Ikaspensa SMPN 1 Ubud Gelar Reuni Akbar I

Reuni ini sebagai penanda pokok bahwa para alumni dari setiap angkatan 70 – 95, selalu kompak dan eling (ingat) dengan jasa-jasa para guru dan insan sekolah.  Sebelum bereuni akbar, para alumni mengikuti kegiatan Jalan Santai, serangkaian peringatan HUT ke-60 SMPN 1 Ubud. Selain itu, penyerahan bantuan sebuah Patung Saraswati oleh alumni ‘73 di sekolah setempat, dilanjutkan Pameran Seni Lukis di Museum Puri Lukisan Ubud, diskusi seni, dan lomba menggambar tingkat TK dan SD.

Ketua Ikaspensa Cokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah, dalam kata sambutannya, menyampaikan reuni ini berkonsep eling (ingat) yang sarat dengan makna syukur para alumni. Bahwa apa yang didapatkan sekarang oleh para alumni, tidak terlepas dari peran sekolah di zaman dulu. ‘’Maka dalam kesempatan ini mari kita meluangkan waktu untuk eling kepada sekolah, para guru, dan kita kembangkan potensi sekolah ini,’’ jelas pengusaha bidang pariwisata di Ubud ini.

Cok Wah menambahkan, reuni akbar adalah salah satu wahana temu wirasa, temu kangen, dan mempererat rasa kekeluargaan, serta bertukarpikir antarsesama. Reuni ini juga ajang komitmen para alumni untuk berkontribusi demi kemajuan pendidikan di sekolah ini. Oleh karena itu, Cok Wah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, panitia, para alumni, dan insan sekolah, yang telah bekerja keras.

Puncak reuni dihadiri Panglingsir Puri Agung Ubud Tjokorda Gde Putra Sukawati alias Cok Putra, tokoh Puri Agung Ubud yang Bendesa Adat Ubud Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah, Ketua Ikaspensa (Ikatan Keluarga Besar Alumni) SMPN 1 Ubud Cokorda Ngurah Suyadnya, Ketua Komite SMPN 1 Ubud Prof Dr Tjokorda Gde Raka Sukawati SE Msi alias Cok De,  anggota DPRD Gianyar Made Budiasa, panitia, pejabat Dinas Pendidikan Gianyar, pengurus komite dan para alumi, para kolega serta keluarga besar sekolah.

Cok Putra menyebutkan, reuni akbar ini menggiring kenangannya pada sang ayah, Tjokorda Gde Agung Sukawati (almarhum) yang merintis SMP di Ubud hingga menjadi SMPN 1 Ubud. Jelasnya, tahun 1952, di Desa Ubud ini dibangun SMP Kerta Yoga yang didirikan oleh almarhum. Selanjutnya, dibuat SMP Darma Usada dibawah Yayasan Darma Usada tahun 1959, juga digagas almarhum. Tahun 1962, SMP ini diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah menjadi SMPN 1 Ubud, hingga jadi sekarang ini. Paparan yang sama juga disampaikan

Prof Cok De selaku Ketua Komite SMPN 1 Ubud. ‘’Semua apa yang kita lakukan ini bermanfaat untuk kemajuan sekolah dan peningkatan mutu pendidkan anak-anak di sini,’’ ujar Cok Ce

Kepala SMPN 1 Ubud Ni Made Irma Wulandari SE SPd MPd dalam kata sambutannya, menyisipkan sajak bertema renungan yakni, ‘pendidikan bagai pohon, akarnya mencengkram dunia, menyerap ilmu pengetahuan, batangnya kokoh menjaga moral, babangnya membelah cakrawala, dan rantingnya memaknai hidup, bunganya kecemerlangan karakter, dan buahnya kebahagiaan lahir batin’. Sajak ini mewakili suasana kebahagiannya karena meski baru enam bulan menjabat kasek, bisa memfasilitasi gelaran reuni akbar, mengukuhkan kepengurusan  Ikaspensa, membuat hymne, tari dan tabuh maskot sekolah. Selain itu, memperbaiki merajan sekolah, mrada dan memperbaiki sejumlah sapras (saran dan prasarana) sekolah, serta lainnya. Sekolah ini juga lolos sebagai sekolah penggerak dan mengantar menjadi sekolah nomor satu di Gianyar. ‘’Semua ide besar, visi-misi sekolah tidak akan bisa terwujud tanpa dukungan para alumni, terutama angkatan 70 – 95,’’ jelasnya.

Reuni akbar ini diriuhkan dengan berkali-kali yel-yel ‘Ikaspensa baik, ada untuk Spensa Ubud’. Reuni juga diisi dengan acara donasi untuk siswa kurang mampu dan pembacaan puisi karya sendiri bertema pendidikan, oleh Cok Ibah.*Isa