Dinkop Bali Dorong Koperasi Melek Teknologi
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali gencar melakukan pembinaan kepada para pengelola koperasi.
DENPASAR, NusaBali
Apalagi perkembangan financial technology (Fintech) yang memanfaatkan teknologi sebagai keunggulannya kini sudah mulai merambah tidak hanya menyedikan sistem pembayaran dan tabungan, namun juga kredit.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Dewa Nyoman Patra, mengatakan, pembinaan tersebut untuk memperluas pemahaman selera konsumen yang kini semakin mengikuti perkembangan zaman. Sehingga muaranya nanti mampu bersaing di era perkembangan informasi dan teknologi. Dia menyebut, dari 4.995 koperasi yang ada di Bali, sebagain besar mampu memanfaatkan teknologi yang saat ini telah berkembang pesat.
"Namun demikian, kami terus memberikan pembinaan, sosialisasi serta bimbingan teknis kepada pengelola untuk dapat meningkatkan kemampuan. Tidak hanya peningkatan SDM, namun juga peningkatan pemanfaatan teknologi," ujarnya, Rabu (19/4).
Menurut Dewa Patra, bukan menjadi tantangan yang menakutkan. Justru hal itu menjadi cambuk positif bagi koperasi untuk lebih giat lagi memperbaiki dan memperkuat diri. Kendati terkesan fintech sebagai kompetitor, namun baginya dalam kondisi apapun koperasi akan tetap eksis. Hal tersebut karena koperasi memiliki keunggulan yakni dari, oleh dan untuk anggotanya. “Keuntungan yang diterima koperasi tersebut nantinya juga akan diterima oleh anggota. Jadi dalam kondisi apapun koperasi akan tetap eksis,” katanya.
Namun memang tidak bisa dipungkiri, jika perkembangan terjadi setiap saat, begitu juga selera konsumen yang semakin menginginkan kemudahan. Maka, baik koperasi yang telah maupun belum mampu memanfaatkan teknologi agar segera mengikuti perkembangan serta membuat inovasi-inovasi baru untuk dapat menarik minat masyarakat.
"Fintech itu bukan tantangan. Melainkan dengan hadirnya perusahaan atau lembaga yang memanfaatkan teknologi akan membuat lembaga yang sebelumnya beroperasional dengan cara konvensional akan mengikuti perkembangan. Ini yang menjadikan kita lebih giat belajar," ungkapnya.
Dikatakan, bimbingan teknis kepada para pengelola diberikan untuk dapat kiranya mengasah ilmunya dalam memenfaatkan teknologi yang tengah berkembang. Kata Dewa Patra, koperasi yang tengah memiliki aset di atas Rp 500 juta diharapkan melakukan pelatihan untuk meningkatkan bidang teknologi. "Kami harapkan bisa melakukan pelatihan untuk peningkatan kemamapuan di bidang teknologi ini. Jangan hanya menunggu jadwal dari pemerintah, karena untuk pelatihan dari pemerintah masih harus menyesuaikan dengan anggaran yang ada," tandasnya. *in
Apalagi perkembangan financial technology (Fintech) yang memanfaatkan teknologi sebagai keunggulannya kini sudah mulai merambah tidak hanya menyedikan sistem pembayaran dan tabungan, namun juga kredit.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Dewa Nyoman Patra, mengatakan, pembinaan tersebut untuk memperluas pemahaman selera konsumen yang kini semakin mengikuti perkembangan zaman. Sehingga muaranya nanti mampu bersaing di era perkembangan informasi dan teknologi. Dia menyebut, dari 4.995 koperasi yang ada di Bali, sebagain besar mampu memanfaatkan teknologi yang saat ini telah berkembang pesat.
"Namun demikian, kami terus memberikan pembinaan, sosialisasi serta bimbingan teknis kepada pengelola untuk dapat meningkatkan kemampuan. Tidak hanya peningkatan SDM, namun juga peningkatan pemanfaatan teknologi," ujarnya, Rabu (19/4).
Menurut Dewa Patra, bukan menjadi tantangan yang menakutkan. Justru hal itu menjadi cambuk positif bagi koperasi untuk lebih giat lagi memperbaiki dan memperkuat diri. Kendati terkesan fintech sebagai kompetitor, namun baginya dalam kondisi apapun koperasi akan tetap eksis. Hal tersebut karena koperasi memiliki keunggulan yakni dari, oleh dan untuk anggotanya. “Keuntungan yang diterima koperasi tersebut nantinya juga akan diterima oleh anggota. Jadi dalam kondisi apapun koperasi akan tetap eksis,” katanya.
Namun memang tidak bisa dipungkiri, jika perkembangan terjadi setiap saat, begitu juga selera konsumen yang semakin menginginkan kemudahan. Maka, baik koperasi yang telah maupun belum mampu memanfaatkan teknologi agar segera mengikuti perkembangan serta membuat inovasi-inovasi baru untuk dapat menarik minat masyarakat.
"Fintech itu bukan tantangan. Melainkan dengan hadirnya perusahaan atau lembaga yang memanfaatkan teknologi akan membuat lembaga yang sebelumnya beroperasional dengan cara konvensional akan mengikuti perkembangan. Ini yang menjadikan kita lebih giat belajar," ungkapnya.
Dikatakan, bimbingan teknis kepada para pengelola diberikan untuk dapat kiranya mengasah ilmunya dalam memenfaatkan teknologi yang tengah berkembang. Kata Dewa Patra, koperasi yang tengah memiliki aset di atas Rp 500 juta diharapkan melakukan pelatihan untuk meningkatkan bidang teknologi. "Kami harapkan bisa melakukan pelatihan untuk peningkatan kemamapuan di bidang teknologi ini. Jangan hanya menunggu jadwal dari pemerintah, karena untuk pelatihan dari pemerintah masih harus menyesuaikan dengan anggaran yang ada," tandasnya. *in
1
Komentar