Perumda Tirta Danu Arta Gelar Pakelem di Ulun Jero
BANGLI, NusaBali
Perumda Air Minum Tirta Danu Arta melaksanakan upacara pakelem di sumber mata air Ulun Jero, Banjar Tegal Suci, Kelurahan Kubu, Kecamatan Kubu, Bangli pada Anggara Kliwon Perangbakat, Selasa (6/9).
Upacara pakelem sebagai bentuk sradha bhakti kepada Ida Hyang Widi Wasa atas limpahan air untuk kehidupan. Pakelem di sumber air Ulun Jero menggunakan bebek selem. Direktur Perumda Tirta Danu Arta, Dewa Gede Ratno Suparso Mesi menjelaskan, upacara pakelem serangkaian piodalan di Padmasana Perumda Air Minum Tirta Danu Arta pada Buda Umanis Perangbakat, Rabu (7/9). Pujawali juga diisi upacara ngerapuh karang, Rsi Gana, dan nubung padagingan. Pada Redite Pon Perangbakat, Kamis (4/9) menggelar upacara ngerapuh karang dan Rsi Gana dipuput Ida Pedanda dari Griya Batu Aji Akah Klungkung.
“Upacara ini untuk menyucikan areal kantor. Kami juga menggelar upacara ngamantukang Ida Bhatara Sri karena lahan untuk kantor ini bekas lahan persawahan,” ungkap Dewa Rono, sapaan akrab Dewa Ratno Suparso Mesi, Rabu (7/9). Sementara pada Soma Wage Perangbakat, Senin (5/9), menggelar upacara matur piuning dan mendak tirta di sumber-sumber mata air. Direktur asal Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli ini menyebutkan pada Anggara Kliwon Perangbakat, Selasa (6/9) menggelar upacara pakelem di sumber mata air Ulun Jero di Banjar Tegal Suci, Kelurahan Kubu.
Selanjutnya bhakti pakelem di puncak Gunung Batur dan Danau Batur. “Gunung Batur dan Danau Batur merupakan hulu sumber air. Upacara yang kami laksanakan sebagai wujud syukur,” ungkap Dewa Rono. Sumber air ini merupakan tempat yang disucikan, sehingga turut menjaga kesucian sumber air dengan melaksanakan upacara pakelem. Pada upacara berikutnya, pakelem akan dilaksanakan di sumber air yang berbeda. “Ada 23 sumber air yang dimanfaatkan oleh Perumda,” kata Dewa Rono.
Bhakti pakelem di Gunung Batur dan sumber air Ulun Jero menggunakan bebek selem. Pakelem di Danau Batur menggunakan kambing, angsa, ayam hitam, dan kucit butuhan. Piodalan di Padmasana berlangsung hingga Sukra Pon Perangbakat, Jumat (9/9). Upacara dipuput Ida Pedanda dari Griya Tegalalang. Dewa Rono berharap, dapat melaksanakan kewajiban melayani masyarakat dengan selamat. Upacara dapat dilaksanakan dengan iuran dan punia seluruh pegawai. Kekurangannya menggunakan dana perusahaan. *esa
“Upacara ini untuk menyucikan areal kantor. Kami juga menggelar upacara ngamantukang Ida Bhatara Sri karena lahan untuk kantor ini bekas lahan persawahan,” ungkap Dewa Rono, sapaan akrab Dewa Ratno Suparso Mesi, Rabu (7/9). Sementara pada Soma Wage Perangbakat, Senin (5/9), menggelar upacara matur piuning dan mendak tirta di sumber-sumber mata air. Direktur asal Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli ini menyebutkan pada Anggara Kliwon Perangbakat, Selasa (6/9) menggelar upacara pakelem di sumber mata air Ulun Jero di Banjar Tegal Suci, Kelurahan Kubu.
Selanjutnya bhakti pakelem di puncak Gunung Batur dan Danau Batur. “Gunung Batur dan Danau Batur merupakan hulu sumber air. Upacara yang kami laksanakan sebagai wujud syukur,” ungkap Dewa Rono. Sumber air ini merupakan tempat yang disucikan, sehingga turut menjaga kesucian sumber air dengan melaksanakan upacara pakelem. Pada upacara berikutnya, pakelem akan dilaksanakan di sumber air yang berbeda. “Ada 23 sumber air yang dimanfaatkan oleh Perumda,” kata Dewa Rono.
Bhakti pakelem di Gunung Batur dan sumber air Ulun Jero menggunakan bebek selem. Pakelem di Danau Batur menggunakan kambing, angsa, ayam hitam, dan kucit butuhan. Piodalan di Padmasana berlangsung hingga Sukra Pon Perangbakat, Jumat (9/9). Upacara dipuput Ida Pedanda dari Griya Tegalalang. Dewa Rono berharap, dapat melaksanakan kewajiban melayani masyarakat dengan selamat. Upacara dapat dilaksanakan dengan iuran dan punia seluruh pegawai. Kekurangannya menggunakan dana perusahaan. *esa
1
Komentar