30 Guru Madrasah Lapor ke KPU
Mengaku NIK Dicatut Parpol di Sipol
‘Jika merasa keberatan namanya masuk Sipol, agar melayangkan pengaduan ke KPU. Belakangan ini kan banyak parpol mencatut KTP, bukan hanya mencatut bahkan mencuri KTP’
AMLAPURA, NusaBali
Kasus catut mencatut NIK (Nomor Induk Kependudukan) oleh partai politik (parpol) dalam Sipol (Sistem Informasi Partai Politik) tak kunjung berhenti. Sebanyak 30 guru madrasah kompak mengadu ke KPU Karangasem gara-gara dicatut parpol.
Para guru yang tengah melakukan pemberkasan hendak melamar menjadi guru PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) ini mengajukan keberatan ke KPU, Rabu (7/9). Silih berganti guru madrasah mengajukan pengaduan dilayani Kasubag Teknis Penyelenggaraan Partisipasi dan Humas KPU Karangasem I Nyoman Orta Susila di Sekretariat KPU Karangasem Jalan Bhayangkara 6 Amlapura.
Sebanyak 30 guru Madrasah ini tidak hanya dicatut masuk dalam keanggotaan parpol. Namun, nama mereka muncul secara ganda di beberapa parpol. Salah satu satu guru atas nama Nur Ainun, namanya masuk di tiga parpol berbeda yakni di PPP, PKB dan Gelora. "Dari mana dia dapat KTP saya? Nama saya muncul di tiga Sipol, partai berbeda. Saya tidak ada yang membayar untuk masuk Sipol, malah saya keberatan, karena tengah melakukan pemberkasan melamar tenaga guru PPPK," kata guru asal Lingkungan Segara Katon, Kelurahan/Kecamatan Karangasem.
Sementara Rosita guru Madrasah Aliah Negeri (MAN) Karangasem masuk Sipol PPP (Partai Persatuan Pembangunan), guru Sukriadi dari MAN Karangasem masuk Sipol PBB (Partai Bulan Bintang). "Saya tidak tahu, setelah pihak sekolah menyuruh mengecek di Info KPU Karangasem, ternyata nama saya muncul di Sipol PBB," kata Sukriadi, guru dari Lingkungan Dangin Sema I, Kelurahan/Kecamatan Karangasem.
Sejumlah guru lainnya, bernama Nurdianah yang merupakan guru MAN Karangasem muncul di PPP, Zair Ali yang merupakan guru MTsN (Madrasah Tsanawiyah Negeri) Karangasem muncul di PPP, Siti Umi Fadilah juga muncul di PPP.
Atas pengaduan para guru tersebut, Ketua DPD Gelora (Gelombang Rakyat Indonesia) Karangasem M Toha dikonfirmasi terkait adanya guru madrasah yang masuk Sipol Gelora, mengaku belum mendapatkan informasi. "Saya belum dapat informasi soal itu," jelas M Toha.
Sedangkan Ketua DPC PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Karangasem Haji Syuaibzen dihubungi ada nada sambung tidak ada respons.
Sementara anggota KPU Karangasem /Divisi Perencanaan Data dan Informasi I Gede Krisna Adi Widana mengingatkan masyarakat agar lebih intensif mengecek Info KPU Karangasem. Masyarakat diminta memasukkan NIK, agar diketahui apakah namanya masuk Sipol atau tidak.
“Jika merasa keberatan namanya masuk Sipol, agar melayangkan pengaduan ke KPU. Belakangan ini kan banyak parpol mencatut KTP, bukan hanya mencatut bahkan mencuri KTP, karena mendapatkannya tanpa seizin pemilik bersangkutan," jelas Krisna. *k16
Para guru yang tengah melakukan pemberkasan hendak melamar menjadi guru PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) ini mengajukan keberatan ke KPU, Rabu (7/9). Silih berganti guru madrasah mengajukan pengaduan dilayani Kasubag Teknis Penyelenggaraan Partisipasi dan Humas KPU Karangasem I Nyoman Orta Susila di Sekretariat KPU Karangasem Jalan Bhayangkara 6 Amlapura.
Sebanyak 30 guru Madrasah ini tidak hanya dicatut masuk dalam keanggotaan parpol. Namun, nama mereka muncul secara ganda di beberapa parpol. Salah satu satu guru atas nama Nur Ainun, namanya masuk di tiga parpol berbeda yakni di PPP, PKB dan Gelora. "Dari mana dia dapat KTP saya? Nama saya muncul di tiga Sipol, partai berbeda. Saya tidak ada yang membayar untuk masuk Sipol, malah saya keberatan, karena tengah melakukan pemberkasan melamar tenaga guru PPPK," kata guru asal Lingkungan Segara Katon, Kelurahan/Kecamatan Karangasem.
Sementara Rosita guru Madrasah Aliah Negeri (MAN) Karangasem masuk Sipol PPP (Partai Persatuan Pembangunan), guru Sukriadi dari MAN Karangasem masuk Sipol PBB (Partai Bulan Bintang). "Saya tidak tahu, setelah pihak sekolah menyuruh mengecek di Info KPU Karangasem, ternyata nama saya muncul di Sipol PBB," kata Sukriadi, guru dari Lingkungan Dangin Sema I, Kelurahan/Kecamatan Karangasem.
Sejumlah guru lainnya, bernama Nurdianah yang merupakan guru MAN Karangasem muncul di PPP, Zair Ali yang merupakan guru MTsN (Madrasah Tsanawiyah Negeri) Karangasem muncul di PPP, Siti Umi Fadilah juga muncul di PPP.
Atas pengaduan para guru tersebut, Ketua DPD Gelora (Gelombang Rakyat Indonesia) Karangasem M Toha dikonfirmasi terkait adanya guru madrasah yang masuk Sipol Gelora, mengaku belum mendapatkan informasi. "Saya belum dapat informasi soal itu," jelas M Toha.
Sedangkan Ketua DPC PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Karangasem Haji Syuaibzen dihubungi ada nada sambung tidak ada respons.
Sementara anggota KPU Karangasem /Divisi Perencanaan Data dan Informasi I Gede Krisna Adi Widana mengingatkan masyarakat agar lebih intensif mengecek Info KPU Karangasem. Masyarakat diminta memasukkan NIK, agar diketahui apakah namanya masuk Sipol atau tidak.
“Jika merasa keberatan namanya masuk Sipol, agar melayangkan pengaduan ke KPU. Belakangan ini kan banyak parpol mencatut KTP, bukan hanya mencatut bahkan mencuri KTP, karena mendapatkannya tanpa seizin pemilik bersangkutan," jelas Krisna. *k16
Komentar