Permintaan Ayam Petarung Turun
BANGLI, NusaBali
Sejak judi tajen atau sabung ayam ditutup, permintaan ayam petarung mengalami penurunan.
Saat tajen masih semarak, rata-rata peternak ayam petarung bisa menjual 20 ayam petarung. Pemasarannya tak hanya Bali, juga kirim ke Manado, Kupang, Flores, dan Sumatera. Pengiman ayam ke luar Bali melalui udara lengkap dokumen.
Salah seorang peternak ayam petarung di Bangli, Kadek Sudiarta, 44, mengaku penjualan ayam petarung turun signifikan. Peternak ayam petarung asal Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli ini mengaku memelihara ratusan ayam petarung berbagai jenis. Ada sweater, black bonanza, black grey, dan jenis lainnya. Ayam yang dipelihara tidak hanya dipasarkan di Bali namun sampai luar Bali. Ayam yang dijual telah menginjak usia 17 bulan. “Kami juga kirim ayam luar Bali seperti Manado, Kupang, Flores, dan Sumatera,” ungkap Kadek Sudiarta, Minggu (4/9).
Ayam yang dikirim ke luar Bali biasanya lewat udara, untuk dokumen ada yang bertanggung jawab. Saat ini terjadi penurunan permintaan yang cukup signifikan. Dalam kondisi normal ayam yang laku terjual kisaran 1-20 ekor per bulan. Saat ini ayam yang laku terjual baru 8 ekor. Meski permintaan turun, Kadek Sudiarta tetap mempertahankan harga. “Saat pandemi Covid-19 banyak peternak jual ayam dengan harga murah, saya tetap pertahankan harga. Justru permintaan ayam datang dari luar daerah,” ujarnya. *esa
1
Komentar