Kader HMI Denpasar Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM
DENPASAR,;NusaBali.com - Puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar menggelar aksi penyampaian aspirasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPRD Provinsi Bali, Niti Mandala, Renon, Denpasar, Rabu (7/8/2022) sore.
Dalam orasi yang digelar sejak pukul 15.30 Wita tersebut, massa aksi dengan tegas menolak kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM bersubsidi serta kenaikan tarif dasar listrik, karena akan mengorbankan kondisi perekonomian rakyat.
Selain itu mereka mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak dan gas (migas) dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan.
"Serta menolak secara tegas komersialisasi pendidikan dan mengecam tindakan represif aparat terhadap massa aksi yang terjadi di berbagai kota," tegas salah satu orator HMI Denpasar.
Sementara sebagai solusi atas persoalan tersebut, HMI Denpasar merekomendasikan untuk melakukan berbagai kebijakan diantaranya memperbaiki penyaluran BBM subsidi tepat sasaran, terutama untuk masyarakat ekonomi ke bawah dan pelaku UMKM.
Selain itu diperlukan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi kebocoran penyaluran BBM subsidi ke sektor industri, pertambangan dan perkebunan.
"Kami sarankan pemerintah untuk alokasikan pendapatan besar dari kenaikan sumber daya alam seperti batubara dan sawit di pasar global untuk menambal subsidi BBM tersebut, dan relokasi anggaran kementerian/lembaga yang tidak produktif untuk menopang subsidi BBM," terang Ketua HMI Denpasar, Moh Alawy Sayfi, saat memberikan pernyataan kepada para wartawan.
Ia juga menambahkan pemerintah harus segera transisi energi dari energi fosil ke energi ramah lingkungan sebagai solusi ketahanan energi jangka panjang.
Serta berharap pemerintah menindak secara tegas berbagai oknum yang mengadu domba massa aksi dengan pihak keamanan.
"Dan ini menjadi aksi pertama kita. Berikutnya akan dilanjutkan dengan berbagai agenda-agenda lainnya. Ini juga sebagai pemantik semangat teman-teman untuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat," tegasnya.
Terlihat dalam aksi yang berlangsung selama kurang lebih satu jam, berlangsung secara kondusif dan tertib serta mendapat pengawalan secara humanis dari aparat kepolisian, satpol PP dan pecalang.*aps
Komentar