BLT BBM Cair , Buleleng Dapat Kuota 40 Ribu
Masing-masing KPM penerima bantuan setiap bulannya mendapatkan BLT BBM senilai Rp 150.000.
SINGARAJA, NusaBali
Pencairan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) yang dikucurkan Kementerian Sosial RI, mulai cair Rabu (7/9) kemarin. Total Buleleng mendapatkan kuota penerima BLT BBM sebanyak 40.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Ratusan warga Lingkungan Kayubuntil, Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng mengantri dan menunggu namanya disebut petugas. Mereka mengambil BLT di Kantor Pos Singaraja di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Banjar Bali, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Eksekutif Manajer Kantor Pos Singaraja Muhammad Saiful Hadi ditemui saat pencairan BLT BBM hari pertama mengatakan, pencairan hingga Rabu siang kemarin sebanyak 420 KPM. Proses pencairan selanjutnya akan dilakukan hingga batas waktu 14 hari ke depan. Jumlah penerima by name by address menurutnya sudah ditentukan dan turun langsung dari Kementerian Sosial RI.
“Hari ini pencairan hanya di Kantor Pos Singaraja, besok rencana ke Banjar sesuai dengan jadwal sambil menunggu rilis dana dulu. Tetapi dari target pencairan yang diberikan pemerintah pusat maksimal 14 hari kami sudah siapkan 19 titik pencairan,” kata Saiful Hadi.
Menurutnya, BLT BBM yang akan diberikan selama 4 bulan terakhir di tahun ini yakni dari Bulan September-Desember akan dicairkan dua tahap. Tahap pertama di bulan September (pencairan September-Oktober) kemudian pencairan kedua pada Bulan Desember (pencairan untuk November-Desember). Masing-masing KPM penerima bantuan setiap bulannya mendapatkan BLT BBM senilai Rp 150.000.
Bantuan itu pun diharapkan pemerintah dapat mengimbangi daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga BBM saat ini.
Jumlah penerima bantuan yang cukup banyak di Buleleng menurut Saiful juga disiapkan layanan jemput bola. Layanan itu memprioritaskan penyandang disabilitas dan lansia yang tidak bisa datang ke titik pencairan bantuan.
Kantor POS Singaraja selama ini juga bekerjasama dengan Dinas Sosial dalam pencairan bantuan sosial apapun. Ketika pencairan bantuan siap dilakukan Kantor Pos akan berkoordinasi ke Dinsos untuk meneruskan informasi ke masing-masing desa dan kelurahan.
Sementara itu, Komang Ardiani, 35, salah satu penerima BLT BBM mengaku bersyukur atas perhatian pemerintah. Bantuan yang diterima keluarganya akan sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah naiknya harga BBM. Terlebih kenaikan harga BBM sudah dirasakan dampaknya oleh Ardiani sejak awal September lalu.
Dia yang kesehariannya berjualan canang mengaku pusing dengan kenaikan harga barang dampak lonjakan harga BBM. “Kalau barang yang saya pakai seperti bunga sama janur harganya sudah naik sejak awal September. Bunga pacar yang biasa Rp 10.000 sekarang naik Rp 40.000 satu kresek merah. Kalau janur sebelumnya Rp 70.000 satu ikat besar sekarang Rp 90.000,” ucap Ardiani. Kondisi ini pun membuatnya tidak bisa berbuat banyak. Dia mengaku tidak mungkin menaikkan harga canang kepada pelanggannya. Ardiani hanya menyiasatinya dengan mengurangi jenis bunga yang dipakai dalam canang. *k23
Ratusan warga Lingkungan Kayubuntil, Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng mengantri dan menunggu namanya disebut petugas. Mereka mengambil BLT di Kantor Pos Singaraja di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Banjar Bali, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Eksekutif Manajer Kantor Pos Singaraja Muhammad Saiful Hadi ditemui saat pencairan BLT BBM hari pertama mengatakan, pencairan hingga Rabu siang kemarin sebanyak 420 KPM. Proses pencairan selanjutnya akan dilakukan hingga batas waktu 14 hari ke depan. Jumlah penerima by name by address menurutnya sudah ditentukan dan turun langsung dari Kementerian Sosial RI.
“Hari ini pencairan hanya di Kantor Pos Singaraja, besok rencana ke Banjar sesuai dengan jadwal sambil menunggu rilis dana dulu. Tetapi dari target pencairan yang diberikan pemerintah pusat maksimal 14 hari kami sudah siapkan 19 titik pencairan,” kata Saiful Hadi.
Menurutnya, BLT BBM yang akan diberikan selama 4 bulan terakhir di tahun ini yakni dari Bulan September-Desember akan dicairkan dua tahap. Tahap pertama di bulan September (pencairan September-Oktober) kemudian pencairan kedua pada Bulan Desember (pencairan untuk November-Desember). Masing-masing KPM penerima bantuan setiap bulannya mendapatkan BLT BBM senilai Rp 150.000.
Bantuan itu pun diharapkan pemerintah dapat mengimbangi daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga BBM saat ini.
Jumlah penerima bantuan yang cukup banyak di Buleleng menurut Saiful juga disiapkan layanan jemput bola. Layanan itu memprioritaskan penyandang disabilitas dan lansia yang tidak bisa datang ke titik pencairan bantuan.
Kantor POS Singaraja selama ini juga bekerjasama dengan Dinas Sosial dalam pencairan bantuan sosial apapun. Ketika pencairan bantuan siap dilakukan Kantor Pos akan berkoordinasi ke Dinsos untuk meneruskan informasi ke masing-masing desa dan kelurahan.
Sementara itu, Komang Ardiani, 35, salah satu penerima BLT BBM mengaku bersyukur atas perhatian pemerintah. Bantuan yang diterima keluarganya akan sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah naiknya harga BBM. Terlebih kenaikan harga BBM sudah dirasakan dampaknya oleh Ardiani sejak awal September lalu.
Dia yang kesehariannya berjualan canang mengaku pusing dengan kenaikan harga barang dampak lonjakan harga BBM. “Kalau barang yang saya pakai seperti bunga sama janur harganya sudah naik sejak awal September. Bunga pacar yang biasa Rp 10.000 sekarang naik Rp 40.000 satu kresek merah. Kalau janur sebelumnya Rp 70.000 satu ikat besar sekarang Rp 90.000,” ucap Ardiani. Kondisi ini pun membuatnya tidak bisa berbuat banyak. Dia mengaku tidak mungkin menaikkan harga canang kepada pelanggannya. Ardiani hanya menyiasatinya dengan mengurangi jenis bunga yang dipakai dalam canang. *k23
Komentar