya di Jalan Hasanuddin nomor 1 Pertokoan Suci Sarijaya Lantai III, Denpasar, Kamis (1/9/2022) siang, mengatakan sejak diresmikan pada 2019 silam oleh Presiden Joko Widodo, para pedagang di Pasar Badung hanya dikenakan biaya operasional (BOp) harian per los atau kios.
Besaran pungutan masing-masing sebesar Rp 8.300 dan Rp 7.780 berdasarkan data dihimpun dari pedagang. Angka tersebut belum bisa menutupi pengeluaran pasar.
Adapun sewa bulanan sebesar Rp 300.000 per kios dan Rp 200.000 per los baru akan direncanakan diberlakukan per 1 Oktober 2022 ini setelah proses sosialisasi penerapan sewa dan rembuk dengan pedagang dapat diselesaikan pada September ini.
“Kemarin itu kami belum bisa memungut sewa kepada pedagang. Kami belum bisa. Kemudian, ada LO (Legal Opinion) dari kejaksaan bahwa kami belum boleh memungut sewa. Itu yang menyebabkan kami belum bisa melakukan perbaikan sedemikian rupa,” jelas Kompyang.
Namun demikian, lanjut Kompyang, Perumda PSD tetap melakukan beberapa perbaikan yang dianggap penting saja seperti mereparasi lift agar ada satu yang berfungsi agar bisa digunakan. Selain itu, eskalator juga sudah pernah diperbaiki lantaran membantu pengunjung pasar mengakses setiap lantai.
“Bila perlu kalau sudah bisa memungut sewa, perbaikan itu bisa langsung dikerjakan,” tambah mantan anggota DPRD Kota Denpasar ini.
Di sisi lain, salah satu pedagang yang NusaBali.com temui di hari yang sama menyoroti kerusakan fasilitas menjadi salah satu penyebab lengangnya lantai atas Pasar Badung. “Gini dah kondisinya sepi. Kita nggak nutup-nutupi, kalau ramai tak bilang sepi baru kurang cocok,” kata seorang pedagang yang enggan disebutkan identitasnya.
“Lihat, lihat, sepi ini, siapa yang mau dicari, ini lihat,” kata seorang pedagang lainnya sembari merekam dirinya mengelilingi lorong pasar yang lengang.
Sementara pemasukan Unit Pasar Badung juga mengalami penurunan yang cukup drastis terhitung Desember 2019. Menurut Kepala Sub Bagian Administrasi dan Keuangan Unit Pasar Badung Ni Ketut Sumarni, 47, pada Desember 2019, Pasar Badung memeroleh pemasukan sebesar Rp 724.272.500, termasuk pemasukan dari bagian parkir.
Pada Januari 2022, setelah pandemi melanda dan geliat ekonomi sedikit mulai hidup, pemasukan mencapai Rp 400.302.388, tidak termasuk parkir lantaran unit parkir sudah dipisah dan masuk ke Perumda Parkir Bhukti Praja Sewakadarma.
Dan pada bulan Juli 2022 ini, pemasukan Pasar Badung menurun sekitar sekitar Rp 60 juta menjadi Rp 341.458.842. Sementara biaya pengeluaran masih cukup tinggi sebab meskipun kondisi perekonomian berubah, kualitas dan kuantitas bangunan pasar yang harus dipelihara tidak berubah.
Kompyang selaku Direktur Utama Perumda PSD pun menjelaskan pengeluaran listrik setiap bulan di Pasar Badung bisa mencapai Rp 100 jutaan. Angka tersebut, kata Kompyang, terus membengkak sebesar Rp 50 juta-Rp 70 juta per bulan.
Di sisi lain, pedagang juga mengkritisi desain pasar yang dilengkapi lift, eskalator, dan bertingkat. “Bagusan yang dulu sebelum kebakaran. Semua pedagang melingkar di bawah, jadi bisa kelihatan sama semua pembeli,” ujar seorang pedagang yang juga enggan disebutkan identitasnya.
Hal ini pun didukung oleh seorang warganet dengan akun brajabumi.id yang berpendapat pasar lebih baik ditata apa adanya. “Pasar tradisional lebih banyak dikunjungi dengan suasana apa adanya, yang mudah diakses, tidak naik turun tangga… Praktis,” tuturnya dalam postingan Instagram NusaBali.com pada Jumat (2/9/2022). *rat
Komentar