Tim Pengabdian Masyarakat UI Berikan Perhatian pada UMKM dan Desa Wisata di Kabupaten Buleleng
Pengabdian Masyarakat
Universitas Indonesia
UMKM
UMKM Bali
UMKM Buleleng
Desa Wisata
Dinas Pariwisata Buleleng
SINGARAJA, NusaBali.com - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI) memberi perhatian bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Desa Wisata di Kabupaten Buleleng.
UMKM yang bergerak di sektor kerajinan maupun Desa Wisata mendapat pencerahan terkait pembukuan dan keuangan sehingga dapat dimanfaatkan dalam operasional sehari-hari.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilangsungkan pada 18 Agustus lalu dipimpin oleh Dr Milla Sepliana Setyowati S Sos M Ak CA, Indriani SE MA, I Made Genta Pramanasukma SIA QWP® dibantu dengan tim teknis Ellicia Emerliawati.
Di hadapan para pelaku UMKM dan Desa Wisata, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia menguraikan pengetahuan mengenai keuangan dan perpajakan baik pusat dan daerah.
Pada kesempatan ini, dipaparkan pula bagaimana merancang materi yang akan disampaikan beserta simulasi berupa latihan perhitungan, pembuatan jurnal keuangan, dan simulasi kasus-kasus yang biasa terjadi di lapangan.
Tidak ketinggalan pembuatan aplikasi penyusunan laporan keuangan, termasuk dilakukan pendampingan penggunaan aplikasi yang menargetkan 30 orang pelaku UMKM sektor kerajinan di Kabupaten Buleleng.
“Dalam hal melakukan sosialisasi tentang pembukuan, kegiatan ini menggunakan Sistem Jurnal Mekari yang merupakan aplikasi atau software akuntansi,” kata Milla Sepliana Setyowati.
Dengan memiliki 9 kecamatan, 148 desa/kelurahan, Kabupaten Buleleng disebut Milla sebagian besar masyarakatnya merupakan pelaku usaha-usaha ekonomi kreatif. “Karena itu Program Pengabdian Masyarakat ini ditujukan untuk menjadikan pengetahuan keuangan dan menjadi pengetahuan umum yang jauh dari kesan sulit dan rumit bagi pelaku pariwisata di Buleleng,” kata Milla.
Luaran yang dihasilkan dari kegiatan sosialisasi adalah membangun pemahaman para pelaku UMKM sektor kerajinan mengenai alur dan urgensi melakukan pengelolaan keuangan dengan memberikan edukasi mengenai konsep keuangan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keyakinan, dan motivasi dalam penggunaan uang.
“Selain itu, literasi keuangan mencakup pengetahuan mengenai masalah pengelolaan uang dan aset, serta membangun pengetahuan mengenai pajak UMKM, pajak daerah, dan retribusi daerah,” tambah Indriani.
Sementara itu pihak Dinas Pariwisata Buleleng menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Dinas Pariwisata Buleleng pun berharap acara-acara serupa dapat terselenggara dengan lebih masif dan rutin sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait digitalisasi keuangan.
Komentar