Hotel Pertama di Bangli, Kerap Disinggahi Presiden Soekarno
Kondisi Hotel Pelni yang berlokasi di Desa/Kecamatan Kintamani, Bangli, kini sangat memprihatinkan. Hotel pertama kali di Bangli, yang berdiri sekitar tahun 1920-an, itu kini mengalami kerusakan parah akibat musibah kebakaran puluhan tahun lalu.
Bak Rumah Hantu, Warga Minta Hidupkan Kembali Hotel Pelni
BANGLI, NusaBali
Supaya tidak terkesan angker dan merusak pemandangan, warga setempat berharap hotel itu direnovasi dan dioperasionalkan kembali.
Pantauan di lokasi, Selasa (15/12), hotel yang berdiri di tanah milik PT Pelni Bali, seluas 4.270 meter persegi tersebut, kini hanya tinggal puing-puing bangunan. Setidaknya hotel sekelas melati dengan 10 kamar itu, yang masih tampak utuh hanya tower airnya saja. Bahkan areal perkebunannya kini dimanfaatkan warga sebagai ladang jeruk.
Anggota Local Working Group (LWG) Desa Kintanani I Nengah Purnayasa, saat dikonfirmasi berharap agar hotel tersebut kembali diperbaiki. Sebab, Hotel Pelni itu sudah lama mangkrak, di samping itu kalau dibiarkan terus terbengkalai, bakal memberikan kesan angker dan kurang sedap dipandang.
“Pada bulan Februari 2014 lalu, kami sudah mengajukan proposal untuk perbaikan hotel tersebut ke Kementerian Pariwisata, namun sampai saat ini belum ada tindaklanjutnya,” ujarnya.
Kata dia, Hotel Pelni itu sejatinya memiliki nilai hostoris yang tinggi, karena Presiden RI Ir Soekarno, sering mampir ke sana. Biasanya setiap ada kunjungan ke Bali, Soekarno selalu menyempatkan singgah dan bermalam di Hotel Pelni.
“Kata panglingsir di sini, diceritakan kalau Kintamani merupakan salah satu tempat favorit Soekarno untuk beristirahat, sambil menonton Tarian Joged,” kata Nengah Purnayasa, seraya mengatakan di puing hotel tersebut, memang sempat ada orang dari luar Bali bersemedi. Usai semedi yang bersangkutan menyebut aura magis di sana sangat kental.
Sementara Kadisbudar Kabupaten Bangli I Wayan Adnyana, dikonfirmasi terpisah mengatakan Hotel Pelni memang dulunya menjadi sarana akomodasi wisata. Hanya saja setelah terjadi musibah kebakaran (tidak tahu persis tahunnya), jumlah kunjungan kian menurun. “Karena itu merupakan aset milk Pelni, kami di daerah tidak berani melakukan penataan dan perbaikan,” ujarnya.
Adnyana menjelaskan hotel itu bisa disebut hotel pertama di Bangli, atau keberadaannya hampir bersamaan dengan Hotel Bali di Jalan Veteran, Denpasar, yang kini masih eksis bernama Inna Bali Hotel.
“Pada tahun 1920 Kapal Pelayaran KPM (Maskapai Pelayaran Kerajaan Belanda), secara rutin mengangkut grup wisata ke Bali ditandai dengan adanya akomodasi di Kintamani (Hotel Pelni), dan di Denpasar hanya ada Bali Hotel (Inna Bali Hotel),” ujarnya. Dia juga membenarkan kalau Soekarno sering berkunjung ke Hotel Pelni ketika ada kunjungan kerja ke Bali. 7 w
1
Komentar