13 Pemuda asal Bali 'Telantar' di Dubai
Belum Ada Laporan Resmi, Disnaker Bali Segera Telusuri
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 13 pemuda asal Bali dikabarkan telantar di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Informasi ini seperti beredar di media sosial, Selasa (6/9). Menanggapi informasi ini Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Provinsi Bali akan segera merespons kabar yang beredar.
Dikonfirmasi, Rabu (7/9) sore Kadisnaker ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda, mengaku sudah mendengar adanya kabar tersebut. Namun demikian belum ada laporan resmi menyangkut hal tersebut kepada pihaknya.
"Terus terang tiyang baru saja di-share dan tiyang sedang koordinasi dengan BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) Wilayah Bali. Sedang diskusi, bagaimana ceritanya mereka (bisa sampai di Dubai)," ujar Gus Arda, Rabu sore. Dikatakan, pihaknya juga akan menelusuri apakah benar status 13 pemuda yang diduga telantar di Dubai tersebut sebagai PMI (Pekerja Migran Indonesia) atau bukan.
Salah satu caranya dengan memeriksa apakah mereka memiliki e-KTLN (elektronik Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri), selain juga dengan memeriksa visa yang digunakan apakah visa kerja atau bukan. Termasuk juga apakah ada kontrak kerja yang ditandatangani sebelum terbang ke UEA. "Banyak rentetannya, sejauh ini kami belum menerima pengaduan apapun, surat tidak ada," ujarnya.
Terkait adanya dugaan bahwa 13 orang PMI sebenarnya berniat melakukan magang (internship) di Dubai, Gus Arda menjelaskan jika hal tersebut benar maka yang berhak memberangkatkan hanya LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) yang memiliki SO (Sending Organization). "Kami telusuri dulu bagaimana sebenarnya duduk persoalannya. Kalau sudah lengkap informasinya maka akan ditindaklanjuti lebih lanjut dengan berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri (KBRI). Nanti kita hubungi perwakilan di negara tujuan," tandasnya.
Sedangkan Kepala UPT BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) Wilayah Bali, Anak Agung Gde Indra Hardiawan, mengatakan sebelumnya sudah ada pembicaraan antara pihaknya dengan anggota DPD RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarna. Berdasarkan penelusuran, seluruh WNI di Dubai tersebut tidak tercatat sebagai PMI di UPT BP2MI Wilayah Bali.
"Mereka itu ke luar negeri, programnya internship, magang. Cuma bicara terkait legalitas dan mekanisme internship seperti apa kita nggak tahu," jelas Agung Hardiawan.
Meski bukan berstatus PMI, BP2MI Bali, ujar Agung Hardiawan, tetap akan memonitor persoalan ini dan akan segera dikomunikasikan dengan pihak KBRI di Dubai, UEA. Lebih lanjut, dia mengaku sudah melakukan klarifikasi kepada pihak yang memberangkatkan mereka ke Dubai.
Dari hasil klarifikasi, yang bersangkutan memang bekerjasama terkait dengan program internship. "Ada dokumennya itu secara administrasi, sampai di sana infonya mereka tidak dapat tempat magang," kata Hardiawan. *cr78
Komentar