Villa dan The Hammers Kecewa
ManCity dan Chelsea Diuntungkan Wasit-VAR
Wasit meniup peluit terlalu cepat dua kali. Dia melakukannya ketika Ezri Konsa berduel dengan Ederson. Kenapa meniup peluit? Kenapa enggak menunggu dulu dan memanfaatkan VAR kalau memang ada protes?
LONDON, NusaBali
Kontroversial Video Assistant Referee (VAR) mewarnai pekan keenam Kompetisi Liga Inggris. Aston Villa dan West Ham United merasa jadi korban ‘wasit VAR’, dalam pertandingan Sabtu malam hingga Minggu (4/9) dinihari Wita.
Aston Villa berpeluang memenangi laga jika gol Philippe Coutinho tak dianulir wasit, setelah melaihat VAR. Steven Gerrard menyebut wasit terlalu cepat bertindak dan Villa merasa dirampok wasit. Villa menyelamatkan satu poin saat menjamu Manchester City di Villa Park. Laga berkesudahan 1-1, dengan gol Erling Haaland dibalas Leon Bailey.
Tuan rumah Villa, yang tampil bertahan dan menunggu, sebenarnya berkesempatan membalikkan keadaan. Tendangan Coutinho pada menit ke-80 mengubah skor jadi 2-1. Namun wasit langsung menyatakan offside segera setelah melihat hakim garis mengangkat bendera.
Tayangan ulang menunjukkan Coutinho sebenarnya dalam posisi onside saat beranjak menjemput bola. Dia masih di belakang Joao Cancelo saat memulai larinya.
Manajer Villa Steven Gerrard menyebut wasit Simon Hooper bertindak terlalu cepat, padahal seharusnya membiarkan dulu permainan berjalan. Sebab masih ada VAR yang mengover keputusannya.
"Dia meniup peluit terlalu cepat dua kali. Dia melakukannya ketika Ezri Konsa berduel dengan Ederson. Kenapa meniup peluit? Kenapa enggak menunggu dulu dan memanfaatkan VAR kalau memang ada isu?" ujar Gerrard kepada BBC.
Kontroversi juga mewarnai laga Chelsea vs West Ham. Gol Maxwel Cornet yang semestinya menyamakan kedudukan untuk The Hammers, dianulir karena wasit menilai lebih dulu terjadi pelanggaran terhadap kiper Edouard Mendy.
Kapten West Ham, Declan Rice masih tidak terima gol West Ham ke gawang Chelsea dianulir. Dia menyebut keputusan VAR amat buruk. Akibatnya, West Ham yang tandang ke markas Chelsea, juga Sabtu (3/9) malam menyerah 1-2.
Michail Antonio membawa West Ham unggul lebih dulu pada menit ke-62. Chelsea membalikkan keadaan melalui gol Ben Chilwell (76') dan Kai Havertz (88').
West Ham sempat mencetak gol penyeimbang via Maxwel Cornet jelang waktu normal habis. Namun, gol itu dianulir karena adanya benturan Jarrod Bowen dengan kiper Chelsea, Edouard Mendy.
Wasit Andy Madley memutuskan menganulir gol Cornet setelah meninjau tayangan ulang VAR. Keputusan tersebut menjadi kontroversi karena Bowen melakukan kontak minimal dengan Mendy.
Rice pun geram dengan keputusan wasit dan VAR. Dia tidak habis pikir bagaimana Madley menganulir gol Cornet usai melihat tayangan ulang VAR. *
Aston Villa berpeluang memenangi laga jika gol Philippe Coutinho tak dianulir wasit, setelah melaihat VAR. Steven Gerrard menyebut wasit terlalu cepat bertindak dan Villa merasa dirampok wasit. Villa menyelamatkan satu poin saat menjamu Manchester City di Villa Park. Laga berkesudahan 1-1, dengan gol Erling Haaland dibalas Leon Bailey.
Tuan rumah Villa, yang tampil bertahan dan menunggu, sebenarnya berkesempatan membalikkan keadaan. Tendangan Coutinho pada menit ke-80 mengubah skor jadi 2-1. Namun wasit langsung menyatakan offside segera setelah melihat hakim garis mengangkat bendera.
Tayangan ulang menunjukkan Coutinho sebenarnya dalam posisi onside saat beranjak menjemput bola. Dia masih di belakang Joao Cancelo saat memulai larinya.
Manajer Villa Steven Gerrard menyebut wasit Simon Hooper bertindak terlalu cepat, padahal seharusnya membiarkan dulu permainan berjalan. Sebab masih ada VAR yang mengover keputusannya.
"Dia meniup peluit terlalu cepat dua kali. Dia melakukannya ketika Ezri Konsa berduel dengan Ederson. Kenapa meniup peluit? Kenapa enggak menunggu dulu dan memanfaatkan VAR kalau memang ada isu?" ujar Gerrard kepada BBC.
Kontroversi juga mewarnai laga Chelsea vs West Ham. Gol Maxwel Cornet yang semestinya menyamakan kedudukan untuk The Hammers, dianulir karena wasit menilai lebih dulu terjadi pelanggaran terhadap kiper Edouard Mendy.
Kapten West Ham, Declan Rice masih tidak terima gol West Ham ke gawang Chelsea dianulir. Dia menyebut keputusan VAR amat buruk. Akibatnya, West Ham yang tandang ke markas Chelsea, juga Sabtu (3/9) malam menyerah 1-2.
Michail Antonio membawa West Ham unggul lebih dulu pada menit ke-62. Chelsea membalikkan keadaan melalui gol Ben Chilwell (76') dan Kai Havertz (88').
West Ham sempat mencetak gol penyeimbang via Maxwel Cornet jelang waktu normal habis. Namun, gol itu dianulir karena adanya benturan Jarrod Bowen dengan kiper Chelsea, Edouard Mendy.
Wasit Andy Madley memutuskan menganulir gol Cornet setelah meninjau tayangan ulang VAR. Keputusan tersebut menjadi kontroversi karena Bowen melakukan kontak minimal dengan Mendy.
Rice pun geram dengan keputusan wasit dan VAR. Dia tidak habis pikir bagaimana Madley menganulir gol Cornet usai melihat tayangan ulang VAR. *
Komentar