Asosiasi Ojol Serukan Kurangi Waktu Narik
Keberatan Harga BBM Naik
JAKARTA, NusaBali
Driver ojek dan taksi online keberatan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sebagai aksi protes Asosiasi Driver Online (ADO) menyuarakan kepada para pengemudi ojek dan taksi online untuk mengurangi waktu nge-bid alias waktu narik.
Kenaikan harga BBM memang cukup berasa, untuk Pertalite yang banyak digunakan oleh ojek dan taksi online naik menjadi Rp 10.000 per liter setelah sebelumnya cuma Rp 7.650 per liter.
"Sebagai sikap kami atas keberatan ini, kami akan mengimbau kepada seluruh anggota dan rekan-rekan driver online mengurangi waktu on bid-nya (waktu narik)," ungkap Ketua Umum ADO Taha 'Ariel' Syafaril lewat keterangan resminya kepada detikcom, Minggu (4/9).
Menurutnya kenaikan harga BBM subsidi memberatkan driver ojek dan taksi online. Apalagi selama ini permintaan kenaikan tarif belum pernah terealisasi.
"Kenaikan harga BBM bersubsidi sangat memberatkan pekerjaan dan usaha kami sebagai pengemudi dan pelaku usaha transportasi online. Serta permintaan kami sebelumnya kepada Pemerintah untuk menaikkan tarif ojol dan taksi online belum mendapatkan keputusan," ungkap Ariel.
Di sisi lain, Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono meminta pemerintah segera memberikan Keputusan mengenai penyesuaian tarif ojek online. Penyesuaian dilakukan oleh pemerintah provinsi.
Igun juga meminta biaya sewa dan potongan dari aplikasi harus dikurangi. Maksimal biaya potongan aplikasi dipatok 10% saja per order.
"Akan makin berat beban biaya operasional ojek online apabila tidak ada penyesuaian tarif serta pengurangan biaya sewa aplikasi dari sebelumnya 20% menjadi maksimal 10% saja," ungkap Igun. *
1
Komentar